Kaki masih merasakan  sisa perjuangan trip akhir pekan sebelumnya ke  Gunung Salak. Akhir pekan  ini 2022.03.26-27 sudah terjadwal untuk menuju Gunung Guntur. Berada  di Kel. Pananjung, Ds. Pasawahan, Kab. Garut, Jawa Barat. Sabtu dinihari bersama IP, Kak Yoyok dan Kak Elena kami berangkat dari Serpong  menuju titik kumpul di Rest Area KM 147 Bandung. Kami bertemu dan berkenalan dengan sesama peserta @samsaralist kemudian meneruskan perjalanan menuju Garut.
Kendaraan dititip parkir di halaman rumah Ibu "Hello Kitty" (rumah keren berwarna merah muda bertema Hello Kitty).  Gerimis turun saat kami bersiap-siap. Jas hujan dipakai walaupun  hanya gerimis, karena  kalau tidak pakai jas hujan yaaa kelamaan akan basah juga.
Seru nih, kami diangkut mobil truck pasir menuju titik trekking. Di perjalanan, ban mobil slip akibat jalan yang  licin dan menanjak. Para bapak berusaha mencari cara supaya truck bisa maju, tetapi hanya bisa maju beberapa meter. Kami turun dan melanjutkan dengan berjalan kaki.Â
Mata memandang suasana  hijau berkabut dan  basah. Suasana yang menyejukkan mata dan menyenangkan hati.  Ternyata lumayan jauh untuk sampai titik trekking yang mestinya terbantu menghemat tenaga bila kami bisa diantar  mobil truck. Tapi tak apa-apa, tetap seru dan jadi punya cerita hehehe.
Berjalan  santai menyesuaikan kondisi fisik masing-masing. Waktunya juga cukup  untuk berfoto di sepanjang perjalanan. Sampai di warung dekat gapura, kami beristirahat sambil menunggu semua berkumpul lagi.
Perjalanan dilanjutkan, melewati kebun sayur sampai terus menjauh dari desa. Medan jalan mulai  menanjak dan berpasir. Lembab dan licin, batu kerikil bercampur pasir kadang masuk ke dalam sepatu yang tidak menggunakan gaiter.
Beberapa kali saya harus mengambil waktu untuk minum dan beristirahat. Seperti biasa bila cuaca panas, saya menjadi mudah pening. Hal  penting yang harus dilakukan adalah  tetap mengukur diri supaya jangan sampai pusingnya bertambah.  Penting juga mengontrol ritme langkah dan nafas. Â
Jadwal siang ini, kami makan siang di Pos 1. Kalau selama pandemi Covid19 kita sering mencari rumah makan dengan konsep terbuka, tempat makan kami ini benar-benar di alam terbuka. Menu nikmat; nasi, dendeng balado cabai ijo dan sup ayam yang sudah dipanaskan oleh Andreas.Â
Makan saat mendaki itu selalu nikmat. Walaupun enak, harus ingat untuk tidak  kenyang sendiri, mesti ingat teman-teman  lain yang belum makan. Makan secukupnya, tidak terlalu kenyang supaya perut terasa nyaman saat melanjutkan perjalanan. Kalau lapar lagi, gampang karena ada  persiapan cemilan.Â
Perut sudah terisi dan sudah istirahat sebentar. Segar dan full energy lagi untuk  kembali melanjutkan perjalanan. Tidak terlalu jauh untuk sampai di Pos II lalu akan sampai di Pos Pintu Hutan.Â
Mulai dari Pintu Hutan, pendakian  melintasi hutan menjadi lebih seru karena diiringi hujan yang bukan gerimis. Karena hujan, saya tidak mengambil foto  selama melewati hutan. Dalam perjalanan di hutan, sol sepatu IP mulai lepas. Makanya,  sepatu gunung itu jangan kelamaan disimpan tapi harus sering  diajak mendaki hehehe. Untungnya masih bisa tetap dipaksa jalan sampai tujuan.Â
Tiba di camp area, disambut angin yang menambah rasa dingin karena kami baru saja melewati hujan. Team @samsaralist segera menyelesaikan tenda supaya kami bisa segera masuk untuk berlindung dari angin. Sejak masuk tenda, bersih-bersih dan berganti pakaian kering, saya sudah tidak berani keluar dari tenda karena tubuh menggigil. Saya baru keluar dari tenda saat makan malam.
Sudah tidak hujan, langit mulai cerah sehingga kami bisa menikmati pemandangan lampu-lampu kota Garut. Selamat malam, istirahat untuk segera menyambut pagi.Â
Selamat pagi Guntur. Tubuh segar karena cukup beristirahat sepanjang malam. Puji syukur pagi ini cuaca cerah. Menyenangkan bisa menikmati suasana pagi dari tempat indah seperti ini. Setelah sarapan ringan dengan minuman hangat, kami bersiap untuk mengunjungi puncak lain Gunung Guntur.Â
360° berputar, hanya terlihat keindahan.Cuaca cerah, langit biru bergradasi, awan putih yang  bergerak, bukit-bukit berbalut hijau. Bersyukur untuk kesempatan bisa menikmati pemandangan alam seperti ini.
Saat kembali ke perkemahan, sarapan berat sudah tersedia. Menu mewah, makan bakso sapi kuah panas di alam terbuka yang dingin. Nikmat tak terlupakan.
Matahari mulai bergerak naik, mengingatkan kami untuk segera bersiap turun gunung. Barang-barang sudah dicicil kemas sejak tadi pagi. Semakin pagi mulai bergerak turun harapannya semakin cepat juga tiba di bawah. Perjalanan turun terasa lebih santai dan karena tidak hujan, kami lebih bisa menikmati suasana alam di  hutan.Â
Durasi melewati hutan juga lebih cepat dibandingkan saat berangkat. Keluar dari area hutan, kembali melewati padang terbuka yang sama seperti yang kami lewati saat berangkat. Puji Tuhan cuaca tetap cerah walau berarti sedikit panas.Â
Sampai di warung singgah, makan siang sudah siap disantap. Sayur asam, ayam goreng, ikan asin, sambal dan kerupuk. Perut terisi, lelah perjalanan dan  tenaga pun kembali dikuatkan. Disini kami santai sambil menunggu semua lengkap.Â
Perjalanan dilanjutkan sampai di tempat kami naik ke truck sampai tiba kembali di rumah Ibu "hello Kitty". Tidak berlama-lama, persiapan untuk kembali pulang ke rumah masing-masing. Siap menghadapi macetnya jalan tol menuju Jakarta dan Tangerang (sampai di rumah tengah malam duuuhhh).
Salam dari kami, salam dari Gunung Guntur.Â
Life Is A Great Journey,Â
helen_s.maria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
