Mohon tunggu...
Rendra Prasetya
Rendra Prasetya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Manusia Biasa Saja

Tukang Kopi, menjadi biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertumbuhan Gen Z dan Milenial mengancam Indonesia Emas 2045

27 September 2024   12:59 Diperbarui: 27 September 2024   13:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doom Spending adalah kecenderungan berbelanja dengan cara kekhawatiran sehingga terjadi pemborosan dikalangan anak muda. Fenomena ini sangat-sangat mengkhawatirkan, karena anak muda tak mampu untuk menabung dan tak mampu merencanakan kebutuhannya sendiri. Kita sering melihat anak-anak muda memamerkan gaya hidup boros seperti terlihat di laman-laman media sosial atas perilaku flexing.

Di era digital ini apalagi Generasi Z dan Milenial kerap terjebak oleh "bias information" dan kecenderungan termakan propaganda kekayaan, kesuksesan hanya dengan cara instan. Banyak konten-konten di seluruh platform social media kerap memperlihatkan budaya konsumerisme yang sangat mengkhawatirkan. Gadget terbaru, barang-barang branded, propaganda menggunakan barang mewah dan segala macam gaya hidup mewah yang semakin memabukkan generasi Z dan Milenial dalam mengarungi hidup. Padahal keadaan ini memicu fenomena doom spending yang semakin mengkhawatirkan banyak kalangan. Rendahnya perilaku menabung, hidup hemat, berbelanja sesuai kebutuhan bukan keninginan semakin menjauhkan anak muda berpartisipasi dalam inovasi ekonomi.

Perilaku doom spending ini semakin membuat ketimpangan ekonomi, rapuhnya ketahanan perbankan dalm menggerakkan daya ungkit ekonomi akibat perilaku doom spending ini semakin membuat kalangan generasi X dan Milenial jatuh miskin akibat tak ada lagi simpanan uang di Bank yang bisa menjadikan modal usaha. Kredit lunak bagi terciptanya UMKM anak muda semakin hilang, bahkan generasi muda yang tergabug dalam Kelas Menengah Indonesia semakin hari semakin menurun jumlahnya yang mengakibatkan mereka melakukan "makan tabungan" untuk memenuhi gaya hidup dan terjebak ke dalam perilaku doom spending.

Perilaku Generasi Z dan Milenial yang terjebak doom spending mengakibatkan mereka tak mampu mendayagunakan dirinya sendiri. Mereka tak mampu menciptakan inovasi ekonomi, tak mampu menciptakan UMKM Anak Muda yang mendorong partisipasi ekonomi di kalangan anak muda sendiri. Mereka kini cenderung memanfaatkan platform ekonomi digital hanya untuk berbelanja secara digital. Mereka semakin menjauh dari "creating of economic inovation", yang sebenarnya di era digital ini bisa meningkatkan kualitas dan peran mereka dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara kita.

Generasi Z dan Milenial perlu dukungan Pemerintah dan Pihak Swasta.

 

Fenomena Doom Spending ini tidak bisa kita diamkan, karena peran anak muda wajib kita beri akses seluas-luasnya. Pemerintah dan pihak swasta wajib membuka ruang kebijakan dan kesempatan pada anak muda untuk aktif berpartisipasi dalam era digital untuk menciptakan inovasi di bidang ekonomi dengan cara dilakukanya edukasi dan menyebarkan berbagai konten literasi bagi anak muda guna berbuat dan berdaya guna dalam menciptakan berbagai inovasi di bidang ekonomi. Menciptakan Start Up, membuat UMKM Anak Muda serta mengelola bidang teknologi digital yang kesemuanya diperankan oleh anak muda. Tak lupa juga peran pendidik dan orang tua terlibat aktif dalam mengawasi aktifitas ekonomi anak mudanya.

Hal-hal yang terjadi di kalangan anak muda terutama terjebak dalam judi online dan pinjaman online agar segera dibenahi oleh seluruh pihak, mulai dari pengawasan orang tua, pendidik, kalangan swasta dan pihak pemerintah. Hal-hal buruk ini mengakibatkan perilaku flexing di media sosial yang semakin parah dan menjangkiti gaya hidup Generasi Z dan Milenial.  

Pemerintah dan Pihak Swasta terutama perbankan agar mendukung kemudahan akses terhadap keuangan untuk permodalan sehingga mampu merangsang inovasi anak muda dalam memriahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia harus mampu mempersiapkan anak mudanya selain pendidikan juga akses ekonomi bagi anak muda guna terciptanya inovasi ekonomi oleh anak muda itu sendiri.

Generasi Emas 2045 bukan hanya jargon.

Indonesia sudah menetapkan tujuan besar yaitu terciptanya Generasi Emas 2045, sehingga Indonesia sudah tak lagi berkutat dalam berbagai masalah yang terjadi pada anak mudanya sendiri. Negara sudah harus mempersiapkan sejaligus memprotek anak muda guna berpartisipasi aktif dalam gelombang pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun