Mohon tunggu...
rendi mg
rendi mg Mohon Tunggu... karyawan swasta -

JADI DIRI SENDIRI LEBIH BAIK DARI PADA JADI ORANG LAIN Menjadi diri sendiri lebih baik dari pada menjadi atau meniru orang lain.karena dengan menjadi diri sendiri kita akan mampu mengembangkan atau memunculkan kemampuan atau bakat diri kita yang terpendam.menjadi diri sendiri juga akan membuat diri kita puas atas jerih payah yang kita lakukan. Jika kita sering meniru atau membajak karya orang lain maka kita adalah seoarang yang tidak mempunyai sebuah kemampuan atau kreatifitas.dari pada kita meniru sebaiknya kita menjadi diri sendiri karena dengan itu kita akan menjadi orang yang berguna bagi bangsa kita. Tetapi didunia ini ada juga orang yang sering meniru apa yang menjadi karya orang lain.arang yang seperti itu sering disebut sebagai oarng yang miskin kreatifitas dan orang yang tidak mempunyai pandangan.sedangkan orang yang kaya kreatifitas akan menjadi orang yang berguna bagi bangsa kita dan akan menghasilkan karya-karya yang erguna bagi bangsa dan bagi dirinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

pahlawanku gugur di pancung...

20 Mei 2011   21:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagu atau syair Ini Aku Persembakan Untuk Para Pejabat-Pejabat BNP2TKI

[caption id="attachment_115805" align="aligncenter" width="300" caption="INILAH SOSOK PAHLAWAN DEWISA YANG GUGUR,( KATA PEJABAT INI PHALAWAN TAPI DEWISA )"][/caption]

"'pahlawan lahir'''

sili berganti..

terbunu kebohongan''

kita berlomba melawan kebodohan..

rahi sahabatmu peluk dan lindungi yang kau cinta''

kita adalah satu..

hadapi semua bersama''

raih sahabatmu peluk dan lindungi yang kau cinta..

kita terlahir dari''

satu bendera yang sama..

pahlawan gugur sili berganti''

terbunu kesombongan..

kita berlomba''

melawan kebodohan,.

raih sahabatmu peluk dan lindung yang kau cinta''

kita adalah satu hadapi semua bersama..

raih sahabatmu peluk dan lindungi yang kau cinta''

kita terlahir dari satu benderah yang sama..

selamatkan kita''

janganlah biarkan kepunahan kita menjadi nyata..

raih sahabatmu peluk dan lindungi yang kau cinta''

kita hadipi semua bersama..

kita terlahir dari''

...bendera yang sama...

NASIP SAPI PERA PEMERINTAHAN YANG TAK PRODUKTIF,, ( KASIHAN SORADA KITA )

Saya perna bercetita tentang INDONESIAKU MASI ADA KARTINI.

Tapi kartini yang harus gugur di medan perang ( kerja ) apa kartini ini layak di bilang PHALAWAN DEVISA ?? ???

Sunggu tidak layak,,,!

Knp saya bilang tidak layak..? karena banyak manipulasi disisinya.

Jika pulang (sukses ) dipuja-puja para pejabat dan aparat keparat,

Jika bermasalah malah di gujat dan di lupakan.

woiiiiii ini manusia bukan HEWAN SAPI PERA, Yang kau peras susunya jika Berproduksi,

Woii kau buang jika sudah tak Berproduksi dan di lupakan di saat pancungan atau penyakit datang.

Kini terjadilah sudah perbuatanmu yang terlaca dan terhina, kau menunjukan betapa bodohnya dan betapa hinanya negri kita,

karena kau dan kawanmu yang tak bisa di pegang janji-janjimu.

Kau bunu Satu Persatu parak SAPIMU kau telantarkan SAPIMU lalu MATI.

Itu yang kau mau?

"PENJILAT "

Kau hanya bertetiak disaat kau mulai digujat,

Kau beraksi disaat kau terusik,

Kau berjilat disaat kau butu perlindungan,

Kau bersedih didalam hatimu bersenang,

Kau penuh berpurah-purah,

Kau lebih BODOH dari sapimu....!!

oOoOo Kau paling bisa.........

"ORANG ARAB BIADAP"

Suci???

Kau anggap kau Suci..?

Bersi???

Kau anggap kau Bersi..?

Beriman???

Kau anggap kau Beriman..?

Kau tak mencerminkan nabimu,

Kau tak mencerminkan islammu,

Kau tak mencerminkan imanmu,

kau tak mencontoh rosulmu,

Kau Puncang tempat UMAT Bersandar dan berteduh dirumahmu,

Kau Tempat Orang untuk menuntun UMAT,

Tapi wahai kau menodai rumahmu dan menodai rosulmu,

Tapi kau tak mencontohkan seperti ROSULMU melaikan kau mencontokan

Iblis yang di benci ROSULMU,

KAU MANUSIA ATAU ( IBLIS)

Yang tak punya hati nurani,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun