Indonesia adalah negara yang beraneka ragam dengan kekayaan sejarah dan budaya. Tetapi, pada saat ini masalah yang kita hadapi adalah bahwa kaum milenial tidak terlalu tertarik dengan sejarah. Sejarah seringkali dianggap membosankan dan tidak menarik, karena perkembangan zaman yang pesat, sejarah seolah-olah disangkal dan dilupakan.
Banyak orang yang beranggapan bahwa sejarah identik dengan mempelajari masa lalu. Pasalnya, sejarah juga berperan penting dalam pendidikan generasi milenial. Sejalan dengan perkembangan zaman, antara  generasi milenial dan sejarah cenderung mengalami perkembangan yang bertolak belakang.
Generasi milenial di era global saat ini berpikir sangat realistis, sementara sejarah adalah peristiwa masa lalu, yang menurut mereka sudah berlalu dan berakhir. Tetapi sejarah juga menggambarkan masa lalu suatu bangsa, dan itu terkait dengan apa yang sudah dicapai, kejayaan, atau kemunduran. Bahkan lembaran hitam atau putih serta kesuksesan maupun kegagalan yang dialaminya di masa lampau.
Hal ini berarti bahwa sejarah  bisa dijadikan cermin komparatif  bagi generasi penerusnya, sehingga jika belajar dari sejarah maka tentunya bisa tau mana yang perlu digunakan, diperbaiki atau di tindak lanjut, karena sejarah juga merupakan komponen yang penting.
Dikutip dari idntimes.com, Minggu (16/08/2020) Sejarawan Indonesia Asep Kambali mengajak kaum millennials atau generasi muda, untuk mengenal pendiri bangsa melalui sejarah. Tidak akan mencintai bangsanya sendiri ketika tidak mengenal para pejuang terdahulu.
"Sangat penting generasi muda mengetahui sejarahnya. Ibarat silsilah keluarga, kita harus tahu siapa leluhur kita. Oleh karena itu, kita juga harus mengenal siapa pendiri bangsa ini," ujar Asep dalam diskusi nonton bareng secara virtual film Battle of Surabaya di Jakarta, Minggu (16/8/2020).
Mengingat kita mempunyai banyak kekhawatiran tentang kehidupan kampus, keluarga, finansial, dll. Mengapa kita harus khawatir tentang apa yang terjadi dan yang telah berlalu? Setiap bidang penelitian pasti membutuhkan alasan seperti ; setiap sarjana yang harus mempelajari historiografi harus menjelaskan  mengapa peristiwa masa lalu patut diperhatikan, karena masyarakat secara keseluruhan tidak tertarik pada topik khusus ini.
Banyak alasan mengapa kita harus mempelajari sejarah ,dan juga sejarah juga tetap menjadi salah satu pilar pendidikan secara menyeluruh seperti :
- Sejarah dapat membantu kita memahami orang dan masyarakat, serta  sejarah juga berkontribusi dalam pemahaman moral.
- Sejarah juga memberikan identitas mempelajari sejarah, ini merupakan ha lyang penting untuk mewujudkan warga negara yang baik.
- Sejarah juga memberikan pengalaman dan masa depan yang lebih baik karena memberikan pengalaman tanpa harus merasakan langsung, bagaimana perjuangan dan penderitaan pasa saat itu.
Sejarah juga termasuk pilar yang penting bagi generasi milenial, dalam artian mereka juga perlu mengetahui budaya-budaya yang ada di Indonesia. Karena jika dikaitkan dengan sejarah, maka biasanya banyak diminati oleh kelompok yang sudah tua.
Maka dalam hal ini perlu dilakukan pengemasan yang tepat dalam menyampaikan sejarah bagi generasi milenial, agar mereka tertarik mempelajari sejarah, termasuk sejarah terkait budaya asli Indonesia, guna memperkuat pengetahuan generasi muda tentang budaya dan sejarah negeri tercinta.
Dalam hal ini ada terobosan baru agar generasi milenial tertarik mempelajari sejarah yaitu dengan cara menonton film tentang perjuangan. Nah, dari kita menonton film tentang perjuangan maka akan banyak pesan moral yang dapat memupuk nasionalisme, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap mental seperti disiplin, berani, dan bertanggung jawab, serta dapat menghargai jasa para pahlawan.
Banyak manfaat lain yang secara tidak langsung generasi milenial dapat dari mempelajari sejarah. Seperti belajar dari kejadian di masa lampau, yang dapat kita kritisi dan kita korelasikan dengan kejadian yang sedang berlangsung, sehingga kita sudah tau bagaimana cara penyelesaian yang konkrit dan cepat. Dalam hal ini sejarah bisa kita jadikan momentum untuk penyelesaian masalah yang sama di masa yang akan datang, walaupun kita harus menyesuaikan terhadap arus modernisasi.
Pada era yang canggih dan modern ini, tidak semestinya generasi milenial lupa akan pentingnya memahami dan mempelajari proses sejarah. Dengan perkembangan zaman justru anak muda bisa belajar sejarah dengan visualisasi yang bagus, seperti film film sejarah yang sudah diadopsi dari buku.
Tetapi di satu sisi kita juga perlu literasi sejarah agar daya olah pikir kita semakin kritis dan terbentuk, karena dalam peristiwa sejarah perlu menyulut imajinasi, sehingga mendorong kita untuk berpikir lebih luas dan mengumpulkan lebih banyak informasi.
Kita juga bisa mengetahui nilai yang terkandung pada suatu peristiwa, jadi secara tidak langsung akan membentuk kepribadian kita menjadi lebih baik. Sejarah juga bukan hanya tentang perjuangan maupun keterpurukan, bisa juga untuk menyelidiki perubahan atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
Maka dari itu, generasi milenial sangat penting untuk memahami sejarah, khusunya sejarah bangsanya dari masa ke masa. Kalaupun generasi milenial suatu bangsa tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri, kemana generasi milenial ingin membawa bangsanya? Padahal memahami sejarahlah kita dapat mengetahui tujuan dan ideologi bangsa kita.
Bahkan seiring perkembangan zaman yang berubah dari waktu ke waktu, hingga kita sampai pada era milenial ini banyak sekali terdapat tantangan-tantangan bagi generasi saat ini dan regenerasi selanjutnya.
Sebab itu jangan pernah lupakan sejarah, terutama sejarah bangsa kita sendiri walaupun konteks zamannya yang sudah berbeda, karena bangsa terbentuk dari sejarah yang luar biasa sangatlah tidak mudah perjuangannya.
Tidak terlepas dari sejarah mengenai bangsa kita, banyak sejarah dunia yang bisa kita ambil pelajaran dari peristiwa tersebut, namun sebaiknya belajar dari sejarah nenek moyang kita agar meningkatkan rasa nasionalisme yang kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H