Mohon tunggu...
Rendi Ariyanto Sinanto
Rendi Ariyanto Sinanto Mohon Tunggu... Dosen - Nurse - Health Promotion

Dosen Praktisi; Entrepreneur Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Promosi Kesehatan); From Fakfak West Papua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potret Institusi Pendidikan Tinggi Swasta di Indonesia

15 Agustus 2024   12:32 Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang institusi swasta kecil adalah tempat yang baik untuk belajar, karena menjadi dosen di institusi yang kecil kita diberikan kesempatan mendapatkan beberapa tugas tambahan yang bisa menambah jam terbang. Dapat diartikan bekerja di institusi yang kecil kita bisa merangkap beberapa tugas tambahan, meskipun dalam beberapa kasus ketika merangkap tugas tambahan tidak ada benefit yang didapatkan, namun hanya pengalaman yang didapatkan. Hal tersebut merupakan fakta yang tak terbantahkan.

Institusi kecil juga memiliki aturan yang ketat, perjanjian kerja yang ruwet, dan belibet. Tak heran jika banyak dosen yang mengeluh. Dari pengalaman beberapa teman saya yang bekerja di institusi swasta kecil mereka mengatakan bahwa institusi kecil itu minimum benefit namun maximum peraturan. Saya meyakini pasti banyak yang mengalami hal serupa, saya juga pernah membaca beberapa postingan di media sosial yang membahas tentang dosen, yang berisi keluh kesah dari teman-teman dosen yang mana nyaris 100% relate dengan yang tertulis disini.

Melihat situasi seperti ini alangkah baiknya bagi yang ingin menjadi dosen agar berpikir kembali jika ingin mengambil kesempatan menjadi dosen di institusi swasta kecil. Namun jika institusi kecil tersebut visioner untuk berkembang, justru bagus dalam menempa kita menjadi dosen yang berkualitas dan layak diperhitungkan untuk berkarir. Di Indonesia sendiri masih banyak kampus swasta kecil visoner yang saya jumpai, jadi tidak semua kampus kecil itu tidak bermutu. Adapun beberapa kampus kecil yang saya temui dan memiliki kualitas, ibarat kata "kecil-kecil cabe rawit" meskipun kecil namun kualitas dapat di adu.

Semoga kedepannya semakin banyak perhatian dari pemerintah untuk memberikan kesejahteraan lebih kepada dosen tanpa membedakan dosen negeri maupun dosen swasta karena sejatinya yang namanya dosen sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa. Apabila kesejahteraan dosen terpenuhi maka kualitas pendidikan pun akan mengalami perubahan ke arah yang positif tanpa ada perbedaan kampus kecil maupun kampus besar. Kemudian secara khusus untuk program yang sudah dicanangkan pemerintah yakni program merger agar bisa terimplementasikan dengan baik, sehingga persentase institusi kecil berkurang, dan mulai naik kelas menjadi institusi berkembang dan visioner agar menjadi besar. Outputnya agar pendidikan dapat terselenggara dengan profesional dan menghasilkan lulusan yang profesional pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun