Seperti dikutip dari welovehonda.com, Remote Answer Back System (R-ABS) adalah sistem yang bekerja dengan menggunakan sinyal radio melalui remote. Saat remote ditekan, motor akan memberi tanda berupa suara yg dihasilkan buzzer dan kedipan dari lampu sein depan – belakang sehingga pengendara dapat segera mengetahui dimana posisi motornya disimpan.
Jadi misalnya pengendara menitipkan motor di tempat penitipan motor yang biasanya padat, dan terkadang pengendara lupa diparkir di sebelah mana, tinggal tekan tombol pada remote kunci, Vario 150 eSP akan mengeluarkan bunyi ‘biip’ sehingga pengendara bisa mengetahui keberadaan motornya. Apalagi, bunyi ‘biip’ itu bisa diatur volumenya. Sumpah, bagi saya ini keren. Maklum, saya sendiri suka menitipkan motor dan sering lupa posisi motor dimana.
Desain bodi Vario 150 eSP berkonsep mewah dan futuristik. Dari bodi tengah, dibawah jok, hingga ke bodi bagian belakang dibuat secara terpisah dan disatukan melalui konsep yang dari luar tampak seperti sambungan mesin-mesin robot futuristik di dalam film. Artinya, desain dari depan hingga belakang bukan desain yang flat menjadi satu. Demikian juga dengan tampilan knalpotnya. Keren dan futuristik.
Test Drive
Senin pagi (2/05) saya mendapat kepastian bisa meminjam Honda Vario 150 eSP milik seorang kawan. Lantaran dia bekerja, dia baru sampai ke rumah pada malam harinya sekitar jam sembilan malam. Kata saya, kebetulan sebab saya ingin tes Honda Vario 150 eSP dengan kecepatan tinggi, sehingga yang cocok memang malam hari.
Sekitar jam sembilan malam, kawan saya datang ke rumah. Honda Vario 150 eSP yang dibawanya di parkir di halaman rumah saya dan tampak gagah dengan standar dobel. Bagaimana dengan bahan bakar? Kawan saya bilang, motor bertenaga 150 cc, ternyata sangat irit bahan bakar. Setiap hari ia pulang pergi Bekasi-Jakarta sejauh 30 km (total 60 km) bisa ditempuh dua kali bolak-balik hanya dengan sekali mengisi bensin full tank. Sadis.
Akhirnya, setelah ngobrol sebentar sembari menyeruput kopi, kami pun bergegas ke jalan depan kompleks perumahan. Alhamdullilah malam itu, jalanan cukup sepi. Yes, Time to Driving Test!...
Batin saya bergemuruh tidak sabar ingin menunggangi skuter matik andalan Honda ini. Kesan pertama saat menduduki jok, jreng…empuk dan nyaman. Dua tangan langsung meraih stang, dan satu kaki saya pijak pada dashboard bawah. Pas. Saya yakin tidak akan membuat capek pengendaranya meski berpergian jauh. Konsep skuter matik ini memang ergonomis.
Mesin motor saya nyalakan, dan… nyaris tidak ada suara…yang terdengar hanya suara halus…“Ziinnk…”kemudian motor menyala. Umumnya, motor matik kalau dinyalakan ada sedikit suara “bletaak’. Tapi khusus Vario 150 eSP, senyap. Tau-tau mesin menyala.
Saya kemudian tarik rem kiri sembari memutar gas. Saya belum ingin jalankan, tapi saya test dulu bunyi mesinnya. Dan lagi-lagi, yang keluar suara nyaris tanpa berisik,halus dan tenang. “”ziiiinnk”.
Setelah speedometer kembali ke nol, pelan-pelan saya tarik gas. “Zinnnk…” Vario 150 eSP pun melaju. Sementara panel di speedometer mulai merangkak naik, dari 10 km, 20 km, hingga 40 km. Lalu saya coba sedkit berakselerasi dengan mengendarai secara zigzag. Keseimbangan motor tetap terjaga dengan sempurna, bannya juga mencengkram dengan mantap.