digital terutama di Indonesia yang bertujuan menjadikan tahun 2045 sebagai tahun generasi emas. Salah satu bidang yang berefek dengan meningkatnya teknologi digital yaitu bidang ekonomi.
Pada saat ini, internet sudah makin meluas seiring berkembangnya jaman dan hal ini menjadi salah satu faktor meningkatnya teknologiMenurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pemerintah Indonesia menyelesaikan kebijakan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 yang bertujuan agar sektor digital bisa memberikan kontribusi terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB) secara bertahap dan akan terus meningkat hingga mencapai 20% di tahun 2045. Salah satu pendukung kebijakan digital ekonomi Indonesia yaitu munculnya e-commerce di Indonesia.
E-commerce adalah kegiatan jual beli yang dilakukan secara online melalui situs web ataupun aplikasi yang sudah disediakan, seperti lazada, tokopedia, shoope, dan blibli. Keuntungan yang diberikan e-commerce yaitu di antaranya kemudahan akses dan pemesanan.
Masyarakat tidak perlu lagi pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja, terutama daerah terpencil yang biasanya memiliki jarak tempuh yang jauh untuk ke pasar tradisional. Masyarakat bisa berbelanja dengan mudah dan bisa membandingkan harga dengan toko lain dengan waktu yang singkat di aplikasi atau web yang sudah disediakan.
E-commerce juga sangat membantu untuk UMKM yang jumlahnya sangat besar di Indonesia yaitu sekitar 64 juta seperti yang dikatakan bapak Joko Widodo dalam pertemuannya dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Beliau mengatakan bahwa perubahan digital harus berkeadilan, seperti masyarakat ekonomi kelas bawah, menengah, UMKM, semuanya harus mendapatkan akses tersebut.
Faktor yang mendukung adanya e-commerce ini yaitu adanya perkembangan sistem pembayaran digital seperti QRIS dan e-wallet yang bisa mempermudah dalam proses transaksi. Masyarakat tidak lagi harus menggunakan tunai dikarenakan beberapa web atau aplikasi tersebut sudah terhubung otomatis dengan beberapa bank ataupun e-wallet. Selain itu, terdapat beberapa promo apabila menggunakan pembayaran non-tunai yang mengakibatkan masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang lebih murah.
Hal ini juga dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi pengguna utama e-commerce, karena mereka lebih adaptif terhadap teknologi dan lebih memilih cara belanja yang serba instan.
Selain itu, generasi muda ini bisa memanfaatkan e-commerce sebagai peluang bisnis yang besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas, adanya lapangan kerja yang baru, serta meningkatkan keuangan di Indonesia secara bertahap sehingga bisa mewujudkan Indonesia generasi emas tahun 2045.
Dibalik perkembangannya yang positif, pasti ada sisi negatif dari e-commerce seperti penipuan online ataupun masalah terkait data pribadi yang seharusnya bisa dijaga oleh pemerintah. Kasus pencurian data ini yang akhir-akhir ini menjadi perhatian atas kinerja pemerintah yang tidak bisa menjaga data pribadi masyarakat.
Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia meminta kepada OJK dan BI untuk meningkatkan perlindungan masyarakat di sektor ekonomi digital.
Selain adanya sisi negatif, terdapat juga tantangan terkait kesenjangan digital, masalah logistik daerah terpencil, dan kurangnya pemerataan internet. Hal ini menjadi tugas pemerintah untuk mengatasi tantangan tersebut agar semua masyarakat bisa mengaksesnya.
Dengan adanya kemungkinan yang sudah dibahas sebelumnya, e-commerce bisa dikatakan menjadi pilar penting pemerintah untuk menjalankan kebijakan memajukan ekonomi digital di Indonesia. Jika masalah-masalah yang ada dapat diatasi, maka Indonesia bisa mencapai generasi emas di tahun 2045 dari sektor digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H