Menuju dan daari  stasiun akhir bandara ke masing-masing terminal, dihubungkan dengan sky train (kereta layang) yang berjumlah 2 gerbong yang disebut dengan Kalayang. Ada jadwal keberangkatan dan tujuan dari masing-masing shelter.  Â
Baik juga untuk mencari informasi letak Shelter Kalayang di masing-masing  terminal tujuan. Contohnya Shelter Kalayang Terminal 1 berada persis di depan Terminal 1B.  Saat itu saya memerlukan waktu untuk berjalan menuju Terminal Keberangkatan 1C demikian juga pada saat kembali.
Berikan waktu yang cukup atau lebih dari  jadwal penerbangan supaya tidak harus terburu-buru atau terlambat. Karena ini adalah transportasi umum, walaupun terhindar kemacetan, tetapi  melewati jalur-jalur yang harus dicapai, misalnya dari stasiun kereta bandara -- menuju shelter Kalayang -- menunggu Kalayang -- keluar dari shelter di masing-masing terminal -- sampai ke terminal tujuan.
Tampaknya transportasi umum ini bisa dijadikan contoh wisata juga. Hari itu saya melihat keluarga yang membawa anak kecil, hmmm tidak tampak barang bawaan, saya menduga mereka hanya akan ke bandara tanpa punya jadwal penerbangan seperti saya. Mereka  bertanya ke  petugas,  tebakan saya sepertinya mereka juga pertama  kali naik kereta bandara hehehe.
Beberapa anak kecil yang lihat santai dan menikmati perjalanan. Naik kereta pasti menjadi pengalaman yang menyenangkan mereka. Baik juga dibuat suasana  santai dan menyenangkan supaya  tidak bosan saat menunggu.
Menurut saya di sekitar bandara berputar "aura jalan-jalan",  karena disana banyak orang yang  bersemangat untuk berangkat jalan-jalan atau pulang dari jalan-jalan.
Senang deh, sudah kesampaian mencoba dan belajar naik kereta bandara. Semoga fasilitas transportasi umum ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara maximal. Kecepatan, harga dan kenyamanannya semoga bisa menumbuhkan budaya dan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Semoga bisa terus dirawat dengan baik, semakin berkembang dan semakin membuat Indonesia bertambah keren.