film biografi yang rilis pada tahun 2016. Film ini mengingatkan kembali sejarah tiga wanita kulit hitam ahli matematika yang bekerja di NASAÂ (National Aeronautics and Space Administration).Â
Hidden Figures merupakanMereka ialah Katherine Goble, Mary Jackson, dan Dorothy Vaughan, tiga wanita yang membantu Amerika Serikat dalam lomba menuju antariksa melawan Uni Soviet. Keterlibatan mereka dalam misi pertama NASA dibumbui dengan perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan hak wanita dan warga kulit hitam.
Karakter sentral dalam film ini diperankan oleh Taraji P. Henson sebagai Katherine Goble (1918 - 2020), seorang matematikawan Afrika-Amerika yang yang melakukan perhitungan terkait peluncuran pesawat ke luar angkasa dengan geometri analitik.Â
Dalam film, ia diceritakan sebagai satu-satunya wanita yang bekerja di Divisi Penelitian Penerbangan dan wanita pertama yang menerima kredit sebagai penulis laporan penelitian.Â
Selain itu, ia juga melakukan analisa lintasan untuk misi Alan Sephard (orang Amerika pertama yang melakukan misi luar angkasa pada tahun 1961). Ia juga membantu John Glenn untuk menjadi manusia pertama yang mengorbit bumi menggunakan Mercury Vessel Friendship 7 pada tahun 1962.
Ada pula Janelle Monae yang berperan sebagai Mary Jackson (1921 - 2005), seorang teknisi NASA yang bekerja di Divisi Penelitian Kompresibilitas dan ditugaskan untuk menganalisa pelindung panas yang berada di dalam ruang kapsul.Â
Ia merupakan Insinyur wanita kulit hitam pertama yang dimiliki NASA, kejeniusannya membawa Mary Jackson mendapatkan gelar khusus yakni "Komputer Manusia". Selain berperan aktif dalam pengembangan program NASA, ia juga berpartisipasi untuk membantu kaum wanita dan minoritas lain untuk memajukan karir melalui sains.
Karakter ketiga yang menjadi penyempurna film dokumenter ini dimainkan oleh Octavia Spencer yang berperan sebagai Dorothy Vaughan (1910 - 2008), seorang supervisor yang mempelajari komputer mainframe IBM pertama.Â
Selama bekerja menjadi supervisor, ia hanya diberikan tanggung jawab untuk mengawasi kinerja karyawan wanita kulit hitam namun tidak diberikan promosi jabatan dan gaji yang sesuai.Â
Ia secara sukarela mempelajari bahasa pemrograman FORTRAN untuk kemudian diajarkan kepada stafnya. Upayanya tidak sia-sia, kinerjanya diakui oleh staf NASA lain dan kemudian ia dipercaya untuk menjabat sebagai pemimpin seksi pemrograman di Analysis and Computation Division (ACD).
Menjalani keseharian sebagai karyawan teknisi NASA di Langley Research Center, mereka hidup di tengah maraknya diskriminasi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat.Â
Dalam film digambarkan bentuk diskriminasi sampai pada terpisahnya ruangan untuk staf kulit putih dan kulit hitam, seperti toilet, ruang kerja, hingga kantin. Selain diskriminasi warna kulit yang mencolok, Katherine Goble juga mengalami prasangka gender.Â
Sebelum suksesnya peluncuran misi pertama ke luar angkasa, kinerja Katherine Goble sempat dianggap remeh hanya karena ia seorang wanita.
Sebagai klimaks dalam film Hidden Figures digambarkan dengan upaya para tokoh kulit hitam untuk membela diri dan melawan tindakan diskriminasi. Perusakan tanda pemisah toilet wanita kulit putih dan wanita kulit hitam oleh tokoh Al Harisson (Directur Space Task Group NASA) menjadi fokus adegan yang menjelaskan bahwa seluruh staf NASA wajib dihargai atas kerja keras mereka, bukan atas dasar gender maupun warna kulit.
 Dengan begitu, selain memberikan pengetahuan terkait tokoh penting NASA yang jarang diceritakan, film ini juga memberikan edukasi terkait pentingnya toleransi agar tidak menimbulkan prasangka konsep identitas oleh/untuk seseorang atau kelompok tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H