12-5b30864bcf01b4648c52acb4.jpg
Jam 10:00 WIB  mendaki "Tanjakan Cinta" yang menghubungkan Ranu Kumbolo dengan padang Oro-oro Ombo yang dipenuhi bunga Verbana berwarna ungu, rumput-rumput  yyang mulai kuning dan kering.
Tanjakan Cinta. (foto: @lingchendewi)
Menuju Oro-oro Ombo (foto: @lingchendewi)
Padang bunga Verbana di Oro-oro Ombo. (foto: @lingchendewi)
Bunga Verbana segar yang masih diembuni es Ranu Kumbolo.
Setelah satu  jam perjalanan, kami beristirahat agak lama bersama pendaki lainnya. Jajan cemilan dan minuman, makan bekal apel yang diberikan team logistic. Lanjut berjalan lagi dan tiba di  di Jambangan (2, 600 mdpl) jam 13:20 WIB.
17-5b30d679caf7db1e014e4952.jpg
Jambangan. (foto: @lingchendewi)
Jambangan. (foto: @lingchendewi)
Sekitar jam 14:15 kami tiba di camping ground Kalimati. Jajan tempe goreng, santai istirahat sambil menunggu tenda yang sedang disiapkan.Setenda dengan Dewi dan Mba Yenti. Saat mereka ikut team mengambil air, saya  mengantuk dan masuk sleeping bag.Â
Kalimati. (foto: @lingchendewi)
Terbangun saat makan sore sudah disiapkan oleh team logistik yang selalu tersenyum dan ceria. Setelah makan saya tidur lagi demi mengumpulkan energi untuk persiapan menuju Puncak Mahameru. Â
Jam 23:30 kami  berkumpul membentuk lingkaran, briefing dan berdoa bersama. Dingin malam menggigit tubuh berlapis baju dan jaket. Air seduhan bubuk jahe membantu menghangatkan. Setelah semua siap, kami berjalan beriringan dengan senter di dahi sebagai penerang jalan. Melewati pergantian hari di dalam perjalanan mendaki menuju puncak.
Menuju puncak. (foto: @f3ry_gunawan)
20180512 Puncak Mahameru (3,676 mdpl) -- Kalimati -- Ranu Kumbolo
Saya akui,  perjalanan ini memang tidak mudah, tapi saya tidak mau menyerah. Apalagi setelah "cemoro tunggal", berjuang melewati medan berpasir, batu-batu yang siap menggelinding, dan terus menanjak. Setiap 1 langkah maju,  menjadi  1 -- 2 langkah mundur.
Terus melangkah menyesuaikan tenaga  yang sudah terkuras menjadi lelah.  Matahari terbit saat masih  di perjalanan, terangnya berangsur menampakkan pemandangan  sekitar. Â
Jam 05:25 saya tiba di puncak Mahameru.  Saya  melihat  ke bawah,  sejauh mata bisa memandang jalur yang baru saja saya lewati. Mas yang ada di dekat saya memberitahu "Mba, lihat itu wedus gembelnya keluar!".
26-5b30daaccaf7db1a502ad1f2.jpg
28-5b30da34cf01b4458a0f7c33.jpg
Lebih ke atas, bertemu teman-teman lain yang sudah sampai duluan, mereka luar biasa, bisa berjalan dengan cepat. Rasanya senang sudah sampai di puncak walaupun lelah dan  lapar. Puas menikmati pemandangan matahari yang sudah terbit.Â
33-5b31d15acf01b4395c053c64.jpg
Nah,  saat harus turun dari puncak, kepala saya mulai pening. Saya pamit  turun duluan supaya punya lebih banyak waktu di perjalanan. Melawan ketakutan harus  berjalan menurun seperti meluncur menginjak pasir dan bebatuan.  Di tengah perjalanan,  mata mengantuk  membuat langkah seperti melayang. Beberapa kali saya berhenti,  menepuk-nepuk pipi dulu supaya ngantuknya hilang.
Lihat Travel Story Selengkapnya