Mohon tunggu...
Naries
Naries Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

PNS .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Tailing yang Tersisa

30 September 2022   15:48 Diperbarui: 30 September 2022   15:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjemput cinta dalam kerangkang hujan yang membasuh rindu.  

Walau terkungkung dan menggigil tapi rindu meronta

Mengoyak bumi gugurkan dedaunan

Baca juga: Asa untuk Papuaku

Patahkan nasib anak-anak tanah

Nun jauh di dalam bilik-bilik sentra

Kudengar cinta bercengkrama dengan angka sambil melempar dadu

Baca juga: Tragedi

Menghitung setiap rema emas dalam tailing di wajah Airu Mimikawee

Kau tuntun mereka membilang nasibnya yang tidak dilahirkan di Gresik

Dengan apakah mereka akan membasuh wajahnya agar setegar tembaga

Baca juga: Hasrat Cintaku

Dimana lagi mereka akan memoles rambutnya agar sekilau Tembagapura

Akankah mereka dapat merias dirinya dengan emas agar seasri Kuala Kencana

Andai kilaunya diangkut tangker di kala jingga senja tiba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun