Mohon tunggu...
Rendra Prasetya
Rendra Prasetya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Manusia Biasa Saja

Tukang Kopi, menjadi biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mewujudkan Moda Transportasi Publik Terintegrasi dalam Aplikasi Teknologi Sosial

21 April 2024   21:58 Diperbarui: 24 April 2024   14:03 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon dalam satu rangkaian layanan moda transportasi publik terintegrasi dalam aplikasi teknologi sosial - Oleh: Rendra Prasetya

Wilayah Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon dahulunya adalah satu kesatuan wilayah administrasi ketika masih bergabung dengan Provinsi Jawa Barat. Letak wilayah yang terdiri dari pesisir laut, perkotaan dan bukit-bukit perkebunan dan wilayah pertanian serta irigasi air yang melimpah adalah modal utama kehidupan yang layak bagi masyarakatnya.

Hal ini ditandai oleh beberapa wilayah penghasil beras, penghasil Durian, Petai, Buah Kecapi, Kelapa Muda dan Kelapa Parut, berbagai hasil tangkapan Ikan Laut, Kepiting, kerang udang serta cumi. Pengrajin gerabah, batako, penghasil pasir, batu alam juga bermacam pasar rakyat tradisional yang hidup.

Hari ini ketiga wilayah itu seakan tak bergerak maju, semuanya berjalan sendiri tak tentu arah. Tujuan Desentralisasi Kekuasaan sampai hari ini tak mampu menyentuh pada masyarakat Madani yang dicita-citakan.

Konsep Smart City jika ingin membuat ketiga wilayah ini jadi kesatuan integrasi sosial ekonomi dan politik bisa dikembangkan lagi dengan bantuan Teknologi. Sekarang Teknologi sudah mampu menjawab apa yang ingin kita rencanakan. Sayangnya manfaat kemampuan teknologi hari ini tak mampu diberdayakan oleh penguasa ketiga wilayah ini. Akibatnya masyarakat dibiarkan tak tentu arah.

Yang utama, integrasi transportasi untuk menunjang ekonomi, sosial dan budaya di ketiga wilayah ini masih semrawut bahkan tak terurus dengan baik. Padahal jika mau, potensi ekonomi yang dimulai oleh integrasi transportasi akan menjadi jawaban bahwa ketiga wilayah ini akan berkembang modern. Akses dan infrastruktur jalan yang ada menjadi tolok ukur utama untuk dimulainya integrasi transportasi publik yang bagus dan murah bagi masyarakat.

Jika hal yang utama disepakati maka hal selanjutnya penyediaan teknologi penunjang berupa aplikasi yang bisa diakses mudah lewat handphone dan berupa kartu bagi masyarakat yang belum memiliki handphone.

Integrasi Transportasi Publik

Jarak antarkota pada 3 (tiga) wilayah yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon tergolong tidak jauh dan tidak rumit. Kota Serang disambungkan dengan Kota Cilegon adalah hasil dari perpanjangan jalur jalan raya pos Anyer Panarukan yang di bangun lewat kerja tanam paksa era Daendels dahulu kala Ketika masih dalam era penjajahan bangsa Eropa (Belanda dan Inggris) sekitar abad 18. Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan adalah jalan raya sepanjang 1.000 kilometer yang membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Situbondo, Jawa Timur. 

Pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 kilometer dipimpin oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan dibuka pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.

Daendels memimpin Hindia Belanda dari 1808 hingga 1811, ketika Belanda di bawah kekuasaan Perancis. Rute Jalan Anyer Panarukan ini menghubungkan 2 wilayah yaitu Kota Cilegon dan Kota Serang di wilayah Provins Banten sekarang.

Melihat kedekatan dan kemudahan akses yang menghubungkan 2 (dua) kota sejak abad 18 ini, saya membayangkan adanya kemudahan akses moda transportasi yang murah terjangkau bagi masyarakat di kedua wilayah ini. 

Situasi dan kondisi yang seperti ini akan memudahkan juga terbentuknya moda transportasi yang terintegrasi secara system dan teknologi dengan terciptanya implementasi lewat aplikasi dan penggunaan kartu bagi masyarakat yang memiliki handphone dan yang tidak memiliki handphone.

Moda Transportasi Terintegrasi ini sekiranya bisa menjadi trigger terwujudnya moda transportasi public terintegrasi bagi kedua wilayah ini.

Dan hari ini kita melihat terhubungnya jalur Kota Serang dan Kabupaten Serang melalui Jalur Jalan Palka (Palima s/d Cinangka). Sedangkan Jalur Cinangka Anyer sudah jelas menghubungkan ke Kota Cilegon.

Jalur ini sudah selesai dengan kualitas jalan beton yang lumayan yang sudah dapat dilalui oleh berbagai macam jenis kendaraan dan menjadi jalur alternatif menuju jalur terminal Pakupatan yang baru di daerah Banjaragung Kota Serang. Jalur ini mampu menghubungkan pula jalur dari Kabupaten Pandeglang. Maka Jalur Moda Transportasi Publik ini sudah mampu terintegrasi untuk ketiga wilayah yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

Jalur Ketiga Wilayah yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mempunyai potensi ke dalam bentuk Integrasi Transportasi Publik yang mudah dan murah. Sehingga aktivitas Masyarakat akan terbantu dengan mudahnya. Transportasi Terintegrasi yang murah akan sangat cepat dirasakan dan sangat dibutuhkan.

Terhubungnya aktivitas ekonomi dan sosial.

Hal yang kedua, ketika keterhubungan moda transportasi secara terintegrasi di 3 (tiga) wilayah itu telah terhubung, maka akan terwujud terhubungnya aktivitas ekonomi dan sosial dengan sangat cepat dari biasanya. 

Masyarakat akan menghadapi revolusi sosial di bidang transportasi dimana masyarakat dapat dengan mudah menggunakan moda transportasi, cepat, aman dan nyaman. 

Waktu tempuh akan pendek, ini akan menyebabkan dapat menyelesaikan persoalan hidupnya. Pergi ke pasar cepat, pergi ke Rumah Sakit cepat, dan pergi bekerja serta ke sekolah tidak terlambat. Akses murah, aman dan nyaman membuat masyarakat akan terbantu menyelesaikan aktivitasnya.

Hubungan Sosial antar Masyarakat akan semakin erat, karena lancarnya moda transportasi publik terintegrasi mampu menjauhkan hal-hal yang membuat hubungan masyarakat terganggu. Dengan semakin lancarnya transportasi yang menghubungkan ketiga wilayah ini akan melahirkan hubungan sosial yang semakin erat. Moda Transportasi Publik Terintegrasi yang murah, mudah, aman dan cepat adalah solusi bagi masyarakat.

Aplikasi yang mudah adalah Teknologi yang dibutuhkan Masyarakat.

Solusi selanjutnya adalah Aplikasi Teknologi dan Kartu yang akan menjadi alat penunjang untuk menghubungkan Masyarakat dengan Moda Transportasi Publik Terintegrasi. Alat ini adalah berupa software (Aplikasi) dan hardware (Kartu) yang akan digunakan oleh Masyarakat pengguna moda transportasi publik terintegrasi ke depan.

Di era teknologi hari ini sangat dimungkinkan bahwa transportasi publik terintegrasi akan mudah digunakan oleh seluruh lapisan Masyarakat dan sangat mudah digunakan dan cepat dimengerti.

Kebutuhan Teknologi Aplikasi dan Kartu ini adalah hal penting untuk mewujudkan moda transportasi publik untuk ketiga wilayah yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Perdebatan yang akan terjadi tentang ego kewenangan dan ego sektoral akan disatukan oleh TEKNOLOGI sebagai solusinya. Keyakinan saya adalah bahwa dahsyatnya perkembangan social media adalah jawaban dari semua perdebatan ego sektoral tersebut.

Aplikasi dan Kartu ini akan berlaku untuk ketiga wilayah ini bahkan akan bisa digunakan juga oleh daerah lain yang masuk kepada ketiga wilayah ini, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

Masyarakat di ketiga wilayah ini akan dapat dengan mudah, aman dan terpercaya dalam menggunakan moda transportasi publik terintegrasi dengan bantuan teknologi Aplikasi dan Kartu ini. Bahkan bisa digunakan 24 jam dan sekaligus akan mampu menghidupkan roda ekonomi yang lain dan juga memuluskan hubungan sosial antar Masyarakat.

Catatan sederhana ini bertujuan untuk memantik munculnya kebijakan publik demi merangsang terbentuknya inovasi dan ekonomi kreatif lewat integrasi transportasi dan aplikasi ini.

Kemudian hal selanjutnya terciptanya revitalisasi pasar tradisional dari pemanfaatan penggunaan aplikasi social ekonomi dan budaya yang telah tercipta sebelumnya.

Saya membayangkan 3 (tiga) Kota yang wilayahnya ini hidup dan mampu mengundang berbagai investor di bidang ekonomi sehingga geliat pembangunan dan penataan wilayah bisa dibagi ke dalam wilayah potensi pembangunan yaitu wilayah khusus pendidikan, wilayah perkantoran, wilayah ekonomi dan bisnis semua bisa terintegrasi lewat integrasi transportasi publik dengan aplikasi pendukungnya.

Potensi perkembangan pembangunan di ketiga wilayah ini akan terwujud jika para calon pemimpin ke depan di 3 (tiga) wilayah ini mampu menerjemahkan potensi integrasi transportasi publik dengan aplikasi sebagai bagian dari perjanjian pembangunan bersama demi terwujudnya KOTA MANDIRI TERINTEGRASI UNTUK BANTEN JUARA.

Semoga catatan kecil ini mampu menjadi "challenge" dalam penuangan visi misi calon pemimpin siapa pun itu. Wujud Banten Metropolitan yang modern dan canggih akan dimulai dengan ide "INTEGRASI TRANSPORTASI PUBLIK DENGAN APLIKASI TEKNOLOGI."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun