Generasi Z dan Milenial kehilangan effort dalam perannya pada pertumbuhan ekonomi
Â
Generasi Z dan Milenial di Indonesia memiliki kecenderungan preferensi yang yang unik dalam aktivitas ekonomi dewasa ini. Peran teknologi digital dewasa ini membuat generasi muda lebih mahir dalam berinteraksi secara digital. Informasi lewat internet lebih diutamakan oleh mereka, sehingga secara sosial dan budaya mereka sangat savvy teknologi dibanding generasi boomers dan generasi X.
Dalam Jurnal ekonomi yang ditulis oleh Puspita  Sari mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang dijelaskan sebagai berikut:
"Peran  Teknologi  dalam  Melibatkan  Generasi  Muda  dalam  Ekonomi  dan  Bisnis  Teknologi memiliki  peran  penting  dalam  melibatkan  generasi  muda  dalam  ekonomi  dan  bisnis.  Milenial  dan generasi  Z  adalah  generasi  yang  tumbuh dalam  era  digital,  di  mana  teknologi  menjadi  bagian  tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dalam ekonomi dan  bisnis  menjadi  faktor  kunci dalam  melibatkan generasi  muda.Salah  satu aspek  teknologi  yang memiliki dampak signifikan adalah media sosial. Generasi muda sangat aktif dalam penggunaan media sosial,  dan platform-platform seperti Instagram, Facebook,  Twitter, dan TikTok  telah menjadi bagian integral  dari  kehidupan mereka."
Artinya generasi Z dan Milenial di Indonesia sebenarnya merupakan subyek penting yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengeluarkan kenijakan ekonomi yang mampu menggerakan mereka menjadi pencipta inovasi ekonomi. Kita belum melihat mereka mampu menciptakan kelompok-kelompok UMKM anak muda yang didukung oleh kebijakan pemerintah. Mereka masih dipandang sebagai obyek semata bukan sebagai pelaku yang mendukung pertumbuhan ekonomi makro. Hal ini menjadi penting untuk dipikirkan oleh pemerintah.
Sebagai pribadi "digital native" generasi Z dan milenial memiliki segudang kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam bidang ekonomi dan menjadi trigger dan pelaku ekonomi digital di negara kita.
Â
Namum fakta yang terjadi adalah kecenderungan kerusakan akibat fenomena FOMO, more consumerism, individualism, intolerant of emphaty for the others. Hal ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah dan bantuan dan upaya pihak swasta agar mengembangkan "green ideology of digital environmentally". Kecenderungan negative yang dihasilkan atas dampak teknologi digital di kalangan anak muda. Bahkan dampak games yang ternyata terafiliasi judi online semakin menjauhkan anak muda untuk melakukan inovasi ekonomi di negara kita.
Kehilangan peran anak muda kita untuk melakukan inovasi ini adalah merupakan masalah yang sangat serius yang berdampak bagi perkembangan pribadi dan lingkungan anak muda sendiri juga menghambat untuk pencapaian generasi emas 2045.
Fenomena Doom Spending yang merusak inovasi ekonomi di kalangan anak muda