Siapa sih yang tidak kenal Indomie? hampir semua orang tau ketika kita menyebutkan nama "Indomie", pasalnya ini adalah produk yang sering kita jumpai di supermarket di Indonesia ,tidak memandang kelas sosial maupun umur, produk ini selalu menjadi favorit di semua kalangan.Â
Indomie adalah merek mie instan yang diproduksi oleh Indofood perusahaan Indonesia. Indofood sendiri merupakan produsen mi instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar bungkus Indomie diproduksi setiap tahunnya. Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood meliputi Australia, India, Irak, Papua Nugini, Hong Kong, Timor Leste, Yordania, Arab Saudi, Amerika Serikat, Selandia Baru, Taiwan, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Di luar pabrik utamanya di Indonesia, Indomie telah diproduksi di Nigeria sejak tahun 1995 di mana ia merupakan merek yang populer. Indofood mempunyai pabrik pembuatan mie instan terbesar di Afrika. Nama Indomie berasal dari kata "indo" yang berarti "Indonesia" dan "mie", kata dalam bahasa Indonesia untuk "mie".
Mi instan diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1969. Indofood merupakan salah satu perusahaan makanan kemasan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1982 oleh Sudono Salim, seorang taipan Indonesia yang juga memiliki Bogasari Flour Mills.
Mi instan merek Indomie pertama kali diproduksi pada tahun 1972 oleh PT Sanmaru Foods Manufacturing Co. Ltd. dengan rasa Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam dan diikuti dengan rasa Indomie Kuah Rasa Kari Ayam pada tahun 1980. Pada tahun 1982, PT Sanmaru Foods meluncurkan dry varian Indomie Mi Goreng, yang dengan cepat menjadi populer di pasar Indonesia. Beberapa penghargaan yang diraih Indomie antara lain Lausanne Index Prize, Indonesia Best Brand Award, The Most Effective Ad award, Indonesia Consumer Satisfaction Award, dan Indonesia Best Packaging Award.
Indomie terbuat dari tepung yang dipasok oleh penggilingan tepung Bogasari, dan diperkaya dengan vitamin A, B1, B6, B12, serta niasin, asam folat, dan zat besi. Indomie disertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia, bersertifikat ISO 9001: 2000 dan HACCP dari SGS. Merek ini terbagi dalam lima kategori produk: Indomie goreng, Indomie kuah, Indomie Jumbo, Kuliner Indonesia, dan Mi Keriting. Aneka rasa Indomie banyak diciptakan oleh Nunuk Nuraini, karyawan divisi mi instan Indofood.
Indomie Mi Goreng adalah mie goreng versi instan Indonesia. Indomie Jumbo merupakan varian yang lebih besar dengan berat bersih 127--129 gram. Indomie Kuliner Indonesia mengacu pada varian masakan tradisional Indonesia, seperti Mi Goreng Aceh, Rasa Soto Padang, Rasa Soto Lamongan, Rasa Soto Banjar, Mi Rasa Cakalang, dan Rasa Mi Celor. Mi Keriting merupakan varian premium dengan tambahan topping.
"The Taste of Asia" mencakup rasa seperti rasa Laksa Singapura, rasa Bulgogi Korea, Mie Goreng, dan Sup Mie rasa Tom Yum Thailand.
Mi Goreng adalah  Jajaran mi instan oleh Indomie,mie goreng khas Indonesia, memasuki pasar pada tahun 1983 dan didistribusikan di Amerika Utara, Eropa, Afrika, Australasia, dan berbagai wilayah di Asia. Rasa merek dijual dalam berbagai paket berat sekitar 85g dan berisi dua sachet perasa. Sachet pertama terdiri dari tiga segmen dengan bumbu cair: kecap manis, sambal, dan minyak bumbu dengan serpihan bawang goreng. Sachet lainnya memiliki dua ruas untuk bumbu kering bubuk dan serpihan bawang merah goreng. Di beberapa daerah, Mi Goreng juga tersedia dalam kemasan jumbo.
1972: Indomie diperkenalkan ke pasar di Indonesia.
1988: Indomie diperkenalkan di Nigeria melalui ekspor, dan pada tahun 1995 perusahaan membuka pabrik produksi pertamanya di Nigeria di bawah Dufil Prima Foods - pabrik pembuatan mi instan pertama dari jenisnya di Nigeria dan terbesar di Afrika.