Tradisi Tahun Baru yang Unik di Negeri Beer Satu Ini!
Momen pergantian tahun biasanya diisi dengan perayaan yang menggembirakan dan antisipasi penuh harapan tentang apa yang mungkin terjadi di tahun depan. Bagi banyak orang, ini berarti awal yang baru, bahkan waktu untuk menemukan kembali atau memperbaiki diri. Ini juga merupakan waktu untuk bersyukur atas semua yang telah kita alami dan atasi dalam 12 bulan terakhir.
Pada malam pergantian tahun, umumnya orang-orang merayakannya bersama orang-orang terdekat dan melakukan aktivitas seperti BBQ-an, menyalakan kembang api, bermain game, bertukar kado, karaoke bersama, dan juga berdoa bersama sebagai refleksi akhir tahun.
Tapi kamu tahu gak sih, Jerman punya tradisi merayakan Tahun Baru yang unik lhoo! Apa saja sih tradisinya?
Ucapan Salam Tahun Baru yang Unik
Jika umumnya dalam bahasa Indonesia atau Inggris, orang-orang akan mengucapkan "Selamat Tahun Baru! (Happy New Year!)", tetapi beda dengan di Jerman.
Pada malam tahun baru, orang Jerman akan mengucapkan: "Einen guten Rutsch ins neues Jahr!" atau "Guten Rutsch!" yang jika diartikan secara harfiah artinya Selamat tergelincir dengan baik ke tahun baru!
Namun maksud dari ucapan selamat tahun baru di Jerman yaitu semoga anda mendapat kebahagiaan di pergantian tahun atau selamat pergantian tahun baru atau selamat meluncur dengan mulus ke tahun yang baru.
Kembang Api di Pergantian Tahun
Seperti Malam Natal, Malam Tahun Baru adalah salah satu "malam suci" dan oleh karena itu dikaitkan dengan segala macam adat istiadat dan takhayul. Setan, nasib buruk, dan roh jahat harus diusir dengan dentuman kembang api yang keras, sehingga keberuntungan dan kebahagiaan dapat menemani kita dalam perjalanan melewati tahun baru.
Di masa lalu, bel atau cambuk digunakan untuk menimbulkan suara keras. Saat ini, pergantian tahun dirayakan di seluruh dunia dengan kembang api yang megah dan terkadang raksasa, yang tidak lagi digunakan terutama untuk mengusir setan, melainkan untuk menggambarkan kegembiraan tahun baru.
Silvesterblei atau Bleigiessen
Di Jerman malam tahun baru tidak disebut new year's eve atau Neuesjahrsabend, tetapi dengan istilah Silvester. Karena untuk memperingati malam wafatnya Paus Silvester yang meninggal pada tanggal 31 Desember. Saint Sylvester adalah Paus yang memimpin Gereja Katolik di Vatikan pada 314-335 (Wikipedia). Bagi umat Kristiani, perayaan hari Sylvester bertepatan dengan malam tahun baru, sehingga disebut sebagai Sylvester's Day, tetapi bagi umat Kristen ortodoks, misalnya, merayakan hari Sylvester pada tanggal 2 Januari.
Salah satu tradisi orang Jerman pada Malam Tahun Baru adalah menuang timah atau Silvesterblei. Blei atau Timah adalah logam keras yang aman yang dapat dicairkan dengan api untuk membentuk benda. Orang Jerman membeli sebagian dari logam ini dan dituang kedalam sendok besar yang diletakkan diatas lilin, kemudian panas dari lilin tersebut melelehkan logam tersebut yang kemudian dituang kedalam mangkuk berisi air dingin, sehingga logam akan membeku kembali. Saat membeku, logam membentuk bentuk yang tidak beraturan.
Bentuk logam yang dihasilkan merupakan ramalan bagi para pembuat logam. Misalnya, jika logam berbentuk bulat seperti bola, itu berarti akan mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir. Jika berbentuk seperti jangkar artinya akan membutuhkan bantuan. Jika berbentuk hati, akan menerima cinta, dan sebagainya. Bagaimana? Tertarik mencoba Silvesterblei?
Menu Makanan di Tahun Baru
Orang Jerman percaya bahwa babi membawa keberuntungan karena tubuhnya yang gemuk dan subur. Biasanya mereka akan  akan makan daging babi di akhir tahun untuk mendapatkan keberuntungan di tahun berikutnya.
Kemudian sup Lentil. Kacang Lentil juga menjadi menu makan siang di akhir tahun, karena masyarakat Jerman percaya bahwa tiap-tiap biji lentil dilambangkan sebagai koin yang membawa keberuntungan di tahun berikutnya.
Di wilayah Saxony, khususnya di daerah Dresden dan sekitarnya, terdapat tradisi kepercayaan menyimpan roti dan garam di bawah penutup meja dapur untuk mencegah kelaparan di tahun mendatang. Kue-kue terutama 'Berliner' (sejenis roti atau donat yang diisi selai kemudian ditaburi gula halus) dan cookies juga tersedia di malam tahun baru karena kue-kue manis dipercaya membawa keberuntungan.
Membagikan Jimat Pembawa Keberuntungan
Jaman sekarang sudah tidak ada lagi yang percaya dengan hal-hal yang berkaitan dengan takhayul atau hal-hal yang berbau magis. Tetapi di Jerman masih memegang kepercayaan bahwa hal-hal ini bisa membawa keberuntungan.
Jamur keberuntungan (Glckspilze), kepik (Marienkfer) atau daun semanggi berhelai empat adalah simbol keberuntungan bagi orang Jerman. Pada saat menjelang pergantian tahun, hal-hal kecil ini biasanya dibagikan oleh orang yang dikenal atau orang asing, dengan tujuan untuk memberikan atau membagikan keberuntungan di tahun yang akan datang. Jamur, serangga, dan daun ini tidak asli, melainkan kue kecil atau suvenir kecil dengan bentuk serupa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI