Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing, dan Saderi)

17 Mei 2021   12:52 Diperbarui: 17 Mei 2021   13:23 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai. Peribahasa ini  cocok dengan pengalaman kami setelah  beberapa kali mengunjungi Desa  Pamijahan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Karena sekali perjalanan ke Pamijahan, kami bisa  menikmati tiga curug atau lebih. 

1. Curug Payung

2. Curug Ciparay

3. Curug Seribu

4. Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan  Saderi)

5. 2021.02.07 Kembali ke Curug Emas dan Curug Tebing (belum selesai ditulis sharing-nya :))

6. Dalam rencana untuk segera balik lagi 

Sabtu pagi, 2020.12.05 seperti biasa kami janjian bertemu di McD Buperta Cibubur. Cuaca pagi berawan mendung. Tujuan kami hari ini  kembali ke Desa Pamijahan untuk trekking menyusuri alam dan menikmati segarnya air terjun. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sampai di sekitar desa Pamijahan, cuaca mendung menambah hawa dingin desa yang sudah sejuk walaupun sedang tidak mendung atau hujan. Setelah mengurus tiket di gerbang kawasan, kami melanjutkan perjalanan menuju area parkir kendaraan dengan tujuan Curug Emas.

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Senangnya  mata memandang sisi kiri dan kanan jalan. Sawah hijau, bukit dengan pepohonan dan kabut yang menambah suasana dingin. Desa yang indah dan berhawa sejuk ini  membuat kerasan dan  selalu senang berkesempatan kembali lagi kesini. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Kami bertemu dengan Kang Babeh yang mengarahkan ke area parkir di seberang Warung Teh Liyah. Saat itu hanya mobil kami yang terparkir disitu. Kami menerima usul beliau  yang menawarkan untuk memindahkan mobil ke area parkir di dekat tempat finish, supaya kami bisa menyusur jalan tanpa kembali ke titik awal trekking. Usul yang bagus sehingga kami tidak harus mengulang rute perjalanan.  

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Hujan mulai turun saat kami tiba di oarkiran. Untungnya ada warung Teh Liyah di seberang parkiran. Kami beristirahat sambil  makan mie instan dan minum milo panas untuk menghangatkan badan. Tidak lupa menumpang toilet sebelum mulai trekking. Setelah semua siap, memakai  jas hujan, kami mulai berjalan. Tujuan paling dekat dan pertama adalah Curug Emas. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Menanjak, menurun, melintasi kabut dingin yang memudarkan pandangan dan warna hijau dedaunan. Nafas memburu, ditambah tubuh yang menguap karena terbungkus plastik jas hujan. Ditemani gerimis dan hujan yang bergantian turun. Kadang kami memakai jas hujan saat hujan turun, dan  kadang kami melepasnya saat hujan berganti gerimis.  Repot yak? Hahaha. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Curug Emas, tapi disini tidak ada emas logam mulia loh ya. Air mengalir di dinding batu bercabang berwarna antara kuning dan orange. Mungkin karena ini maka dinamakan Curug Emas. Air di kolamnya juga hanya setinggi lutut. Dasar kolam berlumpur, sehingga kalau terinjak atau teraduk, airnya langsung jadi keruh karena lumpur. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Selama  kami di Curug Emas, hujan reda. Tapi yah, hujan hari ini memang tidak menentu, sebentar gerimis, hujan, dan berhenti, begitu bergantian hehehe. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Tebing. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Perjalanan selanjutnya  ternyata  lebih seru dan menantang. Hujan menambah manis petualangan kami karena tanaj jadi lebih  licin. Turunan, tanjakan, semak-semak, lumut, batu-batu besar, semuanya licin tapi seru banget.  

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Jalannya harus extra hati-hati supaya jangan sampai terpeleset. Sebaiknya memilih dan mengikuti  jalan yang sudah dilewati pemandu dan dianggap aman. Gak usah gengsi juga kalau harus dituntun atau berpegangan hehehe, yang penting kan selamat. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Jalurnya masih alami banget. Semak liarnya  harus diperhatikan supaya  jangan sampai salah pegang. Contohnya batang pohon berduri seperti ini. Lumut licin yang menempel di batuan juga diperhatikan saat melangkah. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Senangnya saat tiba di jalur air mengalir. Kami kira sudah tiba di tujuan hahahaha, ternyata belum sampai. Tapi suasana alam seperti ini jangan dilewatkan begitu saja tanpa di nikmati, dikagumi dan diabadikan. Airnya dingin, rasanya sudah pingin duduk dan main air di tempat ini. 
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Setelah melanjutkan perjalanan, akhirnya dari kejauhan terlihatlah Curug Tebing atau Curug Kembar Tiga,  karena ada tiga jalur besar di tebing yang dilewati air terjun. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Curugnya kereeeennnn. Senang banget saat melihatnya. Lelah saat treking langsung hilang, terbayar dengan pemandangan yang kami nikmati. Air jernih mengalir dari titik jatuhan ke kolam dibawahnya dan selanjutnya mengikuti aliran yang lebih rendah. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Pas waktunya makan siang. Disini kami menyantap bekal makanan yang kami bawa dari rumah. Untungnya membawa bekal, wami tidak perlu khawatir kalau  lapar.  Di sekitar curug memang tidak ada warung,  jadi membawa bekal sangat menolong perut.

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Untuk penyantap dedaunan seperti saya, coba deh memadukan bekal dengan daun Poh-pohan yang tumbuh subur dan berlimpah di tempat ini. Tapi ingat, ambil daunnya secukupnya saja. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sudah bersantai, sudah basah-basah (akibat hujan dan main air), saatnya kami kembali dan meneruskan perjalanan ke curug selanjutnya yang searah jalan menuju parkiran mobil. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Curug Saderi menjadi curug terakhir kami di perjalanan kali ini. Saat tiba disini, rintik gerimis dan percikan air terjun bercampur membasahi kami yang masih terus memakai jas hujan plastik.  

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Dinamakan Curug Saderi karena katanya pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Saderi. Kami tidak mendekati kolam curug karena bebatuan disini licin. Daripada berbahaya, kami memilih untuk menikmati pemandangan dan merasakan percikan air dari kejauahan.

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Perjalanan ke arah pulang kembali dilanjutkan. Tempatnya asyik banget ditambah medan berbatu yang dialiri air dari air terjun. Hijaunya pepohonan dan dedauan basah disekitar akibat hujan dan percikan air terjun. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Ternyata kami melewati Pasir Buntung Camping Ground dengan hutan pinusnya. Ada beberapa kelompok yang sedang camping di tempat ini. Tersedia paket camping dengan harga terjangkau dan fasilitas alam curug-curug yang ada di kawasan ini. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Tempat parkir motor lebih mendekati area camping ground (jalan kaki dengan durasi sekitar 15-20 menit). Kalau area parkir mobil kami (yang sudah dipindahkan oleh Pak Babeh) agak lebih jauh dari camping ground. Setelah tiba, kami boleh menumpang kamar kecil untuk berganti baju. 

Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Sekali Perjalanan, Tiga Curug Terlampaui (Emas, Tebing dan Saderi)|Dokpri
Hujan sudah reda, walau masih menyisakan rintik gerimis. Perjalanan menyusuri alam yang menyenangkan. Yah, melintasi alam memang selalu menyenangkan walaupun harus melewati tanah kotor yang becek dan licin, kaki  terasa lelah melewati tanjakan dan turunan, terkena duri tanaman, malah Yudhi dan Ko Bing harus merelakan darah di jari kakinya dihisap oleh pacet hahaha. 

Tetap sehat dan menjaga kesehatan!! Tetap mengikuti protokol kesehatan. Tetap mendukung setiap usaha dan upaya  untuk mengatasi pandemi Covid19 ini. Semoga di tahun 2021, semuanya bisa bertambah baik, kita semua berdoa dan berharap agar  pandemi Covid19 bisa  diatasi dengan lebih baik lagi dan memulihkan setiap keadaan dan kondisi yang ada.

salam sehat,

Life Is A Great Journey

helen_s.maria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun