"Sudah tidak cocok dengan zamannya, karena para pejabat publik itu digaji oleh uang rakyat untuk melayani dan dikritik kinerjanya," kata Abdul kepada Medcom.id.
Ia juga menyarankan pemerintah untuk mencabut peraturan tersebut.
"Jika tidak, maka akan selalu menjadi alat kriminalisasi terhadap pihak-pihak yang kritis dan akan dilakukan oleh siapapun, pihak manapun yang menjadi penguasa," kata dia.
Devica Natasya Sakul juga berharap bahwa generasi muda tidak perlu takut untuk berpendapat dan berekspresi, karna itu merupakan hak kebebasan warga negara yang dijamin oleh undang-undang konstitusi. Mengenai masalah UU ITE, Wanita kelahiran 11 Desember 1997 ini menyarankan untuk juga lebih mempertimbangkan kembali ketika mengkritik kebijakan tertentu.
"Buat anak-anak muda gak usah takut bersuara karna kita punya hak untuk berbicara (kebebasan berbicara) tapi bukan bebas sebebas-bebasnya tapi harus lihat dampaknya apa, bermaanfaat gak, terus jangan hanya bersuara tapi cari juga solusi atau pendapat yang membangun." Tutupnya. (Jumat, 4 September, 2020)