Mohon tunggu...
Rendra Manaba
Rendra Manaba Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Kreatifitas

bermain dengan rasa yang sama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ridho Keliling Dunia dengan Monitor Ajaib

24 Desember 2014   05:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak kecil yang baru memasuki usia sembilan tahun dan masih duduk dibangku sekolah dasar, ia bernama Ridho al-Wasantara mengenyam pendidikan di SD Teladan Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain mendapat pengajaran di sekolahnya bersama guru-guru yang berhati mulia tanpa kenal tanda jasa dan penghargaan dari pemerintah dan negara,  award dari lembaga resmi baik negeri maupun swasta serta suapan gizi dan vitamin untuk kesejahteraan para guru dalam mengajar. Ridho juga setiap hari sebelum dan setelah ke sekolah mendapat hantaman yang sangat terasa akan kasih sayang yang begitu ikhlas dan jujur dari Mamanya. Bapaknya hanya memiliki waktu bersama dengan Ridho pada malam hari selepas pulang mengais rejeki disebuah lembaga independen yang bergerak dan berjuang untuk mengangkat status sosial komunitas kecil dan termarjinalkan.

14193499462096945745
14193499462096945745

Ternyata Ridho setiap malam selalu menantikan kepulangan Bapaknya kembali di sebuah kosan yang hanya berukuran 3 x 4 meter. Disitulah sebuah keluarga kecil bermukim yang berjumlah lima orang; Bapak, Mama, Ridho dan dua Adiknya yang masih Balita dan Batita. Setelah berada di kos, Bapak Ridho bukannya langsung istirahat tetapi melanjutkan kerjaan dengan sebuah laptop lengkap dengan modem Indosat. Ridho sering menemani Bapaknya bekerja sambil mendapatkan bimbingan penggunaan serta pengoperasian laptop yang benar dan tepat untuk berselancar mengakses internet. Ridho aktif bertanya kepada Bapaknya dan mendapat penjelasan tentang wawasan nusantara seperti makna dari nama belakangnya, sambil memperlihatkan Nusantara dari sabang sampai Marauke di monitor laptop melalui google earth.

Ridho begitu terkesima mendengarkan penjelasan tentang wawasan nusantara Indonesia yang memiliki beragaman suku, bahasa, seni dan budaya. Itulah harta warisan yang tak terhingga nilai dan harganya. Dengan kekayaan alam yang berlimpah ruah baik laut, sungai, gunung maupun hutan. Indonesia memang unik dan menjadi jantung dunia, selain memiliki wilayah yang terpisah-pisah antar pulau satu dengan pulau yang lainya dengan batas negara yang terbagi atas dua jenis yaitu daratan dan yang lebih banyak adalah lautan menjadi batas negara. Indonesia sangatlah luas dan memiliki nilai sejarah bagi peradaban dunia. Tidak ada yang bisa pungkiri bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kerumitan dan kesulitan yang paling besar untuk di maintance bagi setiap pemimpin, dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

14193497621008962128
14193497621008962128

Sesekali Ridho menjadi operator sendiri untuk mengoperasikan laptop milik Bapaknya dan berselancar didunia internet, Ia merasa bahwa bukan hanya Doraemon saja yang memiliki pintu ajaib, tetapi Bapaknya juga memiliki ilmu yang sama dengan Doraemon yaitu monitor ajaib yang memiliki kekuatan yang sama dengan kantong ajaib Doraemon. Ridho sudah mengelilingi seluruh kawasan nusantara dari pulau, provinsi, kota, kabupaten hingga ke desa-desa di Indonesia. Ia mengunjungi langsung melalui monitor laptop. Terkadang hingga terlelap Ridho masih juga memegang mouse laptop. Waktu bermain dengan laptop hanya setengah jam yang diberikan oleh Bapaknya setiap malam. Khusus disetiap hari libur dan hari minggu waktu untuk membuka google earth sangatlah panjang hingga tiga kali sehari setelah sarapan, makan siang dan makan malam sampai menghabiskan kuota paket internet indosat yang dipakai dalam modem Bapaknya.

“Pap kota Mekkah jaraknya jauh ya dari Indonesia?” Pintah Ridho pada Bapaknya. “Amerika Serikat lebih jauh lagi dari Indonesia, melewati gunung, laut dan benua asia. Ternyata Belanda dan Jepang itu berbeda benua ya Pap, Belanda dibenua Eropa dan Jepang dibenua Asia. Saya kira mereka bertetangga seperti kota Kendari dengan kota Baubau, kok bisa Belanda lebih duluan datang di Indonesia daripada Jepang. Padahal jarak antara Jepang dengan Indonesia lebih dekat daripada Belanda. Tidak perlu berlayar naik kapal ataupun terbang pakai pesawat untuk keliling dunia, Ridho juga sudah datang ke beberapa negara dengan monitor ajaib milik Bapak ini.” ungkap Ridho. Setiap pertanyaan yang diajuhkan oleh Ridho langsung ditanggapi secara bijak, tenggang rasa dan harmonis dengan penjelasan analogi animasi menjadi sebuah dongeng digital oleh Bapaknya. “Ridho mau berkunjung lagi ke benua Afrika, ingin melihat taman-taman tempat bermain anak-anak disana. Monitor laptop ini ajaib ya Pap.” Tutup Ridho al-Wasantara.

#IwantITnow

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun