Penyelenggaraan ICCF 2019 di Ternate yang merupakan ibukota perdana nusantara mengangkat tema Tara La No Ate asal mula kata Ternate yang berarti Turun, Pikat dan Rangkul untuk kembali menjahit, menyulam ataupun menganyam Indonesia dengan kekuatan kreatifitas memperkokoh pondasi kebangsaan lewat kearifan lokal, seni budaya, wawasan nusantara serta geografis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan terunik yang penuh dengan potensi alam maha dahsyat membenarkan kembali keIndonesiaan.
Kini kita sudah berada di era milenial dan revolusi industri 4.0 yang telah banyak mengubah kebiasaan umat manusia dari efisien menjadi efektif.Â
Berdasarkan data PBB (2014) menyatakan bahwa 70% penduduk dunia akan hidup di perkotaan, selaras dengan the new urban agenda serta sustainable development goals 2030. Dimana Indonesia berpotensi sangat kuat, berposisi strategis bagi transformasi dunia. Di tahun tersebut juga menjadi puncak jumlah anak muda Indonesia jauh lebih besar; revolusi total menuju kemaslahatan.
Dengan bonus demografi Indonesia akan menjadi negara maju, karena pemuda(i)nya membangun ekosistem kreatifitas dengan karya-karya keren (industri kreatif) menghadirkan solusi dari setiap ketimpangan/kesenjangan sosial masyarakat (ekonomi kreatif) serta menawarkan pembangunan berkelanjutan secara benar dan tepat guna manfaat.
Sedangkan tahun depan 2020 tuan rumah kota penyelenggaraan ICCF adalah Denpasar Bali yang merupakan simbol kota internasional pariwisata dunia. Saatnya gerakan Komunitas Kreatif kokabin (Kota Kabupaten Indonesia) mendunia dengan karya kreatif "berbuat lokal berdampak global".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
