Mohon tunggu...
Rendi  Febria
Rendi Febria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Realita Kebijakan Publik Berkaitan dengan Dunia Cyber

15 Desember 2016   21:18 Diperbarui: 15 Desember 2016   21:40 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menggunakan wajah yang begitu seram dan menakutkan ketika berhadapan dengan masyarakat  yang lemah secara ekonomi dan begitu radikal dia merubah wajahnya menjadi begitu lembut  dan ramah ketika berhadapan dengan para elite yang memiliki kemampuan  ekonomi lebih, terlebih lagi berhadapan dengan para tikus-tikus berdasi atau koruptor dia seolah-olah akan memberikan wajah lembutnya dan menawarkan dirinya untuk dilahap dengan lahapan yang besar. Contohnya lama terungkapnya sebuah kasus Jessica atas kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap Mirna.

Secara normatif, kebijakan publik haruslah dirumuskan berdasarkan interaksi yang terjadi antara negara dengan tiap-tiap masyarakat. Saya mengambil sebuah contoh anggota dewan. Anggota dewan sebagai representasi publik adalah jalan terdekat bagi negara untuk berinteraksi dengan rakyatnya.  Agenda utama mereka adalah membawa aspirasi rakyat agar bisa diakomodir oleh pemerintah. 

Anggota dewan harus iklas dengan amanah yang dia emban dan mawas diri  dengan segala kemewahan fasilitas yang dimilikinya. Anggota dewan adalah pelayan masyarakat terutama masyarakat tidak mampu dan terpelosok serta terpinggir dari agenda-agenda pembangunan negara. Secara normatif, ini dapat dipahami dan dijalankan oleh legislator atau leader dinegri ini maka saya yakin tidak akan lama lagi Indonesia ini menjadi sebuah negara yang sejahtera.     

Demikian juga halnya dengan para eksekutif negri ini. Presiden sebagai sosok tertinggi harus mampu membuat kebijakan-kebijakan yang menyejahterakan. Paling utama presiden harus memiliki mata yang banyak dan jeli agar dia mengetahui pola tingkah pola para bawahannya serta berani memberikan tindakan tegas apabila ada pelanggaran yang terjadi. Dalam proses ini presiden bisa menggunakan segala media canggih yang telah ada di abad-21 ini untuk memantau bagaimana kinerja bawahannya.

Pada era digitalisasi saat ini, dengan mudahnya akses informasi tersebar. Apakah kemudian pemerintah sudah memanfaatkan kemudahan yang ada?. Berbagai informasi simpang siur membuat negri ini seolah penuh dengan hingar bingar berita yang penuh dengan struktural persoalan yang tak henti-hentinya. Misalnya, tentang perkataan Ahok yang membahas tentang al-maidah ayat 51. 

Ada media yang mengubah dan menghilangkan kutipan atas pembicaraan Ahok sehingga menimbulkan sebuah perdebatan dan persoalan yang berkelanjutan antara para ulama dengan para pendukung Ahok. Menurut saya pemerintah belum memanfaatkan kemudahan yang ada bahkan merekalah yang dipermainkan oleh dunia maya. Banyak yang mengubah-ubah sebuah kenyataan menjadi sebuah penipuan dan kepalsuan.

Diakhir tulisan atau sepercik pendapat ini saya berusaha memiliki pandangan baik kepada pembuat kebijakan publik alias penguasa. Bagi saya penguasa adalah satu kesatuan pembangunan yang berisi eksekutif, legislatif, dan yudikatif dan memiliki kemampuan untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur. 

Menurut saya tidak ada negara lain didunia sehebat Indonesia. Kemudian harapan saya untuk seluruh mahasiswa Indonesia, berdiri gagahlah dibarisan terdepan menjaga Indonesia anak muda, hadapi dengan watak kesatria para penjajah dan penghianat bangsa. Karena, pada pundak kitalah kelak negri ini dititip sejahterakan. Dijiwa dan raga kitalah republik ini akan dipertaruhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun