Mohon tunggu...
Renata Martatiana
Renata Martatiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogykarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Perkembangan Jurnalisme di Era Digital?

6 Maret 2023   19:13 Diperbarui: 6 Maret 2023   23:58 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Peralihan jurnalisme dari konvensional menjadi digital menjadi salah satu pembahasan yang cukup menarik. Jurnalisme yang kita kenal sebagai sumber informasi pada media cetak, kini dapat ditemukan pada media online atau digital. 

Namun, kalian tahu nggak sih bagaimana proses peralihan jurnalisme serta tantangan perkembangan teknologi digital ini bagi para jurnalis?

Simak artikel ini yuk!

Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia tentu dapat memudahkan masyarakat dalam mengonsumsi informasi. Adanya perkembangan teknologi, secara tidak langsung dapat mengubah pola komunikasi yang awalnya dibatasi oleh ruang dan waktu kini menjadi pola komunikasi tanpa batas. 

Selain itu, perkembangan teknologi mendorong munculnya new media. New media hadir sebagai media alternatif masyarakat dalam mencari sumber-sumber informasi untuk kehidupan mereka. 

Kemudahan dalam mencari informasi juga diiringi dengan adanya internet karena dengan adanya internet informasi akan dapat diakses lebih cepat dan efisien.

Perkembangan Jurnalisme
Jurnalisme yang kita kenal dengan menggunakan media konvensional kini telah beralih ke media digital. Hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi yang terus meningkat serta penggunaan internet yang telah menjadi bagian hidup dari masyarakat. 

Jika kita lihat dari sisi teknologi komunikasi melalui internet, kegiatan distribusi berita kini dapat dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan juga real time. Adanya peralihan dari media konvensional menjadi digital ini juga merubah konsep dari penyampaian berita dalam lingkup jurnalisme.

Kalian tahu nggak sih kalau perkembangan teknologi membuat konsep penyampaian berita yang dahulu "melaporkan peristiwa yang terjadi" kini menjadi "melaporkan peristiwa yang sedang terjadi".

Seiring berjalannya waktu, konsep jurnalisme konvensional kini mulai menggunakan fungsi teknologi komunikasi dalam proses distribusinya. Perlahan-lahan jurnalisme konvensional mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mempermudah kegiatan mereka. 

Tak hanya itu, perkembangan teknologi inilah yang memicu munculnya jurnalisme online.

Jurnalisme Online 
Dalam ranah jurnalisme, jurnalisme online ini menyajikan informasi melalui saluran media online. Foust dalam (Muliawanti, 2018, h. 86) menyatakan bahwa terdapat beberapa keunggulan dari jurnalisme online, antara lain:


- Masyarakat lebih leluasa dalam memilih berita (audience control)
- Seluruh berita dapat berdiri sendiri (nonlinearity)
- Berita dapat disimpan dan diakses kembali oleh masyarakat (storage & retrieval)
- Berita yang disampaikan jauh lebih banyak (unlimited space)
- Informasi dapat langsung diberikan kepada masyarakat secara cepat (immediacy)
- Jurnalisme menyajikan informasi berupa teks, audio, gambar, animasi, foto, dan video (multimedia)
- Jurnalisme online memungkinkan terjadi interaksi di dalamnya (interactivity)

Tantangan Jurnalisme Saat Ini
Peralihan jurnalisme konvensional menjadi digital ini tentu membawa tantangan tersendiri bagi jurnalis-jurnalis dalam mengemas informasi untuk didistribusikan kepada masyarakat. 

Dapat dilihat dengan jelas bahwa tantangan besar hadir pada jurnalisme cetak di era digital ini. Jurnalisme cetak yang semakin lama memudar eksistensinya membuat jurnalis harus memutar otak agar tetap diminati masyarakat. 

Sama halnya dengan jurnalisme online, para jurnalis harus dapat mengkombinasikan lebih dari 2 media untuk menarik perhatian masyarakat. Para jurnalis ditantang untuk menyusun informasi secara jelas dengan berbagai media. 

Hal tersebut mengharuskan para jurnalis lebih peka atas perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini.

Kemudian, bagaimana cara jurnalis untuk mempertahankan jurnalisme multimedia di era digital ini?

Beginilah menurut McAdams : 


- Complement, don't repeat.
Dalam jurnalisme multimedia, media-media yang digunakan menjadi pelengkap serta saling berhubungan. Dalam penggunaannya, media memaksimalkan kekuatan setiap media.


- Integrate Media Types
Menempatkan grafik informasi dalam menyajikan sebuah cerita.


- Simplify
Seorang jurnalis harus mampu menyederhanakan tulisan sehingga masyarakat tidak merasa bosan saat membaca karena terlalu bertele-tele.


- Grab the audience's attention visually
Membuat informasi atau berita secara visual menjadi lebih menarik sehingga dapat menarik perhatian masyarakat.

- Nonlinear does not need to be complicated
Jurnalisme multimedia menyediakan opsi cerita sebagai pilihan.


- Low interactivity is okay
Perkembangan media menyebabkan timbulnya interaksi antara pembuat konten dengan audiensnya. Namun, tidak semua interaksi yang timbul pada aktivitas ini merupakan interaktivitas dengan tingkat tinggi. Interaktivitas rendah kerap terjadi terhadap beberapa konten media yang menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan oleh konten yang disediakan media hanya memiliki pilihan mengklik putar, jeda ataupun hentikan cerita.

Lalu, bagaimana keberadaan Jurnalisme di masa depan? Simak video ini ya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun