Seperti yang kita tahu, bahasa merupakan hal yang paling utama dan penting saat kita berkomunikasi dengan orang lain. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, bahasa yang digunakan dalam masyarakat terkadang mengalami perubahan yang unik di setiap zamannya.
Bahasa yang mulai menjadi terkenal, fenomenal, serta digunakan oleh banyak kawula muda pada zamannya dapat kita sebut sebagai bahasa gaul atau bahasa slang. Istilah dari “bahasa gaul” atau “slang” ini mulai hadir pada era 80-an yang dibentuk oleh para remaja sebagai sarana komunikasi.
Sarana komunikasi tersebut diperlukan pada kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak mengetahui apa yang sedang dibicarakan. (Putriana,E., 2017, h. 70)
Untuk membuktikan bagaimana penggunaan kata-kata slang pada zaman dahulu, saya memutuskan untuk melakukan wawancara kecil terkait bahasa gaul dan kata-kata slang yang hits pada zamannya. Seorang Ibu berusia 48 tahun sebagai narasumber pertama saya, ia bercerita bahwa ia bukan termasuk kedalam “remaja gaul” di zamannya.
Namun, ia berkata bahwa pada saat ia remaja kalimat “loe gue end” sangat fenomenal dan banyak remaja yang sering menggunakan kalimat tersebut. Kemudian juga terdapat bahasa gaul yang berupa singkatan seperti “EGP” yang berarti “emang gue pikirin”, dan yang terakhir yaitu “au ah gelap”.
Nah, narasumber saya yang selanjutnya memiliki pengalaman berkomunikasi menggunakan bahasa gaul yang unik. Beliau seorang wanita berusia 45 tahun yang di masa mudanya ia berkomunikasi dengan teman-temannya menggunakan bahasa “f”.
Contoh penggunaan bahasa “f” ini seperti misalnya, “aku mau makan” menjadi “afakufu mafaufu mafakafan”. Menurut saya, tren bahasa “f” ini cukup lama bertahan dan mungkin masih dipakai oleh beberapa anak muda saat ini. Zaman saya SMP, teman-teman saya masih menggunakan bahasa “f” ini untuk membicarakan sesuatu hal yang orang lain tidak tahu dan bersifat rahasia.
Kemudian, saya juga mendapatkan informasi terkait bahasa gaul atau bahasa slang dari narasumber ketiga saya yang merupakan seorang wanita berusia 50 tahun.