Mohon tunggu...
Rendi Ariyanto Sinanto
Rendi Ariyanto Sinanto Mohon Tunggu... Freelancer - Nursing_Public Health_From Fakfak West Papua

"Seorang Penulis Belum Tentu Cendekia, dan Seorang yang Cendekia Belum Tentu Menulis" _Wahyu Wibowo_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fakta di Balik International Nurses Day

12 Mei 2020   15:08 Diperbarui: 12 Mei 2020   15:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat_Sumber : Yoadit.com

Menurut Kemenkes dari data rencana pengembangan tenaga kesehatan tahun 2011-2025 jumlah lulusan pendidikan keperawatan per tahun adalah 46.865 orang, kebutuhan nasional pertahun 24.825, dan kelebihan produksi perawat adalah 11.067-22.060 per tahun.

Setiap tahun banyak perawat pensiun serta banyak juga lulusan perawat yang akan menjadi generasi penerus dimasa akan datang, tetapi yang mengherankan pemerintah mengatakan peluang kerja perawat telah penuh, lantas bagaimana dengan pustu-pustu (puskesmas pembantu) yang kosong?, rumah sakit yang banyak tenaga magang ketimbang PNS atau karyawan tetap?

Bagaimana dengan kampung-kampung yang tak ada petugas kesehatan khususnya perawat (perawat merupakan tenaga kesehatan strategis yang mampu menjalankan praktik farmasi terbatas, melakukan tindakan kedokteran apabila keadaan darurat, menerapkan diagnosa keperawatan) tetapi sayang seribu sayang semua tak ada artinya bagi pemerintah.

Dengan diperingatinya hari perawat internasional ini kami sebagai perawat juga menginginkan perubahan terbaik terhadap profesi kami, karena kesehatan merupakan harta termahal dan juga masyarakat yang sehat akan meningkatkan daya saing bangsa. Semoga profesi perawat tak hanya dibutuhkan tenaganya tetapi juga perhatian yakni kompensasi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisologis yakni kebutuhan makan, dan minum terpenuhi.

Serta perhatian pemerintah dalam perekrutan tenaga kesehatan secara khusus tenaga perawat juga harus dilakukan secara berkesinambungan dengan pertimbangan yang matang, karena sejak 2015-2019 profesi keperawatan telah mengalami eskalasi tenaga perawat/peningkatan tenaga perawat, karena kelulusan meningkat dan kebutuhan sedikit (sebenarnya kebutuhan sangat besar tetapi entah apa pertimbangan pemerintah, karena banyak pelayanan kesehatan yang memperkerjakan perawat dengan sistem kerja sukarela tanpa kompensasi yang harusnya tidak begitu), kemudian penerimaan pegawai negeri sipil juga terbatas, dan kebutuhan rumah sakit swasta juga terbatas.

Dan hal yang paling mendasar adalah sistem pengupahan yang sangat amat kurang dan tidak sesuai dengan pekerjaan seorang perawat, resiko yang diterima perawat sangat besar tetapi upah yang diterima sangat tidak sesuai, disini yang dibutuhkan perawat adalah upah yang sesuai dengan resiko yang perawat terima.

Perawat juga manusia biasa yang bisa terpapar segala macam penyakit, dan membutuhkan upah untuk hidup, oleh karena itu perawat sangat wajib dihargai.

Terima kasih kepada seluruh perawat di dunia, dan secara khusus perawat di Indonesia yang telah meluangkan waktu dan berkontribusi besar dalam penanganan wabah covid-19 ini. Semoga perawat di Indonesia dapat sejahtera, sehingga dapat terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal dari perawat yang sejahtera, profesional dan bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun