Mohon tunggu...
Rendhitya Dwiki
Rendhitya Dwiki Mohon Tunggu... Peternak - Peternak - Digital Marketer

Sarjana peternakan yang mencoba mengombinasikan sains, bisnis, dan digital.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ulat Hongkong Makanan Masa Depan?

12 November 2022   23:41 Diperbarui: 12 November 2022   23:43 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perlu kita ketahui hewan ternak merupakan salah satu penyumbang emisi karbon penyebab pemanasan global.  Hal ini menjadi sebuah dilema bagi pemangku kebijakan dalam usaha peningkatan produktivitas bahan pangan hewani dan gerakan melindungi lingkungan. 

Manusia tidak pernah berhenti berinovasi untuk menciptakan hal yang dapat membantu kebutuhan manusia maupun lingkungan. Salah satunya dengan pengembangan budidaya dan teknologi pada peternakan kota (urban farming). Salah satu komoditas yang sering menjadi perbincangan mengenai peternakan kota yaitu adalah ulat hongkong.

Mealworms atau ulat hongkong merupakan salah satu alternatif sumber protein yang ramah lingkungan. Hal tersebut dinilai karena ulat hongkong merupakan sustainable protein, menggunakan sedikit lahan (vertical) , serta menggunakan sedikit energi per unit protein.

Produk Utama Ulat Hongkong

Di Indonesia, Ulat hongkong sangat populer sebagai pakan hewan seperti burung, ikan, reptil, hingga hewan eksotis lainnya. Ulat hongkong dinilai memiliki nutrien protein yang cukup tinggi yang cocok sebagai extrafooding untuk mempercepat pertumbuhan. Tak heran, hewan satu ini sangat mudah ditemukan di berbagai kios hewan

Produk utama lainnya yaitu ulat hongkong dapat diolah menjadi kering untuk dapat menjangkau pasar lebih luas, Hal ini berlandaskan bahwa ulat hongkong sangat rentan terhadap transportasi sehingga mudah mengalami kematian saat perjalanan jauh. dengan marak hadirnya ulat hongkong kering saat ini seluruh konsumen dapat menggunakan ulat hongkong kering dengan mudah.

Tak hanya sebagai pakan hewan ulat hongkong juga dapat dijadikan sebagai makanan manusia. EFSA Badan pangan Uni Eropa telah mengesahkan ulat hongkong sebagai pangan manusia. Hewan ini dinilai  sebagai makanan rendah lemak dan kaya protein bagi manusia setelah proses pengolahan. Selain itu, Ulat hongkong juga termasuk hewan yang tidak diharamkan oleh MUI

Cara pengolahan Ulat hongkong kering dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti freeze dry maupun Dehidrasi (Oven). Menghasilkan hasil yang baik perlu  menggunakan teknik tertentu agar tidak mempengaruhi kualitas nutrisi maupun fisik.

Nutrisi Ulat Hongkong 

Ulat hongkong sebagai makanan sumber protein tinggi serta asam amino yang lengkap. Sehingga sangat baik apabila dikonsumsi bagi anak pada fase pertumbuhan. Walaupun kandungan lemak tergolong tinggi,  hewan ini memiliki kandungan omega 3 dan 6 yang cukup tinggi yang baik untuk perkembangan otak. Kadar nutrisi lainnya yaitu yang terkandung yaitu kadar air 57 persen, energi 536 gram, dan karbohidrat 11 persen.  

Kandungan ulat hongkong kering memiliki nilai protein lebih tinggi, yaitu 53%. Nilai lemak dan serat masing-masing adalah 28% dan 6%. Hal ini dikarenakan melalui proses pengeringan yang menggunakan panas dalam pengolahan bahan pangan sehingga berdampak  menurunkan persentase kadar air yang mengakibatkan persentase kadar protein meningkat.

Manfaat Ulat Hongkong untuk Konsumsi Manusia

Serangga yang dapat dimakan seperti Ulat Hongkong memberi tubuh anda banyak nutrisi.

Protein Ulat hongkong kering sebagai nutrisi pembangun tubuh. Protein meningkatkan kemampuan tubuh anda untuk memperbaiki dan meregenerasi sel, mempercepat penyembuhan luka. Ini juga memainkan peran penting dalam produksi antibodi. Antibodi meningkatkan kekebalan Anda dengan melawan agen penyebab penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun