Mohon tunggu...
Renata Martatiana
Renata Martatiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogykarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Peace Journalism dalam Berita "PLN Gencarkan Penggunaan Kompor Listrik"

17 Oktober 2022   04:14 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:34 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fungsi dari adanya jurnalisme tentu untuk menyebarluaskan informasi serta berita kepada masyarakat luas. 

Dalam menyusun serta merancang sebuah berita, seorang jurnalis harus mengetahui bagaimana agar pesan tersebut tersampaikan dengan baik tanpa terjadi adanya gesekan di tengah-tengah masyarakat. 

Berita yang sempat naik pada akhir bulan September 2022 mengenai PLN yang gencarkan penggunaan kompor listrik di Indonesia menuai pro dan kontra di masyarakat. 

Peace Journalism atau jurnalisme damai menjadi salah satu bentuk sebagai cara menghadapi fenomena tersebut.


Perkembangan zaman yang kini dapat membantu kelangsungan kegiatan jurnalisme. Jurnalisme yang dulu hanya berbentuk konvensional, saat ini telah dikemas secara lebih ringkas dan efisien melalui pemanfaatan media massa digital yang ada. 

Seperti yang kita ketahui bahwa apapun yang berkaitan dengan media massa pasti dapat menimbulkan segala bentuk konflik yang dapat terjadi. 

Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi para jurnalis dalam menulis sebuah berita sebelum disebarluaskan di masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang majemuk dan dinamis, tentu mengalami berbagai perubahan di dalam hidupnya.

Sifat dinamis yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia ini menyebabkan beberapa sisi dari keeratan sosial, ketegangan, hingga perpecahan menjadi warna kehidupan mereka. 

Kondisi yang dimiliki dari setiap masyarakat pula tergantung dari latar belakang mereka masing-masing. Latar belakang yang dimiliki setiap masyarakat Indonesia mempengaruhi bagaimana cara mereka berpikir, mengonsumsi, serta menghadapi terpaan berita di era digital.

 Hal tersebut menjadi faktor utama adanya berbagai pandangan terhadap suatu berita dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun