Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Semua medan harus dilewati, karena sudah sampai sejauh ini, dan paling malas bila kali ini tidak berhasil dan nantinya penasaran ingin balik lagi. Saat masih proses seperti ini, keinginan untuk balik lagi adalah rencana yang malas dipikirkan. Jadi hal yang selalu saya tekadkan setiap naik suatu gunung untuk pertama  kalinya adalah bisa menyelesaikan semua proses sampai akhir.Â
Berlatar Puncak 17, banyak gaya diabadikan di tempat ini hahahaha.Â
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Medan sempit berpagar angin dan jurang; Â Shirathal Mustaqim yang terkenal ngeri sekarang harus dilewati. Deg-degan, berusaha melangkah dengan tenang dan fokus. Berharap angin tidak bertiup kencang supaya saya jangan sampai terbang tertiup angin.Â
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Setelah melintas  dengan tenang dan selamat, langsung disambut oleh Mas Oik. Carabiner dikaitkan ke tali, lalu instruksi untuk segera menuruni medan curam ini. Di bawah Mas Supri sudah menyambut dan membantu melepaskan carabiner. Â
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Selanjutnya kami mendekati Puncak Tusuk Gigi yang masih terlihat  seperti gigi taring kecil-kecil atau seperti stalagmite. Tidak mudah berpijak di jalur miring dan berbatu. Â
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Puncak Tusuk Gigi hkami lewati dulu, karena tujuannya langsung ke Puncak Sejati. Senangnya luar biasa, karena sudah sampai sejauh ini. Memandang alam  sekililing yang menakjubkan. Wikipedia menulis  bahwa kaldera Raung adalah kaldera kering terbesar di Pulau Jawa, dan kaldera terbesar kedua Indonesia setelah kaldera Tambora (NTT).
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Setelah merasa cukup menikmati suasana dan mengambil gambar, jam 09:15 WIB kami meninggalkan Puncak Sejati. Selanjutnya mampir ke sekitar Puncak Tusuk Gigi, yang tidak tampak bentuk tusuk giginya  bila dilihat dari dekat. Duduk  berteduh di balik tebing, terlindung  dari terpaan angin, kami menikmati bekal nasi yang kami bawa. Aaaarrrgghhh mulai turun nih.
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Setelah makan, tenaga bertambah, tapi segera akan terkuras lagi karena kami akan turun kembali ke Camp Pos 7. Matahari sudah bergerak ke atas, kepala pening (setiap kali turun dari puncak gunung), mata berat mengantuk karena bangun dini hari, aaaargggghhh PR banget.
Melewati jalur bebatuan, mengikuti Pak Supri. Kemudian dibantu dan diarahkan oleh @afudms, karena Pak Supri membatu teman-teman yang lain. Perlu perhatian supaya tidak salah menginjak batu, karena  batu yang bisa terlepas berbahaya dan bisa jatuh menggelinding ke bawah.
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Jalur extreme harus dilalui lagi seperti saat mendaki. Saya sempat menangis karena saking takutnya melihat kebawah saat harus menuruni tebing, walaupun badan sudah terikat dengan tali. Kesulitan saat mencari pijakan di tebing, karena mata saya seperti tidak mau membuka, takut melihat ke bawah, kepala pening, tengkuk sakit akibat terlalu tegang, aaargghhh tetap cemen  hikkss hikks.
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi
Sekitar jam 1 siang kami tiba di Pos 9, alat climbing sudah bisa dilepaskan dan dibawa turun lagi, atau tetap dipakai sampai Camp Pos 7. Perjalanan menuruni hutan untuk sampai Pos 7 pun terasa lama, ditambah kaki yang sudah mulai lemas, badan seperti melayang karena lelah dan mengantuk. Entah jam berapa jam berapa kami tiba di Pos 7, terlalu senangnya sampai lupa melihat jam hehehe.
Lihat Travel Story Selengkapnya