Peninggalan sejarah lainnya yang ada di komplek Istana Maimun adalah Meriam Puntung. Meriam sisa sejarah perang antara Kerajaan Haru dengan Kerajaan Aceh. Meriam yang puntung atau buntung atau terpotong ini memiliki kisah dramatis. Ibu yang menjaga tempat meriam ini menceritakan sejarahnya kepada setiap pengunjung.Â
5. Masjid Raya Al-Mashun di Jl. Sisingamangaraja No 61, Kota MedanÂ
Mengunjungi Masjid raya adalah salah satu kegiatan wajib ketika saya berada suatu kota untuk pertama kalinya. Sebenarnya saya sendiri ingin masuk sampai halaman Masjid. Di depan gapura, seorang bapak penjaga  masjid mencegat saya, dengan ramah beliau mengatakan bahwa sekarang sudah hampir mulai waktu  sholat Jumat sehingga saya tidak diperkenankan masuk sekalipun hanya di halaman. Beliau mengatakan saya bisa kembali lagi saat waktu sholat selesai. Saya akan diijinkan masuk ke halaman, dan  beliau bersedia meminjamkan kerudung. Â
Karena tidak cukup waktu untuk kembali, saya sempatkan mengambil foto dari luar pagar. Semoga di kedatangan berikut saya bisa n masuk ke dalam masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1906-1909 ini.Â
6. Es Campur Bang Iwan Methodist di Jl. Hang Tuah Dinding SMK Negeri 10
Perut masih kenyang, tetapi  kami ingin mendinginkan tenggorokan dan perut. Referensi dari Ko Pras, temannya IP, katanya kami harus mencicipi es campur legend ini. Penjualnya saat ini adalah generasi kedua.Â