Film yang disutradarai oleh David O. Russell dan rilis pada tahun 2015 ini diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha sekaligus inovator kain pel bernama Joy Mangano. Film ini menggambarkan kerja keras Joy Mangano (diperankan oleh Jennifer Lawrence) untuk memasarkan produk kain pel hasil inovasinya yang diberi nama Miracle Mop. Dengan segala konflik tentang bisnis maupun keluarga yang ia hadapi, titik dimana ia menyerah hingga kembali bangkit, pada akhirnya Joy mendapat kesuksesan yang layak untuknya.
Selain alur cerita yang menarik, film ini juga banyak menggambarkan sosok Joy Mangano sebagai wanita independen. Di tengah kegigihannya dalam berbisnis, Joy tidak melupakan peran dan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya sekaligus seorang anak untuk orang tuanya.
Sisi independen dari tokoh Joy dalam film ini dimulai dari penggambaran pada adegan ikonik, dimana tokoh Joy kecil sedang bermain burung kertas, meninggikan burung kertas dengan tanggannya seakan-akan ingin membawa burung kertasnya terbang, adegan ini dilengkapi dengan dialog "I don't need a prince". Kalimat ini seakan-akan menjadi penanda yang menggambarkan karakter Joy di masa depan. Setelah Joy bercerai dengan suaminya, Joy hidup bersama anak-anaknya, ibunya, serta neneknya. Pada saat situasi sulit inilah, tokoh Joy dengan karakter wanita yang tegas, mandiri, dan pekerja keras terlihat lebih menonjol.
Situasi pasang-surut yang dialami Joy selama ia merintis usaha Miracle Mop juga dibumbui dengan masalah diskriminasi gender. Dalam film, ada beberapa adegan yang menggambarkan tokoh Joy yang disepelehkan dan direndahkan karena ia seorang perempuan yang sedang susah-payah merintis usaha. Untuk membantah pandangan 'lemah' yang melekat pada kaum perempuan, tokoh Joy seringkali terlibat dalam perdebatan untuk melawan ketidakadilan atas upaya dan haknya sebagai pengusaha wanita. Ada pula adegan dimana Joy mempekerjakan para perempuan di pabrik kecil Miracle Mop miliknya.
Dalam kehidupan nyata, setelah produk Miracle Mop berkali-kali habis terjual dan menghasilkan banyak keuntungan, jerih-payah Joy kembali terbayarkan dengan keberhasilannya membangun perusahaan alat rumah tangga yang dikenal dengan nama Ingenious Design, LLC di New York. Selama menjabat sebagai Presiden Perusahaan, Joy berhasil menjual alat-alat rumah tangga dengan desain yang ia kembangkan.
Film ini meninggalkan banyak pesan dan kesan tentang bagaimana masalah menjadi acuan untuk berkembang, bagaimana keterpurukan menjadi titik balik untuk melanjutkan perjuangan, dan bagaimana proses dan usaha berhasil menciptakan hasil yang indah. Joy Mangano, sosok wanita inspiratif yang hampir seluruh hidupnya dipenuhi dengan kerja keras untuk menghidupi dirinya dan keluarga, serta untuk membuktikan bahwa ia juga berhak menggapai keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H