Di setiap perusahaan manufaktur pastinya ada proses produksi yang bertujuan untuk mengubah produk bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.Â
Menjadi hal penting bagi perusahaan manufaktur menjaga data persediaan selalu sesuai dengan keberadaan fisik persediaan di dalam gudang dan mengoptimalkan asetnya untuk memperoleh laba yang diinginkan. Metode pencatatan merupakan hal yang penting dalam sistem manufaktur. Oleh karena itu akan lebih baik jika anda mengetahui perbedaanya dan mana yang akan digunakan.
Metode pencatatan yang bisa digunakan oleh perusahaan manufaktur ada 2 macam, yaitu dengan metode periodik atau dengan metode perpetual. Berikut ini penjelasannya.
Metode Pencatatan Periodik
Merupakan sistem pencatatan persediaan yang mengharuskan adanya perhitungan persediaan yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan, singkatnya seperti ini metode periodik artinya mencatat proses produksi secara periodik atau dalam periode tertentu, biasanya pencatatan ini dilakukan sebulan sekali ataupun lebih dari itu.
Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang proses produksinya relatif cepat seperti toko bakery, caf. Dan biasanya stok di gudang tidak akan kelihatan karena penghitungan stok ada di akhir periode.
Metode Pencatatan Perpetual
Merupakan metode pencatatan persediaan perusahaan ritel yang dilakukan dengan cara membuat akun-akun secara terpisah untuk setiap jenis persediaan, singkatnya seperti ini
Metode perpetual yang artinya terus-menerus maksudnya dari terus-menerus ini adalah setiap ada transaksi yang berkaitan dengan persediaan maka akan dicatat secara rutin untuk menghasilkan data yang real pada waktu itu.
Metod ini cocok digunakan perusahaan yang proses produksinya relatif lama dan ketika menentukan penggunaan bahan bakunya harus detail garment, mebel. Dan biasanya stok digudang akan kelihatan karena setiap kali ada transaksi akan ada pencatatan.
Perbedaan Metode Periodik dan Perpetual
Jurnal saat pembelian bahan baku
Saat pembelian bahan baku pun sudah terlihat perbedaan antara metode periode dan juga metode perpetual, dalam metode periodik yang digunakan ialah akun Pembelian sedangkan dalam metode perpetual yang digunakannya ialah akun persediaan.
Metode Periodik
Nama akun
Debit
Kredit
Pembelian bahan baku
Rp. xxx
Â
   Kas/Utang Dagang
Â
Rp. xxx
Â
Metode Perpetual
Nama akun
Debit
Kredit
Persediaan bahan baku
Rp. xxx
Â
   Kas/Utang Dagang
Â
Rp. xxx
Â
Jurnal pemakaian bahan baku
        Dalam metode periodik pemakaian bahan baku tidak akan dicatat dalam jurnal karena nantinya akan dihitung di akhir periode untuk bahan baku yang terpakainya, sedangkan metode perpertual akan mencatat jurnal pemakaian bahan baku ini.
Metode Periodik
Nama akun
Debit
Kredit
Tidak dicatat di jurnal
Â
Â
Metode Perpetual
Nama akun
Debit
Kredit
BDP BBB
Rp. xxx
Â
   Persediaan bahan baku
Â
Rp. xxx
Jurnal akhir periode nilai persediaan bahan baku awal & akhir
Saat akhir periode metode periodik akan mencatat persediaan awal dan juga persediaan akhir yang akan dijadikan sebagai harga pokok produksi (HPP) sedangkan metode perpetual tidak, karena sudah di catat setiap terjadinya transaksi.
Metode Periodik
Nama akun
Debit
Kredit
(Persediaan bahan baku awal)
Â
Harga pokok produksi (HPP)
Rp.xxx
   Persediaan bahan baku (awal)
Rp. xxx
(Persediaan bahan baku akhir)
Persediaan bahan baku (akhir)
Rp. xxx
    Harga pokok produksi (HPP)
Rp. xxx
Metode Perpetual
Nama akun
Debit
Kredit
Tidak dicatat di jurnal
Â
Â
Jurnal akhir periode penutupan akun pembelian bahan baku
Saat akhir periode akun pembelian dalam metode periodik akan ditutup dengan akun HPP untuk mengetahui nilai persediaan yang terpakai.
Metode Periodik
Nama akun
Debit
Kredit
Harga pokok produksi
Rp xxx
Â
   Persediaan bahan baku
Â
Rp xxx
Metode Perpetual
Nama akun
Debit
Kredit
Tidak dicatat di jurnal
Â
Â
Penjualan produk jadi
Berbeda dengan metode periodik, metode perpetual mencatat Harga pokok penjualan saat penjualan terjadi. Dan berikut perbedaan jurnal metode periodik & metode perpetual untuk transaksi penjualan.
Metode Periodik
Nama akun
Debit
Kredit
Kas/Piutang dagang
Rp xxx
Â
   Penjualan
Â
Rp xxx
Metode Perpetual
Nama akun
Debit
Kredit
Kas/Piutang dagang
Rp xxx
Â
   Penjualan
Â
Rp xxx
Harga pokok penjualan
Rp xxx
   Persediaan produk jadi
Â
Rp xxx
Kesimpulannya:
Metode Periodik cocok digunakan untuk usaha Bakery, Caf karena proses produksi nya relative cepat dan biasanya stok digudang tidak akan kelihatan karena perhitungan stok ada di akhir periode. Metode Perpetual cocok digunakan untuk usaha Garment, mebel karena proses produksinya relative lama dan biasanya stok di gudang akan kelihatan karena setiap ada transaksi akan ada pencatatan.
Metode pencatatan sangatlah penting, anda bisa menggunakan salah satu untuk diterapkan sesuai bidang usahanya. Akan sangat penting bila anda menggunakan software akuntansi untuk mempermudah dalam melakukan proses pencatatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H