Bagi peneliti, memahami "Apa perbedaan jurnal nasional dan jurnal internasional?" adalah langkah penting sebelum memutuskan di mana akan mempublikasikan artikel ilmiah mereka. Keduanya memiliki peran signifikan dalam dunia akademik, tetapi terdapat perbedaan mendasar dalam hal cakupan, persyaratan, hingga dampak yang dihasilkan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam perbedaan antara jurnal nasional dan jurnal internasional agar Anda dapat memilih jalur yang sesuai untuk penelitian Anda.
Apa Perbedaan Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional?
1. Cakupan dan Skala Distribusi
Salah satu perbedaan utama adalah cakupan distribusi.
Jurnal Nasional:
Jurnal nasional umumnya berfokus pada topik yang relevan di tingkat nasional, dengan audiens utama berupa peneliti, dosen, dan mahasiswa di dalam negeri. Artikel yang diterbitkan biasanya membahas isu-isu lokal atau regional, meskipun beberapa juga mengangkat topik yang relevan secara global.Jurnal Internasional:
Sebaliknya, jurnal internasional memiliki skala distribusi yang lebih luas, mencakup peneliti dari berbagai negara. Artikel yang diterbitkan harus memiliki daya tarik universal dan relevansi global. Selain itu, jurnal internasional sering kali dikelola oleh penerbit atau asosiasi terkemuka dunia.
2. Bahasa Publikasi
Jurnal Nasional:
Mayoritas jurnal nasional menggunakan Bahasa Indonesia sebagai medium publikasi, meskipun beberapa jurnal nasional terakreditasi, terutama yang berada di peringkat Sinta 1 atau Sinta 2, mulai membuka opsi untuk artikel berbahasa Inggris.Jurnal Internasional:
Di sisi lain, jurnal internasional hampir selalu menggunakan Bahasa Inggris sebagai standar. Hal ini bertujuan untuk menjangkau pembaca yang lebih luas dan mempermudah kolaborasi antarpeneliti dari berbagai negara.
3. Proses Seleksi dan Review
Jurnal Nasional:
Proses seleksi pada jurnal nasional relatif lebih fleksibel, meskipun tetap mengutamakan kualitas. Reviewer biasanya berasal dari lingkungan akademik lokal, yang memahami konteks penelitian di Indonesia.Jurnal Internasional:
Proses seleksi pada jurnal internasional jauh lebih ketat. Artikel harus melalui beberapa tahap penilaian, termasuk double-blind peer review, di mana identitas penulis dan reviewer dirahasiakan. Reviewer berasal dari berbagai negara dengan latar belakang akademik yang kuat. Ini memastikan bahwa artikel yang diterbitkan memenuhi standar ilmiah global.
4. Standar Akreditasi
Jurnal Nasional:
Di Indonesia, jurnal nasional dievaluasi berdasarkan sistem akreditasi SINTA (Science and Technology Index). Jurnal dengan akreditasi Sinta 1 atau Sinta 2 dianggap memiliki kualitas terbaik. Contohnya, jurnal informatika yang masuk dalam Sinta 2 sering menjadi pilihan para peneliti teknologi untuk mempublikasikan karya mereka. Anda dapat melihat lebih lanjut mengenai jurnal informatika Sinta 2 sebagai referensi.Jurnal Internasional:
Sementara itu, jurnal internasional diukur berdasarkan indeksasi global, seperti Scopus, Web of Science, atau PubMed. Peringkat seperti Q1 hingga Q4 (berdasarkan Scopus) digunakan untuk menilai tingkat prestisius jurnal tersebut. Semakin tinggi peringkatnya, semakin ketat persyaratan dan semakin besar dampaknya dalam dunia akademik.