House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
Sisi kiri dari pintu masuk ditata bagus contoh asli tembakau, cengkeh, bahan rempah pembuat rokok, mesin giling manual, dan  oven.
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
Masuk lebih dalam ke ruangan selanjutnya, bisa dilihat barang-barang kuno seperti koleksi gambar kotak korek api kunopelat cetak kuno, koleksi kemasan rokok dari tahun ke tahun. Sejarah  Marching Band Sampoerna yang pernah mewakili Indonesia dan menjadi  juara internasional. Alat music dan perlengkapannya disimpan juga di museum ini.
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
Nah, saat melihat display bungkus rokok dengan gambar seram dan menakutkan, disinilah saya merasa pusing dan berpikir mengapa benda mengerikan  ini dibuat? Diproduksi untuk dijual, tetapi dengan peringatan; "Merokok sebabkan kanker tenggorokan", "Merokok sebabkan kanker paru-paru dan nronkitis kronis", "Merokok dekat anak berbahaya bagi mereka", "Merokok sebabkan kanker mulut" .... Hmmmm (speechless).
House Of Sampoerna (dokpri)
House Of Sampoerna (dokpri)
Mungkin karena Indonesia sebagai penghasil tembakau yang menjadi bahan baku pembuatan rokok dan industri ini menyerap banyak tenaga kerja. Gaya hidup merokok masyarakat muda sampai generasi tua, membuat industri ini terus maju walaupun mempunyai dampak buruk bagi kesehatan dan berpotensi sakit dan kematian.Â
Di salah satu artikel  saya membaca tulisan  bahwa Indonesia adalah Negara dengan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah Rusia dan China.
House Of Sampoerna (dokpri)
LANTAI DUA Naik ke lantai dua melewati tangga dengan lampu temaram. Dipisahkan dengan kaca tembus pandang,  melihat kegiatan kerja produksi rokok yang dikerjakan  para pekerja wanita dengan gerak jari yang cekatan, cepat seperti mesin. Setiap batang rokok melewati  proses produksi manual yang berurutan dan saling menyambung.Â
Melinting tembakau ke dalam kertas pembungkus, mengelem sampai membentuk batang rokok, merapikan satu per satu  lintingan dengan gunting, menyatukan kumpulang batang rokok ke dalam  kotak kemasan, memberi merek dagang, sampai menyatukan ke dalam kotak yang lebih besar sampai siap untuk dipasarkan. Sayangnya dari tempat ini kami hanya bisa melihat tetapi tidak bisa mengabadikan karena ada larangan untuk mengambil gambar atau video.
HARAPAN: PRODUKSI ROKOK SEHAT ??? ... (Boleh kan berharap?!)
Semoga kelak ada produksi rokok sehat juga ya HA HA HA !!! Semoga kelak ada yang berinovasi menciptakan rokok yang bisa menyembuhkan kanker, bukan menyebabkan kanker... hanya  berharap untuk hal yang lebih baik HE HE HE ... Semoga kelak rokok produksi dalam negeri lebih menyehatkan daripada menyebabkan sakit dan kematian.
Baiklah saya rehat sejenak untuk segera melanjutkan tujuan selanjutnya. Masih di Kota Surabaya kami mengunjungi Museum Kanker Indonesia.
Lihat Travel Story Selengkapnya