Mohon tunggu...
Renata Suyono
Renata Suyono Mohon Tunggu... -

Renata Suyono is program associate at Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), a US State Department initiative to catalyze entrepreneurship ecosystem in Indonesia. A passionate explorer, learner, and listener.

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknopreneur Indonesia, Sekarang Giliranmu

4 Maret 2014   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sektor teknologi memainkan peran penting sebagai katalisator untuk pertumbuhan ekonomi saat ini. Marc Anderseen dalam Wall Street Journal menuliskan bahwa kita berada di tengah-tengah fase transisi di mana fungsi dan peran yang lebih besar dari teknologi terjadi disemua lini bisnis baik pertanian , kesehatan , ICT (Information and Communication Technology), dan  industri energi.

Indonesia sendiri menjadi sorotan bagi beberapa perusahaan teknologi terbesar dunia . Tidak heran, karena Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi nasional mencapai rata-rata 5,9 % per tahun dan jumlah pengguna internet mencapai 71.19 juta pada tahun 2013 . Tetapi, apabila kita melihat perusahaan lokal, baru sedikit yang berhasil menembus pasar domestik yang potensial ini. Menurut BPPT ( Badan Pengkajian Dan PENERAPAN tekhnologi ) , hanya 0,24 persen dari 53 juta pengusaha di Indonesia yang merupakan teknopreneur. Dengan potensi pasar domestik, teknopreneur Indonesia harusnya memanfaatkan kesempatan yang ada dan waktu yang paling tepat adalah sekarang.

Global Innovation through Science and Technology (GIST) Initiative dan GEPI ( Global Pengusaha Program Indonesia ) memanggil semua pengusaha teknologi Indonesia untuk mendaftar di GIST Indonesia BootCamp 2014 yang akan diadakan di Jakarta, 4-6 April. Acara ini terbuka untuk teknopreneur yang mewakili berbagai sektor - IT , kesehatan, pertanian dan energi, perusahaan berumur tidak lebih dari tiga tahun dengan pendapatan dan/atau pendanaan kurang dari $ 1 juta.

GIST Initiative membangun ekosistem kewirausahaan di 54 negara  wilayah Timur Tengah , Turki , Asia dan Afrika dengan melakukan identifikasi , pembinaan , dan pendanaan para pengusaha teknologi inovatif melalui kompetisi, layanan akselerasi startup, jaringan dengan komunitas GIST , platform media sosial online, dan program bimbingan interaktif.

Beberapa teknopreneur Indonesia telah terlibat dalam program GIST dan berhasil meningkatkan startups mereka. Pada tahun 2012, Natali Ardiano memenangkan tempat pertama di kompetisi Tech I- GIST untuk Tiket.com, sebuah situs web yang memungkinkan pengguna untuk memesan tiket penerbangan, kereta api, dan hotel, serta konser, film, dan buku dalam satu portal terintegrasi. Natali memenangkan sejumlah uang untuk pendanaan, menerima pelatihan, mentoring, dan juga mempunyai kesempatan untuk networking dengan pengusaha terkenal dunia.

"Karena GIST, Ticket.com melakukan lebih baik dari sebelumnya . Kami memiliki pertumbuhan rata-rata 87 % per bulan dan kami telah mencapai pendapatan kotor sejumlah $10 juta. " Natali Ardianto menjelaskan.

Startup Indonesia lainnya yang bergabung dengan komunitas GIST adalah Digital Glukosa Darah Sistem Rekam oleh lulusan BINUS , Handy Lukito dan Christian Warawan , E -Park oleh Mustain Mahrus & Harry Sunarsa , dan 8villages oleh Sanny Gaddafi. Dengan adanya GIST Indonesia BootCamp 2014, mudah-mudahan akan ada lebih banyak technopreneur Indonesia yang muncul dan memimpin pasar domestik. Jadi, mengapa harus menunggu ketika kita bisa mulai sekarang ?

Informasi lebih lanjut, bisa dilihat di http://www.gepindonesia.org/2014/02/17/gist-indonesia-boot-camp/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun