Gerah udara siang yang menusuk kulit di Aceh Jaya,
Pun usai menjelang senja  ..
Warna kuning-keemasan membentang di Kaki langit,
Dalam Silhouette yang tertinggal di dinding batu  tebing,
Puncak  Gunung Geurutee.. ..
                                                      Â
                Â
Sebuah Prasasti kecil Kapal Portugis Abad-15 itu, seperti bercerita..…
Tentang legenda orang-orang Portugis yang terluka
Dan lari dari medan perang di Selat Malaka,
Lalu terdampar di Desa Lamno ini  ..
                                                                             Â
Senja di Pantai Geurutee,
Mengubah niat melanjutkan perjalanan..
Terpesona  wajah cantik Dara Aceh bermata coklat dari Desa Lamno  ...
Yang mengucapkan Assalammualaikum, lalu tersenyum simpul dari balik Jendela Mesjid ..
                                                                 Â
Di antara  dua pulau itu,
Dan bentangan Laut Samudera dari atas Puncak Geurutee..
                                                                  Â
Ada Keindahan Alam yang mempesona..
Ada pesona senyuman ….
                                                               Â
Dan ada Burung Camar,
Yang bercengkrama di antara bayangan Silhoutte ..
Yang jatuh di Puncak Gunung Geurutee…
==============================================
*(Penulis: Rendra Trisyanto Surya, menulis puisi ini ketika duduk di salah satu "Coffee Caffee" di Puncak Gunung Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya, Â saat menikmati Senja dan alam Laut Samudera ...../ 12 Maret 2019)
2
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI