Jalan  bareng Mas Sute supaya ada teman sampai di camping ground Kalimati. Terima kasih Mas Sute sudah bersabar menemani di perjalanan. Senangnya karena saat tiba, sarapan sudah siap, teh manis panas dan  pudding coklat hasil olahan team logistic yang selalu tersenyum.
Masak ceria ala @tigadewaadventureindonesia
Bersih-bersih, packing barang dan istirahat di tenda yang sudah mulai panas. Untungnya masih bisa tidur sebentar untuk mengganti waktu tidur semalam. Saya dan Dewi menunggu saat turun setelah  lewat tengah hari karena takut dengan matahari tengah hari yang bisa cepat menyerap energy.
Jam 12:12 WIB bersama Dewi  meninggalkan  Kalimati. Di jalur kami bertemu dengan pendaki cilik bernama Lintang. Keren sekali, masih kecil tetapi tetap semangat dan tersenyum manis walaupun pasti ada rasa lelah.Â
Sampai Oro-oro Ombo kami memilih jalan setapak di  sisi samping bagian atas. Setelah itu bertemu Mba Yenti dan teman-teman yang lain sebelum menuruni Tanjakan Cinta.
Memandang Ranu Kumbolo. (foto : @lingchendewi)
Jam  14:17 tiba di Ranu Kumbolo camping ground lama. Asik, kami mengalami 2 malam di Ranu Kombolo di sisi yang berbeda. Karena masih siang, tenda-tenda belum banyak berdiri, para pendaki lainnya juga belum ramai. Makan mie instan sambil menikmati sekitar yang masih sepi. Ngobrol, leyeh-leyeh lalu "ngerecoki" Mas Sute yang sedang masak sup. Sup  matang, kami tinggal makan, terima kasih lagi Mas Sute.
Di pinggir Ranu Kumbolo terdapat prasasti yang ditulis dalam aksara Jawa kuno, dibaca "Ling deva pu Kameswara tirthayatra" yang  artinya kurang lebih adalah "Perjalanan suci mencari air suci...". Ranu Kumbolo memang dipercaya suci dan mempunyai nilai spiritual. Kisah ini saya dengar dan catat saat briefing di Ranu Pani sebelum mendaki.
20180513 Ranu Kumbolo  - Ranu Pani -- Tumpang -- Kota MalangPagi yang tetap dingin berselimut es. Karena masih malas bergerak melawan dingin, saya menikmati kehadiran matahari dari dalam tenda. Suasana santai, sarapan, packing barang, foto bersama teman-teman, lalu bersiap untuk turun menuju Ranu Pani.
Matahari terbit di Ranu Kumbolo
Matahari terbit di Ranu Kumbolo
Matahari terbit di Ranu Kumbolo
Berkemas lagi untuk persiapan turun gunung. Suasana santai di tengah keramaian Ranu Kumbolo yang dipadati tenda-tenda pendaki. Cerahnya cuaca membuat senang sambil mengabadikan moment bersama.Â
Jalur jalan berdebu tebal dan beterbangan juga. Masker melindungi  mulut dan hidung. Mata agak perih karena sepertinya kemasukan debu juga. kami berhenti sebentar di setiap pos yang menjual makanan. Segarnya melihat potongan buah semangka berwarna merah menggiurkan. Sayangnya saya tidak bisa menikmati segarnya air buah semangka, karena setiap kali makan semangka saya akan sakit tenggorokan.Â
Jam 12:20 WIB kami tiba di Ranu Pani, belum sempat istirahat, Â langsung ditawari Mas ger untuk ikut jeep yang akan mengantar ke basecamp di Tumpang. Sudah bercita-cita untuk jajan bakso sebelum pulang hahahaha, ternyata hanya sempat jajan tahu bulat.Â
Lihat Travel Story Selengkapnya