Mohon tunggu...
renaldi
renaldi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Untuk Memperkuat Optimisme dalam Menghadapi MEA

11 Februari 2016   21:15 Diperbarui: 11 Februari 2016   22:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Strategi Untuk Memperkuat Optimisme Dalam Menghadapi MEA

Kita harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan berbagai upaya yang dilakukan, diantaranya itu kita harus pandai-pandai memanfaatkan sesuatu, jangan menunggu saja semua harus direbut, harus diperbaiki regulasi kita, daya saing. Tapi kita juga harus pintar melihat produk-produk barang tertentu yang bisa kita identifikasi, itu yang kita kembangkan. Kita tidak boleh takut karena mau tidak mau kita harus hadapi. Kita tidak berhadapan dengan MEA saja tapi ada juga intergrasi yang lain yang kita harus hadapi. Misalnya,kita harus peka, dan harus pula bersaing dengan masyarakat dalam negeri. Selama ini kita hanyan kebanyang  dan menunggu saja tanpa memperlihatkan daya saing Indonesia di ASEAN.

            Sebelumnya, kita harus tahu bahwa MEA sendiri bukan hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa saja namun juga pasar tenaga kerja profesional seperti Dokter, pengacara, dan lain sebagainya. Jadi disini kita tidak boleh mengadalkan diri untuk menjadi PNS atau karyawan di suatu perusahaan, tetapi kita harus pandai untuk berbisnis atau enterpreniurship, karena kita tahu bahwa di tahun 2016 ini MEA akan kita hadapi otomatis banyak saingan dari luar yang dapat bekerja di dalam sautu peruashaan, itu merupakan suatu kendala bagi kita yang ingin menjadi pegawai atau bekerja pada perusahaan besar, maka dari itu kita harus panda memanfaatkan sesuatu. Kita harus pandai meliahat jelah atau kesempatan dalam persaingan MEA ini.

            Meskipun ada sejumlah kondisi yang dapat menjadi kendala bagi kita untuk dapat mengambil manfaat dari adanya integrasi ekonomi seperti tantangan neraca perdagangan, dampak negatif arus modal yang lebih bebas, yag mengakibatkan terjadinya konsentrasi aliran modal ke negara tertentu yang dianggap memberikan potensi keuntungan lebih menarik, daya saing sumber daya manusia (SDM), dan sebagainya. Namun  demikian, data menunjukan bahwa masih ada potensi yang masih dapat dikelolah denagan baik untuk meningkatkan daya asing nasional, terutama terkait dengan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sebagai langkah strategis untuk memperkuat optimisme kita, maka langkah kedepan yang perlu pemerintah baik lokal maupun nasional secara serius mempertimbangkan untuk penguatan usaha skala mikro dan kecil dengan memperkuat sumber daya manusianya dengan meningkatkan keterampilan yang memadai. Generasi mudah khususnya  mahasiswa di tuntut untuk senantiasa memiliki rasa optimisme yang tinggi menghadapi MEA. Sebab tantanga terbesar yang selama ini dihadapi bangsa Indonesia terletak pada tidak adanya rasa optimis.

Banyak hal yang masih menjadi warning terkait kesiapan bangsa Indonesia konsep pasar bebas tersebut. Yang biasanya rasa pesimis yang berlebihan, hingga seperti tidak harapan untuk menghadapinya dengan tegas. Untuk menghadapi MEA ini kita sebagai mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan mengambil peran sebagai usah pembelajar, artinya, pengusaha yang mampu memeainkan strategis sekaligus bisa menjadi penyam[ai informasi kepada masyarakat agar bisa mengambil manfaat dari adnya MEA.

Pasar pada dasarnya tidak dapat diarahkan sesuai dengan keinginan kita, namun sebagai pengusaha perlu untuk melakukan kajian dan bagaiman menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan masyarkat, memperbaiki tampilan dan kemasan produk dan memasang harga jual yang kompetitif sehingga investor akan datang sendiri untuk mengembangkan usaha kita. Yang dimana Indonesia mampu menjajal persaingan internasinal dalam hal penjualan dan pekerjaan. Dan kendala bahasa pun menjadi faktor yang ditakuti beberapa orang. Bahasa yang digunakan tentu beragam dan bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia. Tetapi masyarakat Indonesia harus menguasai Bahasa Asing terutama Bahasa Inggris. Tetapi hal tersebut bukanlah satu satunya hal yang di takuti.

Soal pola hidup konsumtif masyarakat Indonesia pun menjadi sasaran empuk para pesaing dari luar negeri. Ditakutkan bukannya menjual, Indonesia hanya akan menjadi terget utama penjualan. Beberapa negara ASEAN akan mengincar pasar Indonesia, dan siapa yang berhasil menguasai pasar Indonesia tentu akan menguasai pasar dagang ASEAN. Hal ini mengingat pasar ASEAN bertumpu pada pasar Indonesia karena populasi ASEAN yang berjumlah 550 juta orang hampir setengahnya berada di Indonesia.

Apakah Indonesia mampu menguasai pasa ASEAN, sedangkan konsumennya yang ada di Indonesia sendiri merasa bangga denagan membeli barang barang dengan brand luar negeri ketimbang dalam negeri. Malah ada yang menilai bahwa produk luar negeri lebih bagus daripada hasil produk Indonesia. Bahkan ada beberapa orang yang sudah setia dngan brend tertentu dan buka dari Indonesia. Tetapi ada pula keuntungan MEA di Indonesia, masyarakat MEA menjadi gerbang utama bagi pebisnis di Indonesia untuk mengenalkan brandanya di pasar nasional.

Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang menutup atau minim tenaga asingnya. Jika Indonesia mampu mengantisipasi, pengaruh liberalisasi akan mengarah pada efesiensi pasar jasa. Dampaknya adalah pilihan bagi konsumen meningkat, serta persaingan yang lebih sehat di dorong. Pencapaian MEA dilakukan melalui empat tahap strategis meliputi : pencapian pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan ekonomi yang bedaya saing, pertumbuhan ekonomi merat dan terintegrasi dengan perekonomian global.

Namun pengusaha lokal agar dapat agar mengembangka usahanya sekaligus memperluas pasar produksi barang barang mereka. Kebijakan penguatan daya saing telah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah antara lain penguatan UKM nasional. Hal tersebut penting untuk menfasilitasi UKM nasional yang berdaya saing tinggi, inovatif, dan kreatif, serta mampu melakukan perluasan pasar dari komunitas ekonomi ASEAN. MEA memiliki sebuah peluang dan ancam bagi perekonomian domestik, khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah. MEA direalisasikan denagn ide dasar untuk mentransformasikan ASEAN menjadi sebuah kawasan pasar bebas tunggal dan basis produksi bagi pergerakan barang, jasa, investasi, pekerja terampil, dan arus modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun