Mohon tunggu...
Renata Elizabeth B. K.
Renata Elizabeth B. K. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa keperawatan Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Baby Blues Vs Depresi Postpartum: Pentingnya Kesehatan Mental Pasca Melahirkan

29 September 2023   14:46 Diperbarui: 29 September 2023   15:17 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental pasca melahirkan sangat penting karena memiliki dampak signifikan terhadap ibu, bayi, dan keluarga secara keseluruhan. Ibu dengan kondisi baby blues atau depresi postpartum mengalami penderitaan serius yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka. Apabila kondisi tersebut berkepanjangan, maka dapat menyebabkan dampak negatif bagi perkembangan bayi. 

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dipahami bahwa baby blues dan depresi postpartum merupakan dua kondisi berbeda yang dapat dialami oleh ibu setelah melahirkan.  Baby blues merupakan perasaan sedih dan perubahan suasana hati yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan. Beberapa gejala yang timbul akibat baby blues adalah perubahan suasana hati, kecemasan, dan mudah menangis. Kondisi ini biasanya hanya bertahan beberapa minggu pasca melahirkan. Penyebab baby blues dipengaruhi oleh faktor perubahan fisiologis, seperti hormon, masalah fisik, dan stres terkait dengan perawatan bayi. 

Berbeda dengan baby blues, depresi postpartum adalah gangguan klinis dengan berbagai gejala yang ditandai dengan kecemasan umum, kesedihan, mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, menangis, dan dalam kasus yang paling ekstrim, ibu dapat menjadi ingin bunuh diri, bahkan membunuh bayi. Depresi postpartum juga dapat menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan sehingga memerlukan terapi yang lebih agresif. Kondisi ini dapat berlangsung selama 1 bulan hingga beberapa tahun pasca melahirkan. Penyebab depresi postpartum adalah kurangnya dukungan suami dan keluarga, komentar negatif akan pengasuhan yang dilakukan, stres berkepanjangan, dan masalah kompleks lainnya.

Ibu dengan kondisi baby blues atau depresi postpartum memerlukan pertolongan dan bantuan dari orang sekitar. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu ibu dengan baby blues atau depresi postpartum:

  1. Jadilah pendengar yang baik tanpa menghakimi.

  2. Berikan afirmasi positif dan perhatian bagi ibu.

  3. Bantu ibu mengelola stres dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan.

  4. Dorong ibu untuk menjaga kesehatan fisik dan waktu istirahat yang cukup.

  5. Temani ibu ke profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Tidak ada ibu pasca melahirkan yang ingin mengalami baby blues atau depresi postpartum. Oleh sebab itu, penting bagi para calon orang tua untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari masa prakonsepsi dan kehamilan.  Dukungan suami dan keluarga merupakan faktor utama mencegah terjadinya kondisi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun