Banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan mengakibatkan banyak sekali dampak negatif. Tidak hanya sekedar merugikan, tetapi dapat juga membahayakan masyarakat sekitar. Dampak dari menumpuknya limbah rumah tangga antara lain mencemari lingkungan karena bau yang tidak sedap, menjadi sarang kuman, dan dapat menjadi sumber penyakit.
Pada kenyataannya, masih banyak sekali limbah yang dihasilkan dari rumah tangga karena proses pembuatan makanan yang berlebihan dan bahan makan yang membusuk. Selain mubazir, juga dapat mengakibatkan kerugian. Hal tersebut dapat dicegah dengan memasak sesuai porsi, menyimpan makanan atau bahan makanan dengan baik, dan mengolah atau memanfaatkan sisa makanan atau bahan makanan busuk menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos menjadi pilihan terbaik untuk memanfaatkan sisa makanan atau bahan makanan busuk. Pembuatan pupuk kompos dapat dikatakan cukup mudah, karena tidak memerlukan alat atau bahan yang banyak. Pada hari Jumat, 29 November 2024 kami melaksanakan praktik pembuatan pupuk kompos bersama peserta didik di salah satu SD. Dalam pelaksanaannya kami menggunakan alat dan bahan seperti lilin, korek api, ember, botol, toples, paku, kayu, air cucian beras, tanah, daun kering dan sisa makanan.
Peserta didik diminta untuk bersama-sama membuat pupuk kompos dari sisa bahan makanan. Pertama, siapkan toples kosong dan nyalakan lilin menggunakan korek api. Kemudian beri lubang menggunakan paku yang sudah dipanaskan menggunakan api dari lilin. Setelah siap, masukan daun kering yang sudah dihancurkan kemudian masukan tanah dan siram menggunakan air cucian beras secukupnya.
Setelah itu masukan sisa makanan dan masukan tanah kembali dan siram menggunakan air cucian beras lalu aduk menggunakan kayu supaya sisa makanan tercampur dan tidak menggunduk supaya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Setelah itu pupuk ditutup dan di diamkan selama kurang lebih 4 minggu supaya lebih maksimal.
Selama proses pembuatan, peserta didik merasa senang dan mengerti bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dari sisa makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H