Mohon tunggu...
Rena Afifah Putri
Rena Afifah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Fisika || Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peralihan Pembelajaran Jarak Jauh Menuju Pembelajaran Tatap Muka Beberapa Daerah di Indonesia

8 November 2021   20:00 Diperbarui: 8 November 2021   20:04 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Rena Afifah Putri, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021.

Jakarta, 8 November 2021 --- Sekolah Tatap Muka, apakah semua daerah sudah siap?

Sekitar awal bulan Oktober tahun 2021, Pendidikan Indonesia mulai dikejutkan dengan pemberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa daerah. Namun pelaksanaan PTM ini masih terbatas, yang disebut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) artinya kegiatan belajar-mengajar hanya sebatas uji coba kesiapan peserta didik, guru, dan perangkat lainnya dalam menanggulangi penyebaran virus covid-19.

Konsep yang benar dari Pembelajaran Tatap Muka terbatas adalah mengatur jumlah peserta didik di setiap kelas agar menjadi lebih sedikit dari jumlah normal. Pengaturan juga dilakukan pada meja dan kursi pelajar. Jumlah kursi dikurangi dan jaraknya diatur sesuai protokol. Dilansir dari Jawapos.com, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri menyampaikan, 99 persen atau 57 kota/kabupaten di wilayah Indonesia sudah dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Konsep yang benar dari Pembelajaran Tatap Muka terbatas adalah mengatur jumlah peserta didik di setiap kelas agar menjadi lebih sedikit dari jumlah normal. 

Pengaturan juga dilakukan pada meja dan kursi pelajar. Jumlah kursi dikurangi dan jaraknya diatur sesuai protokol. Dengan adanya pemberlakuan PTM Terbatas ini, mengharuskan peserta didik untuk siap dengan segala perubahan yang ada. Pendidik, peserta didik, dan orangtua peserta didik dipaksa untuk siap secara tiba-tiba dan beradaptasi Kembali dengan adanya PTM Terbatas ini. 

Selain itu, pendidik juga dituntut untuk menyiapkan sekaligus segala perangkat pembelajaran online-offline dengan memastikan tujuan pembelajaran baik PJJ maupun PTM tetap tersampaikan dengan baik. Manfaat yang akan didapatkan ialah memberikan kesiapan kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik, dan wali murid dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTMT) Terbatas.

PTM Terbatas Harus Mempertimbangkan Psikologis Peserta Didik

Untuk bergerak dari sesuatu yang konstan menuju perubahan lainnya pasti perlu banyak pertimbangan dan harus diperhatikan. Begitu juga dengan PJJ yang berubah menjadi PTM Terbatas, banyak hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan terkhusus untuk peserta didik. Salah satunya ialah psikologis tiap peserta didik. 

Dikarenakan pembelajaran ini tidak semua siswa dilakukan di sekolah, tetapi masih ada yang belajar dari rumah. Maka dari itu sebagai pengajar untuk senantiasa memberikan materi ajar yang sesuai dengan kondisi anak. Jangan sampai ada kesenjangan antara peserta didik yang belajar di sekolah dengan peserta didik yang belajar dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun