Mohon tunggu...
RENALDI MUSLIM ROPINANDA
RENALDI MUSLIM ROPINANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum UBB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Emosi Mengalahkan Etika, Opini atas Insisden Pemukulan Wasit PON 2024

1 November 2024   12:28 Diperbarui: 1 November 2024   12:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, penting bagi pihak berwenang, baik asosiasi sepak bola regional maupun nasional terutama PSSI, untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan wasit yang bertugas memiliki integritas tinggi. Pemain juga perlu dididik lebih jauh mengenai pengendalian emosi dan cara menanggapi keputusan yang dianggap tidak adil, misalnya dengan mengajukan protes secara resmi melalui saluran yang telah disediakan.

Pada akhirnya, jika isu keberpihakan wasit dan kekerasan pemain tidak ditangani secara tegas dan transparan, hal ini akan menciptakan citra buruk yang memperburuk masalah dalam sepak bola Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun