Ibunda Tegep Oktaviansyah foto by dudi sugandi
“Saya tidak khawatir ilmu saya dibajak dan produk saya dikalahkan oleh anak didik. Bagi saya berbagi ilmu adalah kewajiban. Kalau memang sudah rejeki kita, pastinya tidak akan kemana-mana”. Itulah kutipan Tegep Oktaviansyah seorang tokoh penggerak yang menjadi inspirator dalam membangun kreatifitas pemuda. Ia lahir di Tasikmalaya Jawa Barat pada tanggal 31 Oktober 1972 dan besar dikota Bandung, Tegep merupakan sosok yang memiliki karakter kuat dengan gaya apa adanya sesuai dengan kegemarannya sebagai seorang biker yang suka mengendarai motor besar.
Jika sekilas perawakan beliau terlihat sangar, namun ternyata dibalik wataknya itu memiliki rasa iba dan kasih sayang yang besar terhadap sesama. Soal pertemanan dan persahabatan, beliau dijadikan sebagai suri tauladan oleh para pemuda Bandung. Kang Tegep adalah orang yang sangat setia kawan dan loyal serta konsisten dalam berkomitmen. Dalam kondisi apapun yang terjadi baik suka, duka, susah maupun bahagia sosok beliau selalu hadir menemani kawan-kawannya dengan setia.
Kang Tegep sangat disegani, dihormati dan dihargai oleh seluruh kawan-kawan dan lingkungannya. Jangan ditanya soal nyali dari seorang Tegep Oktaviansyah, banyak kisah heroik yang terukir pada masa-masa kelam dalam menjalani kehidupan jalanan yang keras. Tegep sangat berani dan seorang petarung yang tak kenal mundur selangkah pun. Beliau juga selalu menjadi solusi di setiap perselisihan yang terjadi. Selain memiliki keahlian dalam ilmu bela diri, Kang Tegep juga memiliki tingkat intelektual dan kecerdasan emosional diatas rata-rata.
Kekuatan otot dan otaknya berjalan lurus serta memiliki kemampuan bathin yang mempuni. Beliau memiliki daya ide, imajinasi dan intuisi yang luarbiasa. Semua organisasi ataupun komunitas yang didirikan bersama kerabat dan sahabatnya selalu menjadi kelompok yang sangat berpengaruh dikota Bandung, bahkan menjadi patron bagi sebagian besar komunitas di Indonesia. Itu karena adanya sosok Kang Tegep di dalamnya yang menjadi pengayom yang melindungi segala aktifitas organisasi.
Tegep Oktaviansyah juga memiliki daya tarik yang hebat sehingga dapat mensinergikan dan mengkolaborasikan beberapa komunitas yang berbeda prinsip dan aktifitas. Serta mampu membangun jejaring baik nasional maupun internasional. Yang menginspirasi dari sosok beliau adalah tidak selera berkompetisi, menguasai ataupun merebut kekuasaan. Tegep selalu mengambil peran sebagai bumper, walaupun kawan-kawannya selalu menjadikannya sebagai orang yang sangat berpengaruh dan sangat layak memimpin. Beliau sering mengambil peran sebagai second leader untuk menjaga keseimbangan organisasi. Mantan El Presidente Bikers Brotherhood MC yang juga merupakan tokoh industri kreatif nasional ini menjadi inspirasi bagi penggiat dan komunitas kreatif yang ada di Indonesia.
Suami dari Etnawati Melani ini memang sangat berkharisma dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Jangan sekali-kali minta tolong kepadanya, karena membuat beliau kepikiran dan tidak akan tenang sebelum dapat memenuhi kebutuhan sang peminta tolong, siapapun dia. Ungkap Fiki Satari ketua BCCF (Bandung Creative City Forum) yang juga sahabat karib Kang Tegep. Ayah dari Krazanaya Nur Hafidza dan Degal Muhammad Mecca Al-Akbar adalah salah satu pendiri BCCF yang memiliki pengaruh besar sehingga forum komunitas kreatif kota Bandung ini menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia. Saat Ridwan Kamil menjadi ketua BCCF, Kang Tegep memiliki peranan penting dalam prosesi tersebut. Begitupun saat Kang Fiki menggantikan Kang Emil menjadi ketua BCCF, ada peran sentral dari Tegep Oktaviansyah dan memilih sebagai wakil ketua dalam kepengurusan BCCF mendampingiku, tutup Fiki Satari.
“Hobi yang ditekuni sungguh-sungguh akan mendatangkan rejeki” ucapan dan perbuatan telah diwujudkan oleh Kang Tegep. Ia juga merupakan pengusaha yang berhasil membangun bisnis lewat hobinya. Sejak masa SMA kesukaannya mengenakan sepatu boots dan bergaya bikers menjadi cikal bakal bisnis yang ditekuninya hingga membawanya menjadi seorang creativepreneur sukses. Dengan keinginan yang besar untuk menciptakan suatu produk dan kejelian melihat peluang dalam berkomunitas menjadi keahliannya. Tegep Boots merupakan brand usaha beliau yang dapat menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah dalam sebulan.
Tuhan Yang Maha Kuasa berkehendak kepada setiap orang baik, bagi kita mungkin berpikir ini terlalu cepat, namun pastinya yang terbaik bagi H. Tegep Oktaviansyah adalah kembali kepada Sang Khalik pencipta alam semesta dan seluruh mahluk hidup di dunia ini. Kang Tegep meninggal dunia pada tanggal 20 Februari 2016, kabar meninggalnya seorang tokoh OK (orang kreatif) Indonesia membuat kami tercengang. Karena Almarhum masih sempat menuliskan status di akun sosialnya beberapa jam sebelum tutup usia “Sejatinya kala kita mendekatkan diri kepada-Nya, maka kita harusnya makin menjauh dari segala larangan-Nya. Selamat berakhir pekan dengan orang-orang tersayang”.
Kekaguman saya terhadap sosok Almarhum begitu besar, bagi saya Kang Tegep adalah kawan sekaligus guru yang bahagia berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Saya sering berkomunikasi menanyakan banyak hal soal pemberdayaan komunitas dan pengembangan industri kreatif via medsos. Walaupun hanya dua kali bertemu langsung dengan Kang Tegep, namun pertemuan itu selalu membuat saya sangat berkesan. Terakhir saya ketemu beliau di Pendopo Rujab Walikota Bandung dalam kegiatan ‘Creative Cities Conference’ #HelarFest2015 yang menjadi rangkaian dari acara Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 tahun.
Saat itu beliau terlihat ceria dengan semangat yang kuat menjaga keamanan KAA dengan rangkaian acara yang berkesinambungan hingga sebulan penuh. Selain sebagai penanggung jawab keamanan sipil, Kang Tegep juga merupakan Direktur #HelarFest2015. Masih terngiang kata beliau kepada saya waktu itu "Kang Rendra maaf aku tidak bisa temani selama di Bandung, soalnya aku diberi tugas oleh Kang Emil dan warga Bandung untuk membantu Pemerintah menjaga stabilitas keamanan KAA, serta konsentrasi menyukseskan penyelenggaraan #HelarFest2015. Kalau ada masalah atau keperluan selama di Bandung calling aja jangan sungkan-sungkan".
Almarhum datang ke Pendopo mengendarai moge bersama kawan-kawan komunitas bikers yang terlihat begitu berkharisma dan memiliki karakter yang kuat. Uniknya dari Kang Tegep disaat memberi kata sambutan pembukaan serta laporan kegiatan di alun-alun kota Bandung, beliau memakai topeng dihadapan para pejabat negara dan tamu undangan, seakan menunjukkan bahwa inklusif adalah kekuatan dari komunitas yang harus diterima oleh siapapun.
Setelah selesai mengikuti kegiatan Focus Group Discussion Finalisasi Penyusunan Pedoman Pemberdayaan Komunitas, Asosiasi dan Perguruan Tinggi oleh Deputi Edukasi, Riset dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di Jakarta. Saya menyempatkan ke Bandung untuk menghadiri kegiatan #Tribute2TGP yang diselenggarakan oleh BCCF sebagai peringatan 100 hari meninggalnya almarhum H. Tegep Oktaviansyah. Keteladanan dan karyanya telah di dokumentasikan dan di arsipkan dengan hormat oleh keluarga, kerabat, sahabat dan seluruh kawan-kawannya sebagai sejarah.
Dalam kegiatan #Tribute2TGP yang diselenggarakan di Simpul Space III BCCF jalan Taman Cibeunying Selatan 5 Bandung menyajikan beragam acara kreatif untuk mengenang H. Tegep Oktaviansyah diantaranya; Pameran dan Fashion Show Karya Almarhum, Penampilan Saung Angklung UdJo, Komunitas Hong dengan permainan Momotoran, Kapten John Institute Blues, Testimoni Keluarga dan Komunitas, Talkshow dan Lelang Barang Tegep, Malam Seribu Lilin, kemudian ditutup dengan penampilan spesial dari Pidibaiq. Dalam acara tersebut juga Original Record Indonesia berhasil dipecahkan oleh Kang Tegep sebagai pemersatu 19 komunitas dan organisasi untuk pertama kalinya di Indonesia.
Kita tinggal memilih mau jadi pelaku sejarah atau hanya menjadi penikmat sejarah. Binatang dan tumbuhan pun mati meninggalkan karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Gajah mati meninggalkan gadingnya, buaya mati meninggalkan kulitnya, daun dan batang pepohonan menjadi ATK, pohon kelapa meninggalkan segala macam kebutuhan manusia. Soekarno Hatta, dkk wafat meninggalkan mahakarya NKRI yang telah mewujudkan kemerdekaan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Dengan karya nyata, maka sejarah akan mencatat anda menjadi khasanah pembelajaran sebagai warisan kehidupan manusia.
Begitupun Almarhum H. Tegep Oktaviansyah, wafat meninggalkan karya fantastis berupa produk berkualitas internasional. Tegep Boots telah merambat hingga ke pasar Asia, Amerika dan Eropa. Almarhum juga banyak menginisiasi terbentuknya beberapa komunitas yang sangat berpengaruh dan memiliki kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia. Serta buah pemikiran cemerlang Kang Tegep dapat dijadikan sebagai bentuk regulasi dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Terima kasih Almarhum H. Tegep Oktaviansyah atas dedikasi dan kontribusi yang selama ini diperjuangkan, pastinya akan dilanjutkan oleh generasi penerus. Kami akan selalu mengingatmu sebagai pahlawan yang menjadi sejarah bagi pengembangan industri dan ekonomi kreatif Indonesia. Kami akan selalu panjatkan doa kepadamu, semoga engkau bahagia di alam sana amin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H