Pendahuluan
Â
Self-concept atau konsep diri adalah cara seseorang memandang, memahami, dan menilai dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dapat terbentuk dari pengalaman hidup, interaksi sosial, nilai-nilai budaya, dan pemahaman tentang dirinya sendiri. Sebagai salah satu aspek penting dalam psikologi, konsep diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan kesejahteraan seseorang. Konsep diri terbentuk sejak masa kanak-kanak dan terus berkembang sepanjang hidup.
Pada awalnya, konsep diri seseorang terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitar. Pada tahap ini, anak-anak lebih mudah terbuka dan menerima pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Namun, seiring bertambahnya usia, konsep diri seseorang semakin kompleks dan terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang lebih beragam.
     Â
Pembahasan Â
Â
Saya memiliki pengalaman pribadi yang mengajarkan saya tentang pentingnya memiliki konsep diri yang positif. Ketika saya masih pada usia remaja, saya sering kali merasa tidak percaya diri dan meragukan kemampuan saya. Saya sering membandingkan diri saya dengan teman-teman saya yang lebih pintar atau lebih mampu daripada saya, dan ini membuat saya merasa tidak berharga.
Seperti contoh pada lulus SMA keluargaku memutuskan untuk tidak lanjut kuliah dikarenakan keadaan keuangan yang tidak mendukung, sedangkan aku sangat ingin kuliah, harapanku adalah masuk ke perguruan tinggi negeri karna selain biaya murah PTN juga salah satu impian saya. Namun, sering kali saya merasa tidak percaya diri akan kemampuan saya untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Dan munculah hasil dimana menunjukan saya tidak lolos pada seleksi masuk PTN tersebut. Saya semakin tidak percaya diri ditambah dengan teman-teman saya yang memiliki nilai bagus dan diterima di PTN tersebut.
Namun, suatu hari saya menyadari bahwa perilaku saya yang tidak percaya diri hanya memperburuk situasi. Saya mulai berbicara dengan orang-orang yang dekat dengan saya seperti ibu ataupun teman dekat, dan mereka memberi saya dukungan dan pujian yang membuat saya merasa lebih baik tentang diri saya sendiri. Saya juga mulai fokus pada kelebihan diri saya, seperti kemampuan administrasi office pada laptop dengan Word, excel dll.
Perlahan-lahan, saya mulai memiliki konsep diri yang lebih positif dan percaya pada diri sendiri. Pada hari itu saat tidak diterima pada PTN manapun saya memutuskan untuk bekerja dan memperbaiki keuangan keluarga saya. Saya menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penting untuk fokus pada kelebihan diri dan mengembangkannya. Saya juga belajar untuk tidak membandingkan diri saya dengan orang lain, karena setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.
Sekarang, sebagai seorang dewasa, saya memiliki konsep diri yang lebih positif dan percaya pada kemampuan saya. Saya percaya bahwa memiliki konsep diri yang positif membantu saya menjadi lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Saya juga lebih mudah memaafkan kesalahan diri sendiri dan belajar dari pengalaman hidup.
Â
Kesimpulan
Â
Dalam kesimpulan, memiliki konsep diri yang positif sangat penting bagi kesejahteraan psikologis seseorang. Konsep diri seseorang dapat terbentuk dari pengalaman hidup, interaksi sosial, nilai-nilai budaya, dan pemahaman tentang dirinya sendiri. Meskipun konsep diri dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seseorang juga memiliki kekuatan untuk membentuk konsep dirinya sendiri dengan cara memperkuat kelebihan diri, mengembangkan keterampilan baru, dan mengevaluasi diri sendiri secara positif. Saya percaya bahwa memiliki konsep diri yang positif membantu saya menjadi lebih percaya diri dan berani dalam menjalani hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H