Saat mengirimkan artikel ke jurnal nasional, beberapa jurnal mungkin meminta Anda untuk menyertakan dokumen pendukung, seperti pernyataan orisinalitas, izin etika (jika penelitian melibatkan subjek manusia atau hewan), atau data mentah. Pastikan semua dokumen ini disiapkan dengan baik agar proses review berjalan lancar.
9. Mengirimkan Artikel dan Menanggapi Reviewer
Setelah memastikan artikel Anda siap, kirimkan ke jurnal yang sesuai dan tunggu proses review. Proses review biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada kebijakan jurnal. Reviewer mungkin memberikan masukan atau permintaan revisi. Jangan berkecil hati jika Anda diminta untuk merevisi artikel; anggap itu sebagai kesempatan untuk memperbaiki kualitas tulisan Anda. Tanggapi masukan reviewer dengan baik dan lakukan revisi yang diperlukan.
10. Mengelola Ekspektasi dan Menyikapi Penolakan
Penolakan adalah hal yang biasa dalam proses publikasi ilmiah. Jika artikel Anda ditolak, jangan langsung merasa kecewa. Pelajari alasan penolakan dan gunakan masukan tersebut untuk memperbaiki artikel Anda. Anda dapat mencoba mengirimkannya ke jurnal lain yang mungkin lebih sesuai. Dengan ketekunan dan sikap positif, kemungkinan artikel Anda untuk diterima akan meningkat.
Kesimpulan
Menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional memang memerlukan ketelitian dan strategi yang tepat. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan lebih siap untuk menghasilkan tulisan yang memenuhi standar jurnal nasional dan memiliki peluang tinggi untuk diterima. Ingatlah bahwa proses ini adalah bagian dari pengembangan keahlian menulis dan menyampaikan gagasan ilmiah dengan baik. Teruslah berlatih, tingkatkan kualitas penelitian, dan jangan ragu untuk meminta masukan dari rekan sejawat. Dengan demikian, Anda akan semakin terampil dan percaya diri dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H