Mohon tunggu...
RENDRA BC
RENDRA BC Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis menjadi bagian dari sebuah hobby, dengan menulis saya mencoba mengekpresikan apa yang ada dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diferensiasi Potensi Guru

9 September 2023   16:48 Diperbarui: 9 September 2023   16:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berada di ujung perbatasan Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Subang dari sebelah timur, SDN 2 Mekarjaya senantiasa berproses untuk selalu menyukseskan setiap program baik program pemerintahan pusat maupun kebijakan yang datang dari pemerintah daerah. Sudah dua tahun ini SDN 2 Mekarjaya telah menerapkan kebijakan kurikulum merdeka yaitu untuk  kelas 1, 2, 4, dan 5.

Dalam prosesnya tentu saja masih banyak hal yang harus dipelajari dan dibenahi agar pembelajaran sesuai dengan koridor kurikulum merdeka yang benar, namun bukan jadi alasan untuk tidak menerapkannya.

Pada umumnya pendidikan adalah proses dimana seorang guru mampu mengembangkan potensi baik minat maupun bakat muridnya tentu saja dengan memperhatikan kodratnya baik kodrat alam dimana mereka tinggal dan kodrat zaman sehingga dapat membentuk karakter baik dalam diri murid-muridnya.

Guru adalah bagian dari ekosistem pendidikan yang memiliki peranan yang sangat penting. Guru dimaknai sebagai akronim dari digugu dan ditiru. Bukankah hal ini berat? Tentu saja tidak selama kita menjalankan sesuai kode etik dan peraturan yang berlaku.  Apakah jadi hal yang mudah? Tentu saja tidak, hal ini tentu saja menuntut seorang guru menjadi pribadi yang sesempurna mungkin.

Dari hal tersebut tentu saja pentingnya seorang kepala sekolah untuk bisa melakukan proses pembedaan terhadap setiap guru dalam menjalankan tugasnya. Proses pembedaan tentu saja dilihat dari segi usia, jenis kelamin, dan kemampuan. Proses pembedaan atau istilah yang sering kita dengar dalam kurikulum merdeka adalah diferensiasi. Diferensiasi ini bukan dilakukan untuk melihat kelemahan tetapi melihat potensi yang dimiliki untuk menjadi sebuah kekuatan yang dapat mendukung program sekolah dapat berjalan dengan baik.

Proses diferensiasi potensi ini bertujuan agar guru dapat bekerja optimal sesuai keahlian yang dimilikinya bukan berarti tidak untuk belajar dengan bidang lain yang tidak dikuasasinya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Kepala sekolah SDN 2 Mekarjaya yaitu Yayan Ihyanudin, S.Pd yang membagi tugas guru sesuai dengan keahliannya masing-masing.

SDN 2 Mekarjaya memiliki 8 (Delapan) Guru yang terdiri dari 6 (enam) orang guru kelas dan 2 (Dua) orang guru mata pelajaran (PAIBP dan PJOK). Sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan oleh kepala sekolah dijabarkan sebagai berikut

1. N. Tata, S.Pd.I yang diberikan tugas dalam pengembangan kemampuan murid dibidang keagaamaan

2. Maman Suparman, S.Pd yang diberikan tugas dalam bidang pengembangan kebijakan pendidikan dari daerah khususnya di bidang TdBA (Tatanen di Bale Atikan) dan pengatur pembangunan dan penataan sekolah

3. Yunengsih, S.Pd yang diberikan tugas dalam menjaga kedisiplinan dan kebersihan dalam lingkungan sekolah serta sebagai jembatan hubungan masyarakat dengan sekolah dengan didasari bahwa beliau adalah guru yang tinggal dekat dengan lingkungan sekolah

4. Rendra Bagus Cahyono, S.Pd., Gr diberikan tugas sebagai administrasi sekolah dan mengembangkan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler gerakan pramuka

5. Anzar Pujiraharjo, S.Pd., GR diberikan tugas untuk membantu mengembangkan potensi kemampuan teknologi baik murid ataupun gurunya sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman

6. Eka Rahmat Setiadi, S.Pd diberikan tugas untuk menggali potensi dibidang olahraga

7. Kokom Komariah, S.Pd diberikan tugas untuk mengembangkan potensi kesenian murid dan membantu menjadi Humas untuk menghubungkan masyarakat dengan sekolah, hal ini sama didasari bahwa yang bersangkutan merupakan guru yang tinggal dekat dengan lingkungan sekolah

8. Eli Puspita, S.Pd diberikan tugas untuk mengembangkan potensi kesenian dan keterampilan murid

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Pelaksanaan tugas tersebut bukan berarti menjadi beban dalam pundak gurunya masing-masing tetapi dalam pelaksanaannya tetap kerjasama tim yang diperlukan. Hal tersebut dilakukan agar proses pelaksanaan menjadi lebih ringan dan bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Tidak menjadikan sebuah kesulitan dalam hal kerjasama tim di SDN 2 Mekarjaya karena setiap guru mau saling membantu satu dengan yang lainnya dan mau belajar. Seperti halnya N. Tata, S.Pd.I yang tahun depan sudah memasuki masa pensiun, Yunengsih, S.Pd, dan Maman Suparman yang secara usia mereka adalah senior tetapi mereka tidak tertinggal dibidang teknologi baik penggunaan gadget maupun laptop. Mereka terus berusaha belajar.

Lalu bagaimana dengan mereka yang usianya muda? Tentu saja mereka tidak diam mereka bersama-sama saling membantu dalam membimbing guru agar bisa mengikuti perkembangan zaman. seperti waktu lalu dalam pengerjaan platform merdeka mengajar yang muda tidak egois mengerjakan sendiri tetapi ikut membimbing guru-guru senior untuk bisa menyelesaikan topik pembelajarannya sesuai intruksi yang diinginkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Kita mendengar kalimat tergerak, bergerak dan menggerakkan, di SDN 2 Mekarjaya semua berusaha untuk terus tergerak, bergerak dan menggerakkan satu sama lainnya tanpa menggurui, tanpa memerintah, tanpa dipaksa karena sejatinya guru itu berbeda, guru itu memiliki potensi, adakalanya tidak bisa memaksakan hal yang tidak bisa mereka lakukan tetapi kita bisa berbuat apa yang bisa kita lakukan dalam menyukseskan setiap programnya  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun