Dari namanya sudah langsung menggambarkan tempatnya. Pohon-pohon pinus berukuran tinggi, daun, ranting dan buah pinus yang berserakan di tanah juga menjadi hiasan tempat ini. Kreatif, dari hutan pinus yang mungkin dulunya sepi, sekarang menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi.Â
Hari sudah  sore saat kami sampai di lokasi wisata terakhir kami di daerah ini. Kompleknya luas, termasuk ada hutan pinus didalamnya. Pemandangan matahari terbenam dari tempat ini dapat dinikmati kecantikannya. Harap berhati-hati bila memakai kakak cantik yang memakai  baju rok,  karena bila berjalan semakin keatas, angin juga semakin kencang.Â
Bila berfoto di spot yang terbuat  dari kayu, harap memperhatikan juga  pengumuman batas jumlah orang. Untuk amannya memang harus sabar bergantian. Yang sudah mendapat giliran juga baiknya memperhatikan untuk berbagi waktu dengan pengunjung lain yang sedang antri.Â
Hari ini kami mengexplore sekitar daerah kaki Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Mendapat kontak dari Pak Andi (Rumah Lio) kami menghubungi Pujangga Adventure. Komunikasi via whatsapp dengan Mas Antok sejak sebelum berangkat. Semua kegiatan  berjalan lancar sampai selesai. Hanya satu hal yang meleset dari jadwal karena rencana ingin melihat sunrise, tapi kami datang terlambat. Pagi ini mendung, jadi tidak terlalu menyesal karena tidak jadi hunting sunrise.Â
Kami berdelapan dibagi menjadi 2 jeep. Kami mengambil paket long tour seharga Rp 550,000 per jeep. Dimulai dari basecamp Pujangga, kami diantar dan dipandu oleh Mas Inu dan Mas Gondrong. Ada beberapa objek perhentian dalam paket dan tambahan  di luar paket yang kami kunjungi hari ini.Â
Merinding juga saat melihat rekam tulisan, gambar dan barang-barang yang ditemukan  saat bencana alam meletusnya Gunung Merapi tahun 2010. Membayangkan kejadian yang diceritakan juga oleh Mas Gondrong, salah satu warga yang selamat dari bancana itu.  Saat itu Mbah Marijan, tokoh sepuh juru kunci Gunung  Gunung Merapi ditemukan wafat.Â