Mohon tunggu...
Rendra Trisyanto Surya
Rendra Trisyanto Surya Mohon Tunggu... Dosen - I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

(I am a Lecturer of IT Governance and IT Management. And IT AUDITOR and Trainer in CISA, CISM, CGEIT, CRISC, COBIT, ITIL-F, PMP, IT Help Desk, Project Management, Digital Forensic, E-commerce, Digita Marketing, CBAP, and also Applied Researcher) My other activity is a "Citizen Journalist" who likes to write any interest in my around with DIARY approached style. Several items that I was writing in here using different methods for my experimental, such as "freestyle", "feeling on my certain expression," "poetry," "short stories," "prose," "travel writing," and also some about popular science related to my field. I use this weblog (Kompasiana) as my experiment laboratory in writing exercise, Personal Branding and my Personal Diary... So, hopefully..these articles will give you beneficial or inspiration and motivation for other people like my readers...! ... Rendratris2013@Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Puisi Mahasiswi Schizo-ku

15 Oktober 2015   09:14 Diperbarui: 6 Juli 2016   21:20 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pasrah dan Ikhlas itu di mata TUHAN: adalah KEKUATAN/Text By: Rendra tris"][/caption]

Tak terhitung sudah...
Entah keberapa kali: ini terjadi, dan terjadi ..

Jatuh, dan merasa terjatuh....

Membuat aku merasa kecil ...
Berdiri di antara ribuan orang yang acuh, 

Berlari berkejaran dengan waktu, memburu impian...
Membuat aku ingin berhenti: Mempercayai orang...!

Aku seperti Burung Kecil yang rapuh,
Belajar terbang ke dunia luas, dengan sayap-sayap yang hampir patah...

Mengapa di usia dini-ku harus bersentuhan dengan kehidupan keras ini ?
Menjadi Dewasa itu, ternyata tak selalu menyenangkan...

Aku rindu masa kecil...
Masa yang kulalui dengan bahagia itu...
Aku benci masa remaja SMA yang katanya indah itu..

Yang menghancurkan jiwa dan raga..!
Dia lelaki usia remaja, yang membuat hidupku tertatih ....
Yang memaksa aku mengukir masa depan seperti ini.....!

Dia, telah membunuh masa remajaku yang indah..!
Dengan Bara yang begitu panas...
Dihiasi janji-janji  dan impian kosong..

Ketika meniti kehidupan baru di Kota BANDUNG..
Aku menjadi gamang, lemah tak berdaya,

Padahal harus menyelesaikan kuliah di Kampus Negeri yang super padat..

Masa kelam remaja itu..menghantui terus: bagai bayang dan waham yang membisiki tak henti..
Yang sering tidak mampu kutepis, tanpa Psikiater...
 Tak ada orang peduli, ketika aku pun terbenam gelap di kamar kost seharian..

Namun, hari ini ada Hidayah yang menyapaku...

KAU,
Yang selalu memberi tetesan embun di setiap nafasku..
Tiba-tiba datang bersama sepoi, dan berkata dengan lembut:

 “Kamu akan baik-baik saja..!”

Walau  banyak orang tak yakin saat melamar kerja..
Bahkan Psikolog Perusahaan itu, mengatakan dengan ANGKUH: "Maaf, meski pintar...Anda Gagal...!"

KAU,
Yang kini membuatku berharga dan dihargai...
Membuat perjuanganku menjadi lebih berarti...

Karena-MU,
Aku kini tidak lagi kehilangan ASA..

Mungkin nilai hasil kuliah IPK 3 itu, dianggap belum cukup..
Mungkin, aku harus belajar lebih keras lagi ..
Mungkin, aku harus mengirim lamaran kerja lebih banyak lagi ...!

Aku tidak akan pernah berhenti...!
Aku tidak akan pernah mundur...

Karena KAU, tidak membiarkan aku sendiri..
ENGKAU yang Maha ESA: "Sangat Baik..! Maha Pengampun...!"

==============================================
(Puisi ini ditulis oleh T dan Rendra Tris Surya./ Cimahi, 15 Oktober 2015)

Prolog:

Tadi malam, seorang mahasiswi-ku yang bernama T, berasal dari salah satu kota di Jawa Barat, mengajak ngobrol di Facebook. Mahasiswi cantik berkerudung, sholeh dan cerdas ini, memang selama setahun belakang sering ke Psikiater, berobat karena merasa semakin diganggu oleh waham. Hebatnya, dia akhirnya bisa menyelesaikan kuliah 4 tahunnya itu dan diwisuda. Berangsur-angsur kini menjadi sembuh kembali tampaknya....

Malam ini dia mencurahkan semuanya ke saya, melalui obrolan chatting kami berjam-jam hingga larut malam. Termasuk masa SMA nya yang kelam yg membuat dia menjadi terkena Schizo, dan hampir mau bunuh diri tersebut... Banyak pelajaran penting yang sebenarnya bisa dipetik dari kisahnya. “Saya juga menjadi lega, karena bisa curhat ke Bapak, dosen idola saya!” katanya. Hm, saya juga tidak mengerti: apa yang diidolakannya dari saya ini ??..(hehe2..). “Tapi obrolan ini rahasia ya pak...,” katanya lebih lanjut.

Lalu esok paginya, dia mengirim sms  berisi puisi yang panjang, yang menurut saya sangat menarik. Pusi ini menggambarkan ekspresi jiwanya yang gundah dari seorang penderita Schizo. Mahasiswi cerdas yang pendiam ini, selalu lulus test di awal, tapi selalu gagal dalam setiap Psikotest di beberapa perusahaan yang dia lamar. “Mengapa ya pak? Apakah mereka mendeteksi Schizoprenia saya?” tanyanya khawatir.

Saya jawab: TIDAK! Karena kamukan baru terkena Schizoprenia pada stadium awal. Buktinya kamu masih bisa kuliah di kampus PTN yang padat dg tugas-tugas ini. Jawab saya menghiburnya. “Mungkin kamu dianggap tidak kuat bekerja dalam tekanan,” jelas saya lebih lanjut. Puisi yang dia kirim itu kemudian saya tulis ulang, diubah, saya edit dan modifiksi menjadi seperti Puisi di atas. Dengan harapan, mudah2an bermanfaat buat banyak orang, terutama yang merasa terkena Schizo (di Indonesia hingga saat ini ada sekitar 50 juta orang yang terkena Personal Disorder functional ini)).... Dari dalam segala makna yang dipancarkan oleh Puisi tersebut, mudah-mudahan  menjadi karya seni yg inspiratif!

Buat T: Kamu benar! Tuhan adalah tempat terakhir kita bersandar.... Dan ingat, Pasrah dan Ikhlas itu, pada hakekatnya juga merupakan KEKUATAN tersendiri, bukan?

Selamat berjuang dalam menjalani kehidupan luas ini..Mahasiswi terbaikku..! Kamu pasti pada saatnya akan bekerja...Asal di tempat dan bidang yang tepat buat kondisi kamu...Percayalah..!

------------------------------

Sumber Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun