Di antara kedua konsep perilaku ini, manakah yang seharusnya kita adopsi dalam bersosialisasi di tatanan sosial Indonesia? Menurut saya, keduanya memiliki nilai penting. Kita perlu menjaga citra dan sikap yang sesuai di dalam tatanan sosial, sebagaimana tercermin dalam konsep tatemae. Namun, hal ini tidak boleh membatasi suara kita, sehingga kita juga dapat mengekspresikan pendapat pribadi dengan jujur, sesuai dengan konsep honne. Oleh karena itu, kedua hal ini sangat penting untuk diterapkan di Indonesia.
Kesimpulannya, keseimbangan antara tatemae dan honne adalah kunci dalam kehidupan sehari-hari. Terutama di generasi muda saat ini, keterbukaan ini telah menjadi norma. Namun, penting juga untuk menjaga harmoni sosial. Tatemae berfungsi menjaga keharmonisan, terutama di dunia kerja, di mana profesionalisme dan sikap sosial yang baik sangat dihargai. Di sisi lain, honne memegang peranan krusial dalam memungkinkan individu untuk jujur dan terbuka dalam berbagai aspek, termasuk di media sosial dan pendidikan. Meskipun demikian, pengungkapan pendapat harus tetap terkontrol agar harmonisasi sosial tetap terjaga. Dengan menerapkan kedua konsep ini secara bijaksana dan seimbang, kita dapat menciptakan kedamaian sosial tanpa mengorbankan keaslian individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H