Mohon tunggu...
Rendi Ahmad Fauzi
Rendi Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

seni harus di landasi dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hal Yang Meresahkan

27 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam menempuh kehidupan yang kini terasa lebih serius

Besar sekali upaya tuk mencapai tujuan, begitu besar pula tantangannya 

Adapun hal yang begitu tampak nyata, tetapi tidak berbentuk fisik

Sejatinya dia tak terlihat, namun sangat sulit di hindari 

Datang tatkala lelah yang begitu terasa

Dimana menilai semua upaya telah dicoba, namun tak ada bentuk hasil yang berarti

Melihat teman yang jauh lebih berhasil dengan upayanya 

Begitulah bentuk musuh yang sesungguhnya

Sesuatu yang tampak namun dapat dirasakan

Tiada lain adalah fikiran yang menghantui 

Lantas seringkali datang pertanyaan

Tentang sebenarnya apa yang kita kejar di dunia ini 

Dalam nyatanya begitu sulit menggapainya 

Sebuah tujuan yang kita rencanakan kah?

Atau sebuah pencapaian yang berarti?

Semuanya hanyalah hal kalbu yang kita tidak tahu kapan semua hal itu tercapai

Lalu langkah apa yang bisa di ambil

Kurasa semuanya akan sia sia di buatnya 

Jika terlalu dalam memaknainya

Dan menjadi budak dari fikiran sendiri 

Saranku nikmatilah apa yang sudah jadi jalannya 

Karna dalam perjalanan, kita mesti merelakan apa yang telah kita lalui

Tiada kata putar balik karna semuanya telah berjalan sesuai takdirnya 

Maka ikut serta kan ruang yang berarti untuk mengikhlaskan

Karna mengikhlaskan perlu ruang yang luas serta usaha yang lugas

Fikiran adalah hal yang meresahkan namun ikhlas membuatnya mengesankan 

  

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun