Mohon tunggu...
Naries
Naries Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

PNS .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Defile Peringatan 50 Tahun YPPK di Tanah Papua, Pendidikan sebagai Tungku Api Gereja

2 Agustus 2024   23:56 Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jumat, tanggal 2 Agustus 2024, Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Tillemans Timika menggelar defile yang meriah mengelilingi kota Timika sebagai awal dari rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun kehadirannya di Tanah Papua. Acara ini diikuti oleh sekitar 2.500 siswa dari tingkat TK hingga SMA  se- kota dan pinggiran Timika yang bernaung di bawah YPPK Timika.

Defile dimulai dari SD YPPK Waonaripi, melintasi beberapa ruas jalan utama di Timika yakni Jalan Cenderawasih, Budi Utomo, Hasanudin, Yosudarso, sebelum kembali ke titik awal. Para siswa tampil berrbalut beragam busana baik busana daerah maupun pakaian seragam juga pakaian olah raga. Sepanjang jalan mereka menyajikan atraksi yang menarik seperti drumband, tarian lokal, dan nyanyian.

Defile ini adalah bagian dari rangkaian perayaan Pesta Emas YPPK yang puncaknya akan dirayakan pada tanggal 26 Agustus 2024. Ada kebanggaan tersendiri bahwa YPPK sudah 50 tahun membawa misi kemanusiaan bagi orang Papua. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi namun YPPK dapat bertahan sampai usianya yang ke-50 tahun. Banyak orang berharap agar YPPK tetap berdiri kokoh sebagai wadah tempat pesemaian calon-calon pemimpin bangsa khususnya orang Papua. Sebab tak dapat dipungkiri bahwa dari rahim YPPK, lahir banyak tokoh papua.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang YPPK, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat kebersamaan dan semangat juang dalam membangun pendidikan di Tanah Papua. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, yayasan, dan pihak keuskupan, diharapkan YPPK dapat terus maju dan memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di tanah Papua.

Secara hukum, YPPK berulang tahun ke 50 pada tanggal 22 Agustus 2024  karena didirikan pada tanggal 22 Agustus 1974 namun secara riil sebenarnya Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) ini sudah ada pada awal abad ke 20. Pada awal abad ke-20, para misionaris MSC (Missionaries of the Sacred Heart) mulai membuka sekolah-sekolah di wilayah Selatan Merauke. 

Pada tahun 1905, mereka mendirikan sekolah rakyat setingkat SD (vokschool), dan pada tahun 1910, mereka membuka sekolah setingkat SMP (legere school). Seiring waktu, YPPK terus berkembang dan memperluas jangkauannya ke berbagai wilayah lain di Papua, memberikan pendidikan kepada banyak anak-anak asli Papua. Hal ini ditandai dengan didirikannya sekolah di Kokonao pada tahun 1927 dan juga di Waris, Keerom pada tahun 1937.   

Sekolah-sekolah yang didirikan oleh YPPK tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga pada pengajaran nilai-nilai Kristiani dan pengembangan karakter. Yayasan ini bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak asli Papua melalui pendidikan yang berkualitas dan berkarakter religius Kristiani. YPPK terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter bagi anak-anak Papua, serta berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia di Tanah Papua.

Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Katolik (YPPK) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelestarian budaya lokal di Tanah Papua. YPPK berperan dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal melalui kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Papua. 

Sekolah-sekolah YPPK sering mengadakan kegiatan yang mempromosikan bahasa, tarian, musik, dan adat istiadat lokal. YPPK mengembangkan pendekatan pendidikan yang menghargai dan mengintegrasikan budaya lokal. Melalui pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Kristiani dan budaya lokal, YPPK membantu membentuk karakter dan identitas anak-anak Papua. 

Hal ini tentu menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya mereka sendiri. Sekolah-sekolah YPPK sering mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada seni dan budaya lokal. 

Ini termasuk kelompok tari tradisional, paduan suara, dan kerajinan tangan yang membantu siswa mengembangkan keterampilan dan apresiasi terhadap budaya mereka.  YPPK bekerja sama dengan tokoh-tokoh adat dan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan dan bermanfaat bagi komunitas. Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan terkait program pendidikan dan kegiatan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun