Mohon tunggu...
Ayu Lorena
Ayu Lorena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Hiii! I'm just a person who like to drinking a cup of coffee, reading a book, have a traveling, or watching the movie.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Secuil Kisah dari Penumpang Bus TMP

4 Juni 2024   14:33 Diperbarui: 4 Juni 2024   14:59 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bus ini cukup nyaman dan aman. Ada tiga cctv di dalam dan di luar bus serta tong sampah dan AC. 

"Merasa aman banget. Di TMP ada CCTV baik di dalam bus maupun di luarnya. Dari segi kenyamanan, nyaman banget. Ada AC-nya juga. Selalu bersih, tersedia tempat sampah juga"..  

 Setidaknya ada 6-8 kursi khusus untuk lansia, ibu hamil, anak-anak maupun. Adapula ruang untuk penyandang disabilitas. Terdapat pegangan bagi para penumpang yang berdiri. Biasanya bus penuh saat pagi dan sore. Mau tidak mau sebagian penumpang harus berdiri.

Linda menilai kapasitas penumpang dan  ukuran bus sudah ideal. "Cukup aja. Soalya kalo nggak kebagian duduk juga bisa beriri". 

Penumpang dilarang makan dan minum di dalam bus. Penumpang juga dilarang merokok, membawa hewan peliharaan,  berpegangan pada penumpang lain saat berdiri, dan kecepatan bus dilarang melebihi 50 km/jam.

Namun yang Syalma dapati, masih ada penumpang yang makan dan minum di dalam bus. Kecepatan bus pun kadang-kadang melebihi 50 km/jam. Dulunya, para sopir TMP seringkali ugal-ugalan. Hal itu mengganggu bahkaan membahayakan peumpang maupun pengguna jalan lain.

Namun kini tidak lagi, para supir bus lebih tertib semenjak warganet banyak mengadukan keluhannya di sosial media Twitter. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Linda.   

"Dulu sering (Supir ugal-ugalan). Terus pernah ada yang ngomong di Twittwr, banyak yang lapor. Sekarang udah mendingan".      

Syalma mengatakan jika halte-halte TMP lebih mudah dijangkau karena lokasinya yang strategis. Namun sayangya beberapa halte tidak memadai, tidak terurus, bahkan dijadikan rumah bagi tunawisma.

"Kita lihat halte-halte TMP sekarang ditinggalkan dan tidak terurus, haltenya sudah rusak, runtuh, bahkan dijadikan tempat untuk tidur orang-orang yang homeless, dan bau, dan sudah tidak layak digunakan lagi sbagai tempat untuk menunggu bus" 

Namun saat itu hujan deras. Syalma tidak tertidur, dia mengamati sekitar. Ternyata alat pembersih kaca depan bus tidak berfungsi. Untunglah sopir bus berhati-hati dan mengambil lajur kiri di jalan tol. Syalma dan penumpang lain sampai ke tujuan dengan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun