Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja

1 Agustus 2019   16:37 Diperbarui: 5 Agustus 2019   12:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                         = HARI PERTAMA (2019.05.15) =

DARI INDONESIA SAMPAI DI  KAMBOJA 

Kesampaian juga  ke Siem Reap, Kamboja untuk menuju ke  Angkor Wat yang ada dalam bucket list saya. Terima kasih kepada  Air Asia yang memberi harga promo Rp 676,000.00 untuk terbang dari  Bandara Soekarno Hatta, Indonesia -- transit di Bandara  KLIA2, Malaysia sampai  di Bandara Siem Reap, Kamboja. Harga termurah yang saya dapatkan selama pencarian tiket menuju Siem Reap. Pulangnya, kami mengambil rute dari Ho Chi Min City, Vietnam dengan harga

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Tiket terbeli untuk lima orang; saya, Rene, Dewi, Andy kakak saya dan Aylia istrinya. Tetapi akhirnya Andy dan Aylia batal berangkat. Kami tetap pergi bertiga. Seperti biasa, saya menyusun  rencana perjalanan A to Z; mulai dari memesan penginapan, mencari  informasi wisata,  transportasi, kuliner, budget dan informasi oleh-oleh.  

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Di KLIA2  Malaysia, saya dan Rene  bertemu Dewi yang terbang dari Medan.  Tiba di bandara Siem Reap, tanpa mengambil bagasi, kami langsung menukar uang dengan Riel Kamboja. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kami memanfaatkan fasilitas penjemputan gratis dari Visoth Boutique Hotel. Dijemput Pak Million dengan  tuk-tuk, alat transportasi perpaduan sepeda motor dengan gerobak penumpang. Menurut saya bentuknya mirip   delman, bedanya; delman digerakkan  tenaga kuda, tuk-tuk digerakkan tenaga  motor. Perjalanan menuju hotel sekitar 20 menit sambil berangin-angin dan berdebu karena disini memang sedang musim panas.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Selain jalan kaki, tuk-tuk menjadi transportasi kami selama di Seam Reap. Banyak sewaan motor, tetapi  kami bertiga dan hanya saya yang bisa nyetir motor, tuk-tuk menjadi pilihan terbaik dan termurah. Tidak asiknya naik tuk-tuk, rambut sudah rapi cantik jadi berantakan tertiup angin hehehe, dan harus maskeran supaya tidak menghirup debu. Tuk-tuk dari hotel ini selalu mengantar dan menunggu kami, biayanya disesuaikan dengan rute trip yang sudah ditentukan oleh hotel.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Sampai di hotel, kami disambut ramah, disiapkan minuman dingin rasa lemon sereh dan dibantu  membeli lokal simcard. Dijelaskan juga tentang aturan  wisata Angkor Wat dan sekitar kota. Kamar  triple-nya berukuran luas, sederhana tapi  nyaman. Harganya terjangkau dan termasuk free breakfast.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
SEKILAS  ANGKOR WAT

Angkor Wat dalam Bahasa Khmer berarti "candi kota" atau "kota candi".  Dibangun pada awal abad ke -- 12 oleh Raja Khmer Suryawarman II yang beragama Hindu sebagai penghormatan kepada Dewa Wisnu. Dalam Bahasa Sansekerta disebut   Warawisnuloka yang berarti Kahyangan Wisnu. Namun sejak  akhir abad ke -- 13 sampai sekarang fungsinya berubah menjadi candi agama Buddha Theravada.

Oleh UNESCO, candi-candi di Angkor ditetapkan sebagai  Situs Warisan Dunia. Tahun 2007, Angkor Wat menjadi salah satu finalis  7 Keajaiban Dunia yang diselenggarakan oleh Yayasan New 7 Wonders.

ANGKOR PASS 

Setiap pengunjung wajib memiliki dan selalu membawa  Angkor Pass/tiket masuk kawasan Angkor. Cara mendapatkan tiketnya mudah, ada petugas volunteer yang siap membantu dan memandu.  Ikuti saja langkah dibawah ini;

  • Mendatangi Official Ticket Center.
  • Siapkan passport.
  • Mendatangi counter pembelian tiket.
  • Membayar senilai USD 37 / orang / hari  atau dengan mata uang Cambodian Riel, Thailand Bath dan  Euro. Tersedia juga pass  untuk 3 hari (USD 62) dan 7 hari (USD 72).
  • Kami membeli tiket tanggal 15 jam 5 pm maka  tiket berlaku sampai besok  tanggal  16 jam 5 pm.
  • Di foto oleh petugas counter, hasil foto akan tercetak langsung di pass

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Pass harus selalu dibawa. Terbukti, di beberapa komplek candi, ada petugas yang mencegat untuk mengecek Angkor Pass. Mereka teliti mengecek tanggal berlaku dan mencocokan wajah dengan foto diri yang ada di Angkor Pass.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
SUNSET BERAWAN 

Komplek candi  terletak sekitar 5,5 km di sebelah utara kota Siem Reap.  Menuju komplek candi   ditempuh sekitar 20 - 30 menit dengan  mobil, motor atau tuk-tuk. Setelah membeli Angkor Pass, sore ini kami sudah bisa menggunakan pass  sambil mengisi waktu sore ini. 

Staff hotel menyarankan untuk melihat matahari terbenam dari salah satu komplek candi yang lebih sepi pengunjung supaya bisa mendapatkan suasana yang lebih tenang. Sayangnya saya lupa nama candi karena  lupa juga memotret info nama candi di lokasi hehehe. Diperjalanan kami sudah semangat melihat banyak durian. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Matahari pasti  terbenam, tetapi sayangnya sore ini awan menghalangi penampilannya. Pengunjung yang kebanyakan turis bule   sudah duduk manis mengambil posisi menghadap matahari.  Karena tipis harapan, kami bergerak untuk foto-foto di sekitar candi. Ngomong-ngomong, sepertinya wajah kami tidak dianggap sebagai turis karena wajah  Asian look, lebih cocok dilihat sebagai turis domestik hahaha. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
PUB STREET 

Hari sudah gelap saat kami tiba di Pub Street, kawasan ramai dan tempat nongkrongnya turis dari berbagai negara. Kami meyusuri sepanjang "jalan pub". Bar dan caf berderet-deret di sepanjang jalan dan sekitarnya.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Pilihan menu Khmer  food (Kamboja), Chinesse food, Thailand food, Italian Food, Western food dan banyak lagi lainnya. Pilihan menu sayur kangkung, telur dadar, olahan seafood, pizza, dll semua ada. Pilihan menu minuman air putih, teh, juice,  lokal beer, beer import, sampai  alcohol dari yang 5% - 47% juga ada. Jangan kaget kalau di minimart dijual  minuman alcohol sampai memenuhi 1 -- 2 lorong toko hehehe, surganya alcohol deh. Saya yang termasuk penyuka minuman sampai senang melihatnya.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Setelah makan malam, searah jalan menuju ke hotel, kami masuk ke pasar yang menjual baju dan souvenir. Selain produksi lokal, banyak dijual barang produksi  negara tetangga,Thailand.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja /dokpri
Masuk terus ke dalam pasar yang diiringi musik, ternyata di dalamnya memang ada panggung yang digelar oleh penjual jasa pijat refleksi. Para tamu dilayani oleh para therapis sambil menikmati pertunjukan musik. Penyanyinya "mas mbak" cantik, lipsing tapi gerakan mulutnya fasih,  pas dengan lirik, nada dan gerakannya. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
                                                                                                                                   = HARI KEDUA  (2019.05.16) =

SUNRISE TERLEWAT 

Kemarin malam kami sudah janjian dengan Pak Million  untuk menjemput kami saat subuh karena kami ingin melihat matahari terbit dari Angkor Wat. Alarm di setting, mestinya berbunyi tepat waktu, tapi sepertinya terabaikan  oleh kami bertiga. Lupa juga memesan "morning call" dengan hotel, yang biasanya sangat membantu untuk tamu "tidur pingsan" seperti kami. Pak Million orangnya pasrah juga, sudah tahu kami tidak keluar di jam yang ditentukan, malah didiamkan saja mengikuti tamu yang tidak tepat janji seperti kami.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Saat terbangun, pagi sudah  terang, kamipun langsung heboh. Janji dengan Pak  Million tuk-tuk kami berangkat jam 5 pagi, dan sekarang sudah jam 6.30. Kami mengecek keluar,  Pak Million stand by di tuk-tuk-nya. Wuuuuaaahhh kenapa tidak membangunkan kami????!!! Karena sudah terlanjur terlambat, kami  memilih sarapan dulu baru keluar dari hotel. Sunset gagal, sunrise pun gagal.

ANGKOR WAT 

Matahari sudah bergerak semakin tinggi saat kami tiba di komplek Angkor Wat yang luas. Walaupun hari ini Kamis, tetapi pengunjungnya  tetap ramai. Kami menyeberang  jembatan yang membelah danau. Sampai di komplek candi kemudian melewati  gapura pertama. Berjalan secepat yang saya bisa sambil menunduk  melindungi wajah dari sengatan matahari. Menyesal karena payung ditinggal di hotel.  Komplek candi ini luas dengan banyak halaman.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Koridor  panjang candi dengan relief berbagai tema; bunga, wanita, pilar dll. Tempat ini masih berfungsi sebagai tempat  ibadah. Setelah  melihat-lihat sekeliling komplek, kami kembali naik tuk-tuk untuk melanjutkan ke komplek candi berikutnya.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Perjalanan  masih panjang, untuk sampai di bagian candi selanjutnya. Matahari semakin naik dan menyengat. Kami beristirahat dulu sambil melihat-lihat bagian candi ini. Relief cantik terukir di dinding candi, bentuknya masih jelas terlihat. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Melanjutkan perjalanan ke bagian candi yang lebih dalam. Banyak pengunjung  yang sudah sampai lebih dulu. Mungkin mereka berangkat sejak subuh, tidak seperti kami yang kesiangan. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Setelah mulai lelah karena panas, kami sepakat untuk keluar dan pindah ke komplek candi berikutnya yang menjadi agenda kami hari ini. Lemas deh membayangkan harus berjalan keluar melewati jalan keluar yang tadi sudah kami lewati saat masuk. 

BAYON TEMPLE 

Melewati gapura yang hanya bisa dilewati oleh satu  mobil, kami memasuki area komplek Candi Bayon. Di sekitar candi banyak pohon yang menjadi peneduh di saat terik panas seperti siang ini. Pengunjungnya tidak seramai di Angkor Wat. Teras candi adalah tumpukan batu yang tersusun rapi. Detail relief candi masih jelas terlihat bentuknya.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kebalikan dari Angkor Wat yang mulanya dibangun untuk ibadah agama Hindu kemudian berubah fungsi menjadi ibadah agama Buddha. Candi Bayon adalah satu-satunya candi yang sejak awalnya dibangun sebagai persembahan kepada Buddha. Awalnya digunakan untuk ibadah Buddha Mahayana oleh Raja Jayawarman VII pada akhir  abad ke -- 12, tetapi kemudian berubah fungsi menjadi ibadah agama Hindu.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Pada setiap puncak candi terukir wajah berukuran raksasa sesuai dengan ukuran candinya. Berjumlah  216 wajah yang ditafsirkan sebagai wajah Raja Jayawarman VII yang menganggap dirinya sebagai titisan Buddha. Itulah mengapa semua wajah terlihat tenang seperti wajah orang sedang  berdoa, teduh dan welas asih seperti sifat Buddha.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
TA PROHM TEMPLE 

Tahun 2001, candi ini menjadi setting film Tomb Raider yang dibintangi oleh Angelina Jolie sebagai Lara Croft. Film ini menjadi "promosi"  yang mengenalkan candi-candi di Kamboja kepada dunia. Seperti Bayon Temple, Ta Prohm Temple juga dibangun oleh Raja Jayawarman VII yang mendedikasikan candi ini untuk ibunya pada akhir abad ke -12. Candi ini juga dibuat sebagai tempat ibadah dan  belajar aliran Buddha Mahayana.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kami berjalan menuju Ta Prohm, melewati jalan tanah merah kering dan berdebu di musim panas. Sebelum tiba kami sudah melihat pohon-pohon besar di sekitar candi. Batang pohon Spung tua menembus bagian tengah candi. Walaupun berumur tua, pohon-pohon itu masih bersemi dibagian atasnya. Bagian bawahnya sudah menyatu dengan dinding candi.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kami masuk lebih dalam, melihat akar-akar dan batang pohon yang mencengkeram bangunan candi. Akar-akar pohon ini seperti menunjukkan usia tuanya dan kesetiaannya menjaga candi-candi.  Suasana alami dan unik candi ini menjadikannya berada dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 1992.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Saat akan kembali ke luar kami sengaja mengikuti rombongan pengunjung lain yang juga sedang mencari jalan keluar. Bingung,  tersesat dan tertawa bersama. Jadi, saat mengunjungi komplek candi-candi seperti ini sebaiknya memang jangan berjalan sendirian. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
PUB STREET MARKET (SIANG HARI)

Selesai mengunjungi candi-candi, kami kembali ke kota. Kami minta diturunkan di Pub Street karena ingin melihat pasar pada siang hari. Toko-toko bagian depan pasar menjual barang-barang keperluan rumah tangga, biasa kita sebut toko kelontong. Sebagian juga menjual aneka souvenir. Di bagian dalam  pasar menjual  sayur dan keperluan dapur.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Selesai melihat-lihat pasar, kami  mengajak pak Million untuk makan siang bersama kami.  selanjutnya kembali ke hotel untuk beristirahat karena cuacanya panas, kering dan berdebu. Di menu makanannya ada olahan daging buaya weeewwww. Tentu saja kami tidak berani mencobanya hahaha. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
SLEEPER BUS SIEM REAP KE PHNOM PENH

Malam ini kami sudah memesan tuktuk untuk mengantar kami ke bus yang akan membawa kami ke Phnom Penh. Karena perjalanan malam untuk sampai besok pagi di Phnom Penh, kami memilih sleeper bus yang nyaman untuk tidur malam sepanjang perjalanan.

Tiket bus  Giant Ibis sudah kami pesan online sejak sebelum berangkat. Setelah menunjukkan email konfirmasi kami menunggu sampai jadwal  keberangkatan. Bus nya bisa untuk tidur dengan nyaman. Tidak ada kursi, kecuali kursinya pak supir. Ini kali pertama saya naik sleeper bus. Menurut  Rene bus ini nyaman,  sebelumnya dia sudah pernah naik sleeper bus dengan bentuk interior yang berbeda.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Sampai di Phnom Penh pagi hari, saya error karena menduga sudah berpindah negara dan perlu melewati imigrasi. Padahal itu akan kami lakukan di jadwal besok saat keluar dari Kamboja dan masuk ke Vietnam. ini pasti karena terlalu enak dan nyenyak tidur di bus hahaha. 

Sampai selanjutnya di Phnom Pehn ya.

Salam,

Life Is A Great Journey

Helen_s.maria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun